Bisnis dan Marketing  

Beginilah Cara Mudah Menghitung Return on Investement

ROI adalah

Pada umumnya, tujuan orang-orang menjalankan bisnis adalah menghasilkan keuntungan. Pada perjalanannya, pelaku usaha harus mengetahui keuntungan dan kerugian yang terjadi pada bisnisnya. Hal tersebut dapat dijadikan tolak ukur apakah suatu bisnis tersebut berkembang atau tidak. 

 

Banyak cara untuk melakukan perhitungan untung dan rugi, salah satunya adalah menggunakan Return on Investment (ROI). Data dari Marketing Week menunjukkan bahwa, pentingnya ROI dalam budaya bisnis, hampir separuh dari 1.610 pemasar yang disurvei, 48,4% mengatakan bahwa ROI adalah metrik terpenting bagi CEO, CFO, dan para anggota dewan direksi.

 

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai cara menghitung, batasan dan penerapan ROI dalam suatu bisnis, kamu bisa simak uraian di bawah ini, ya!

 

Apa itu Return on Investment?

Dalam bisnis, investasi adalah sumber daya yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan, seperti waktu dan uang. Pengembaliannya adalah keuntungan yang diperoleh sebagai hasil investasi tersebut. Nah, pada aktivitas bisnis, konsep tersebut dikenal dengan Return on Investment (ROI).

 

Return on Investment adalah ukuran keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi terhadap jumlah uang yang diinvestasikan untuk bisnis. Umumnya, ROI dinyatakan dalam persentase dan biasanya digunakan untuk membandingkan investasi yang berbeda, atau untuk membandingkan efisiensi suatu investasi dari waktu ke waktu.

 

Singkatnya, ROI didefinisikan sebagai rasio laba bersih terhadap total biaya investasi. Investasi yang dilakukan dalam bisnis sendiri berbeda dari investasi lainnya, namun memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan keuntungan.

 

Return on Investment paling berguna untuk mengidentifikasi keuntungan investasi dan keuntungan finansial dalam bisnis. Menganalisis investasi dalam kaitannya dengan biaya moneter adalah metode yang paling populer karena paling mudah untuk diukur.

 

Kenapa Return on Investment Penting?

 

Kenapa ROI Penting?

 

Sumber: Pexels

 

 

Return on Investment adalah indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengukur efisiensi dan profitabilitas suatu investasi. Hal ini penting karena memungkinkan Investor untuk menentukan profitabilitas investasi mereka, membandingkan investasi yang berbeda, dan membuat keputusan tentang di mana mengalokasikan modal mereka.

 

ROI juga digunakan untuk mengevaluasi efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan, seperti tenaga kerja dan material. Jenis investasi pada setiap bisnis sangat berbeda, tergantung dari kebutuhan industri. Investasi tidak selalu harus berwujud seperti investasi awal pada peralatan baru atau material berkualitas lebih tinggi. 

 

Misalnya, App Developer berinvestasi pada lebih banyak barang digital seperti layanan penyimpanan berbasis cloud atau berlangganan software, yang mungkin memerlukan biaya pemeliharaan, sehingga Return on Investment perlu diidentifikasi. 

 

 

Baca juga:

 

Batasan Return on Investment

Return on Investment memberi kamu wawasan tentang potensi keuntungan dari investasi dan dampaknya terhadap bisnis. Untuk investasi apa pun, ada kemungkinan untung, rugi, atau impas.

 

Namun, terdapat batasan pada ROI. Sebelum menerapkan apapun berdasarkan ROI, penting bagi kamu untuk mengetahui batasan ROI yang dilansir dari Number Squad:

1. ROI Tidak Berhubungan Langsung dengan Arus Kas Perusahaan 

Karena Return on Investment tidak selalu menunjukkan arus kas perusahaan, kesehatan keuangan bisnismu mungkin tidak selalu diukur secara akurat. 

 

Misalnya, hasil perhitungan ROI adalah untung 5%, namun bisnis mungkin kehilangan arus kas dan investasi yang mahal. Di sisi lain, investasi yang menghasilkan ROI 4% dapat menghasilkan keuntungan tunai yang positif bagi Investor.

 

Jika hanya mengandalkan Return on Investment untuk menentukan kesehatan finansial, kamu hanya memperoleh sebagian pemahaman tentang apa yang mempengaruhi keuangan bisnis. Pastikan kamu menggunakan metode lain untuk menilai keadaan keuangan dan menangani investasi.

2. Memerlukan Pemahaman yang Kuat tentang Proyeksi Biaya Bisnis untuk Menghitung ROI yang Akurat

Kamu harus memiliki pemahaman yang jelas tentang pengeluaran bisnis di masa depan. Jika tidak memiliki informasi ini, ROI mungkin tidak akurat. Konsep yang sama berlaku jika angka-angka yang mempengaruhi perhitungan bersifat variabel, seperti perubahan suku bunga. 

 

Return on Investment harus selalu benar untuk menghindari kesalahan informasi dan memastikan keakuratan catatan. Menggunakan rumus yang tepat dan memasukkan angka yang tepat dapat membantu kamu menghitung ROI yang benar.

3. ROI hanya Mengevaluasi Profitabilitas Suatu Proyek

Dalam hal profitabilitas, Return on Investment hanya mengukur keuntungan finansial suatu proyek. Misalkan berinvestasi pada komputer dan teknologi baru untuk karyawan menghasilkan ROI negatif. Namun, hal ini membuat karyawan lebih bahagia dan meningkatkan retensi. 

 

Dalam hal ini, ROI suatu proyek atau usaha tidak mempertimbangkan manfaat non finansial dari investasi. Meskipun aset finansial berwujud penting, manfaat non finansial sangat penting dalam menentukan seberapa efisien suatu bisnis beroperasi.

 

Cara Menghitung Return on Investment

 

Cara Menghitung ROI

Sumber: Business Insider

 

 

Dikutip dari Mailchimp, ROI dihitung sebagai laba bersih selama waktu tertentu dibagi biaya investasi, yang kemudian dikalikan 100 untuk menyatakan rasionya dalam persentase.

 

ROI = (Laba Bersih / Investasi) x 100

 

Nilai laba bersih harus diambil dari laporan laba rugi perusahaan.

 

 

Baca juga:

 

Penerapan Return on Investment secara Luas

Ada beberapa variasi Return on Investment baru yang telah dikembangkan untuk tujuan tertentu. ROI statistik media sosial menunjukkan dengan tepat efektivitas kampanye media sosial. Demikian pula, statistik ROI marketing mencoba mengidentifikasi keuntungan yang disebabkan oleh iklan atau marketing campaign.

 

Melansir dari Shopify, Return on Investment setelah dihitung, memiliki banyak kegunaan, bagi Investor maupun pemilik usaha. Bagi Investor, ROI akan memberitahu mereka potensi keuntungan saat mencari tempat untuk menaruh uang.

 

Sebuah bisnis mungkin menggunakan ROI untuk mencari Investor. Dengan menunjukkan bahwa seorang Investor dapat memperoleh 20% selama jangka saat uangnya diinvestasikan pada suatu bisnis, pemilik usaha menjadikan bisnisnya menarik untuk diinvestasikan.

 

Hal sebaliknya juga terjadi. Jika ROI sangat rendah bisnis tersebut tidak akan terlihat menarik bagi Investor. Dalam hal ini, pemilik usaha mungkin perlu melihat cara kerja tokonya. Meskipun tidak sama dengan keuntungan, ROI adalah indikator yang jelas tentang kinerja bisnis dari waktu ke waktu.

 

#BelajarLebihMudah Melalui Kelas Product Marketing di Kelas.com

Pengertian akan ROI menambah pengetahuan bagi kamu sedang menjalankan bisnis atau berprofesi di bidang marketing. Dalam bisnis, produk harus didistribusikan hingga dipasarkan. Biasanya, pihak yang mengelola hal ini adalah Product Marketing. 

 

Bekerja di bidang Product Marketing membutuhkan wawasan tentang industrinya. Maka, mempelajari bidang ini melalui Kelas Fundamental Product Marketing di Kelas.com, bisa menjadi langkah awal untuk terjun ke dunia pemasaran lebih dalam. Kelas ini akan membahas fundamental marketing dari tahap awal hingga akhir. 

 

Di sini kamu juga tidak hanya belajar mengenai teori, tapi juga disuguhkan studi kasus dan penyelesaian masalah yang aplikatif. Kelas marketing ini dirancang agar kamu bisa mendistribusikan produk ke market yang sesuai. Jadi, ayo, ikuti kelasnya sekarang!

Bagikan Artikel ini: