Siap Kerja  

Mengenal Scrum untuk Diterapkan dalam Product Development

Apa itu Scrum?

Banyak Product Developer memilih untuk menggunakan metode untuk pengembangan produk. Hal ini dikarenakan metode scrum dapat membantu tim product development untuk menyederhanakan tugas-tugas yang kompleks.

Oleh karena itu, sebagai seorang Scrum Master yang memimpin tim, kamu perlu menguasai metode scrum untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaan pengembangan produk. 

 

Lalu, apa yang dimaksud dengan scrum? Mengapa penting dalam pengembangan produk? Dan bagaimana langkah penerapannya? Kamu dapat menemukan pembahasannya di dalam artikel ini. Jadi, pastikan kamu membaca sampai akhir, ya!

 

Apa itu Scrum?

Scrum merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengelolaan dan product development

 

Meskipun lazim disebut sebagai sebuah metode, scrum memiliki cakupan yang lebih luas dalam berbagai proses dan teknik yang diterapkan di dalamnya. 

 

Komponen scrum terdiri dari Scrum Team, pedoman, event, dan artifacts. Semua komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain dan berperan dalam mendukung keberhasilan penerapan scrum untuk pengembangan produk. 

 

Mengapa Menggunakan Scrum untuk Pengembangan Produk?

Karena, dalam product development, diperlukan pemecahan berbagai permasalahan product development yang kompleks dan membangun kinerja tim yang efektif. Oleh karena itu, sebagai seorang Scrum Master, kamu perlu menggunakan scrum dalam proyek pengembangan produk yang akan dilakukan. 

 

Selain itu, scrum juga dapat membantu kamu untuk:

  • Mengidentifikasi kekuatan produk dan pasar yang berpotensi terlibat dalam penjualan.

  • Meningkatkan value sebuah produk.

  • Mengembangkan produk berdasarkan hasil observasi, riset, dan eksperimen. 

  • Mengelola dan memperbaharui sebuah produk yang sudah rilis. 

  • Meningkatkan produktivitas tim lewat pemecahan masalah dan penemuan solusi yang kreatif.

 

3 Pilar Scrum

Apa itu pilar scrum? Pilar scrum merupakan seperangkat landasan berpikir yang harus dilakukan oleh masing-masing anggota tim. Tujuannya, agar penerapan scrum dapat dilakukan untuk product development

Transparansi

Setiap orang yang terlibat dalam penerapan scrum harus memiliki kesamaan pemahaman terhadap tujuan yang ingin dicapai oleh tim. Sehingga, penyajian informasi terkait pengembangan produk dapat dilakukan secara detail dan transparan. 

 

Dalam penerapan scrum juga harus ada keterbukaan terhadap setiap aspek yang menjadi perhatian tim dan langkah untuk setiap pemecahan masalah dan penemuan solusi. Transparansi diperlukan untuk melihat hasil dari sebuah proses kerja yang dilakukan tim.

Inspeksi

Inspeksi atau pemeriksaan terhadap artifacts scrum harus dilakukan oleh setiap anggota tim. Yaitu, inspeksi terhadap product backlog, sprint backlog, dan increment.

 

Inspeksi merupakan bagian dari dari sistem kontrol yang harus dilakukan secara rutin untuk menemukan berbagai hal yang memerlukan perbaikan. 

Adaptasi 

Saat menemukan hal yang harus diperbaiki, tim harus segera beradaptasi terhadap setiap perubahan tersebut. Adaptasi harus dilakukan dengan segera agar tim dapat kembali bekerja sesuai dengan flow yang sudah ditentukan sebelumnya. 

 

 

Baca juga:

 

6 Langkah Penerapan Scrum dalam Pengembangan Produk

 

6 Langkah Scrum

Sumber: Pexels

 

Lalu, bagaimana cara penerapan scrum dalam product development? Nah, berikut enam langkah atau tahapa yang dapat kamu lakukan untuk menggunakan scrum dalam product development

Memahami Pedoman Scrum

Pastikan setiap tim yang terlibat dalam proses kerja ini sudah memahami keseluruhan pedoman scrum (scrum guide). Agar, pelaksanaan scrum dapat berjalan dengan lancar karena setiap orang yang terlibat sudah memahami hal yang harus dilakukan dan dikerjakan. 

Memahami Peran

Tentukan peran masing-masing orang di dalam Scrum Team. Yaitu, Product Owner, Scrum Master, dan Development Team. Product Owner merupakan orang yang bertanggung jawab untuk menentukan nilai bisnis dari produk yang dikembangkan. 

 

Scrum Master merupakan orang yang memimpin, mendukung, dan memberikan arahan kepada tim dalam melakukan scrum. Sedangkan Development Team sekumpulan ahli dalam bidang tertentu, seperti Engineers, Programmer, dan Designer. 

Membuat Product Backlog

Product Owner perlu membuat product backlog, yaitu list yang berisi fitur yang perlu dikembangkan dari sebuah produk berdasarkan kebutuhan pelanggan. 

 

Dari list yang dibuat tersebut, Product Owner juga akan menentukan hal yang harus diprioritaskan. Sehingga, Development Team bisa mengetahui hal yang harus dikerjakan terlebih dahulu. 

Melakukan Sprint Planning

Sprint planning merupakan perencanaan jangka waktu untuk menyelesaikan hal yang terdapat dalam product backlog. Sprint planning dilakukan oleh Development Team. 

 

Dalam sprint planning, selain menyusun estimasi waktu pengerjaan, Development Team juga membahas cara menyelesaikan product backlog yang sudah dibuat oleh Product Owner. 

Mengadakan Daily Meeting

Daily meeting merupakan rapat harian yang dilakukan dengan durasi waktu yang cukup singkat, biasanya selama lima belas menit. Tujuannya adalah untuk mengetahui hal yang sudah dilakukan, yang akan dikerjakan, dan hambatan yang ditemukan. 

Melakukan Sprint Review

Sprint review dilakukan untuk menampilkan hasil kerja, meninjau product backlog, dan pemberian feedback. Sprint review berpedoman pada kriteria Definition of Done dari sprint yang sudah dilakukan. Sehingga, tim memiliki kesamaan pemahaman dari setiap kerja yang dapat dikategorikan sudah selesai. 

 

5 Scrum Value untuk Berhasil Melakukannya

 

5 Scrum value

Sumber: Pexels

 

Agar bisa berhasil melakukan scrum untuk mengembangkan produk, kamu perlu memberikan pengetahuan kepada tim mengenai scrum value. Terdapat lima scrum value yang harus dimiliki oleh tim agar berhasil melakukannya. 

Komitmen

Setiap anggota tim yang terlibat dalam scrum harus berkomitmen terhadap pekerjaan yang dilakukan sampai akhir. Yaitu, menyelesaikan setiap tugas dan tetap dalam tim sampai pekerjaan berakhir. 

Respect

Masing-masing anggota tim harus bisa saling menghargai setiap hasil kerja yang dilakukan oleh rekannya. Kerja tim dalam scrum bukanlah persaingan antar individu, oleh karena itu, setiap anggota tim harus menghindari judge negatif terhadap rekan kerja. 

Keterbukaan

Setiap orang dalam tim harus terbuka atas progress kerja yang dilakukan saat daily meeting. Dengan saling mengetahui hal yang sedang dikerjakan, kamu bisa saling memberikan feedback kepada tim. 

Courage

Setiap orang di dalam tim harus memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat atau pandangan terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan pengembangan produk. Selain itu, kamu juga tidak boleh malu untuk meminta bantuan kepada tim apabila mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas. 

Fokus

Tim harus fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, kamu harus memusatkan perhatian pada setiap pekerjaan yang dilakukan dalam sebuah sprint. Fokus menjadi kunci keberhasilan sprint yang sudah direncanakan. 

 

#BelajarLebihMudah Menggunakan Scrum untuk Product Development Bersama Kelas.com

Jadi, scrum penting diterapkan untuk memudahkan kamu dalam memecahkan masalah yang kompleks dalam product development yang sedang dikerjakan. 

 

Sebagai seorang Scrum Master yang memimpin tim, Kamu juga sudah mengetahui langkah-langkah penerapan scrum dan value yang harus dimiliki oleh setiap anggota tim agar berhasil melakukannya. 

 

Jadi, sudah siapkah kamu menggunakan scrum untuk pengembangan produk? Atau masih bingung dalam menerapkan metode scrum dalam pengembangan produk?

 

Tenang aja! Kelas.com menyediakan kelas penerapan scrum untuk pengembangan produk. Di kelas ini kamu akan mendapatkan pengetahuan mengenai elemen, proses, tahapan, dan tools yang digunakan dalam scrum. Sehingga kamu memiliki bekal ilmu untuk menjadi Scrum Master yang memimpin penggunaan metode scrum untuk mengembangkan produk. Menarik bukan? Tunggu apa lagi? Yuk, segera ikuti kelasnya!

Bagikan Artikel ini: