Bisnis dan Marketing  

Tahapan Funnel Marketing untuk Kesuksesan Aktivitas Marketing Perusahaan

Funneling Marketing

Pernahkah kamu melihat iklan produk atau jasa di sosial media, televisi, atau di billboard? Iklan merupakan salah satu bentuk pemasaran untuk memengaruhi calon pelanggan agar mau melakukan pembelian. 

 

Namun, tahukah kamu kalau iklan hanyalah tahap awal dari strategi pemasaran? Melansir econsultancy.com, sekitar 61 persen pembeli akan membaca review terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian. 

 

Dengan demikian, keputusan pembelian tidak terjadi begitu saja, melainkan harus melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan inilah yang disebut sebagai funneling marketing. 

 

Nah, sebagai marketer penting sekali memahami tahapan funneling marketing untuk meningkatkan penjualan perusahaan. Maka dari itu, yuk simak tahap funneling marketing berikut ini!

 

Tahapan Funnel Marketing

 

Tahapan Funelling Marketing

Sumber: Freepik

 

 

 

Awareness

Tahap funneling marketing yang pertama adalah awareness atau kesadaran, yakni bagaimana merek kamu ditemukan oleh calon konsumen. Orang tidak akan membeli produk atau jasa yang tidak mereka dengar atau ketahui sebelumnya. 

 

Itulah mengapa penting sekali bagi marketer untuk membangun kesadaran merek calon konsumen. Tahap awareness merupakan tahap di mana konsumen pertama kali menemukan merek, produk, penawaran dari produk kamu.

 

Dengan demikian, kamu perlu memposisikan produk kamu sebagai solusi dari masalah yang mereka hadapi. Sebagai contoh, kamu bisa memberikan informasi mengenai USP (Unique Selling Proposition)dari produk kamu. 

 

Umumnya, marketer menggunakan strategi SEO, media sosial, dan paid search untuk mendatangkan user baru ke situs web. Hal terpenting pada tahap ini yakni memastikan untuk menargetkan audiens yang berpotensi untuk membeli produk.

 

Consideration

Tahap funneling marketing selanjutnya adalah consideration atau pertimbangan. Consideration merupakan tahap di mana konsumen tertarik dengan produk kamu tetapi belum siap untuk membelinya sekarang. 

 

Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya ingin membandingkan produk kamu dengan merek lain atau menunggu penawaran khusus. 

 

Di tahap ini, kamu bisa memberikan informasi yang berguna kepada calon pelanggan tentang bagaimana kamu memecahkan masalah mereka. Sebagai pemasar, kamu bisa melakukan campaign, reviews, uji coba gratis, dan lainnya. 

 

Conversion

 

Funnel Conversion Marketing

Sumber: Freepik

 

 

Tahap funneling marketing selanjutnya adalah conversion atau pembelian. Pada tahap ini, konsumen akhirnya membuat pilihan untuk membeli produk kamu. Tujuan kamu yaitu mendapatkan sebanyak mungkin orang dari dua tahap funneling marketing sebelumnya hingga mencapai tahap ini.

 

Di tahap conversion, yang perlu kamu lakukan adalah menyingkirkan semua hambatan untuk pembelian. Berikanlah dorongan agar konsumen ingin membeli produk kamu seperti memberikan diskon, kupon, dan lainnya. Umumnya, pelanggan akan merasa senang ketika melihat diskon sehingga melakukan pembelian. 

 

Activation

Activation merupakan tahap memberikan pengalaman pertama yang sangat baik kepada calon pelanggan kamu. Di tahap ini, kamu perlu meningkatkan engagement konsumen terhadap perusahaan entah itu melalui social media, email,website, dan lainnya. 

 

Salah satu yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengoptimalkan landing page website kamu. Selain itu, kamu juga perlu menguji elemen pada website satu per satu seperti menguji tombol yang tersedia bisa diklik atau tidak.

 

 

Baca juga:

 

Loyalty 

Tahap funneling marketing selanjutnya adalah loyalty atau kesetiaan. Di tahap ini, konsumen sudah loyal terhadap produk kamu sehingga sulit untuk berpindah ke merek lain. 

 

Tapi tahukah kamu bahwa banyak pemasar yang membuat kesalahan dengan berpikir bahwa funneling marketing berhenti setelah konversi terjadi? Padahal, konversi merupakan tahap awal dari semuanya. 

 

Yap, tahap konversi tidak boleh dianggap sebagai yang terakhir. Pasalnya, jika berurusan dengan pelanggan yang hanya melakukan pembelian satu kali, itu bukanlah cara paling produktif bagi perusahaan. 

 

Sebaliknya, fokuslah pada retensi pelanggan atau loyalitas pelanggan. Sebab, pelanggan yang loyal jauh lebih menguntungkan daripada pembelian berulang. Ini dikarenakan pelanggan yang sudah loyal akan bertahan dengan produk kamu. Bahkan, ketika ada beberapa masalah atau rumor negatif tentang perusahaan kamu. 

 

Lantas, bagaimana cara membangung loyalitas pelanggan? Untuk menciptakan pelanggan yang loyal, kamu perlu membangun hubungan dengan pelanggan lebih dari sekedar hubungan transaksional. 

 

Dengan demikian, agar pelanggan tetap setia dan tidak beralih ke merek lain. Maka kamu perlu membuat loyalty program seperti diskon regular, dan interaksi melalui email.

 

Advocacy

 

Tips Menyusun Funneling Marketing

Sumber: Freepik

 

 

Advocacy merupakan tahap funneling marketing yang terakhir. Di tahap ini, konsumen dengan sukarela merekomendasikan merek kamu kepada calon pembeli lainnya. Advocacy merupakan tahap yang paling potensial untuk mengembangkan produk kamu. 

 

Ketika kamu membuat pelanggan senang, maka mereka tidak hanya loyal pada produk kamu. Namun, mereka juga akan merekomendasikan produk kamu kepada teman maupun keluarga mereka. Beberapa hal yang bisa kamu coba antara lain menawarkan program referral, diskon loyalty, dan lainnya.

 

Tips Menerapkan Marketing Funnel

Itu dia tahapan funneling marketing yang perlu kamu ketahui. Sekarang tentu kamu sudah mengetahui pentingnya marketing funneling, bukan? 

 

Sebagai pemasar, kamu bisa memulainya dengan mengidentifikasi dan memperbaiki area yang dirasa paling lemah. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan Google Analytics dalam mengidentifikasi kelemahan dan memperbaiki strategi pemasaran kamu.

 

Belajar Marketing Bersama Kelas.work

Nah, bagi kamu yang ingin memperdalam pengetahuan tentang funneling marketing. Kamu bisa mengikuti kelas Digital Marketing yang ada di Kelas.work, lho

 

Kak Tyo Prasetya seorang Digital Marketing Expert di PT Gudang Garam TBK akan membagikan ilmunya melalui video kelas Basic Digital Marketing untuk Pemula.

 

Di kelas tersebut, kamu akan diajak untuk belajar memahami fundamental digital marketing, membuat plan, content marketing, digital metric, digital ads, digital tools, cara budgeting, hingga prospek karier digital marketing specialist. 

 

Menarik sekali, bukan? Yuk, cek kelasnya sekarang juga!

Bagikan Artikel ini: