banner-campaign-1
Siap Kerja  

Mengenal Kondisi Penipuan di Perusahaan dengan Fraud Triangle

Fraud Triangle adalah

Gak heran untuk melihat mengapa pemilik bisnis ingin memahami pola pikir di balik penipuan atau kecurangan (fraud) yang diakibatkan oleh karyawannya. Untuk itu, sebagai Business Owner kamu perlu mengetahui penyebab alasan mengapa adanya kejadian tersebut sekaligus mencegah penipuan itu terjadi.

 

Menurut Laporan ACFE 2020 Report to the Nation, 35% kasus penipuan (fraud) yang dilaporkan muncul di organisasi karena tidak memiliki kontrol internal. Namun, penting untuk dipahami bahwa bahkan dalam organisasi dengan lingkungan pengendalian yang kuat, penipuan mungkin terjadi jika karyawan memiliki motifnya. 

 

Hal ini dapat dicapai dengan beberapa cara, termasuk kolusi di antara karyawan atau kurangnya tinjauan manajemen yang memadai. Nah, untuk mengetahui masalah ini seorang Business Owner perlu memahami fraud triangle yang meliputi motivation, opportunity, dan rationalisation. Penasaran apa saja fraud triangle? Simak artikelnya sampai selesai, ya!

 

Apa itu Fraud Triangle?

 

Apa itu fraud triangle?

Sumber: Freepik

 

 

Fraud triangle merupakan salah satu cara yang menjelaskan mengapa pekerja melakukan kecurangan atau penipuan di tempat kerja. Ini terdiri dari tiga elemen seperti adanya tekanan, rasionalisasi, dan peluang.  

 

Dalam kasusnya, kecurangan ini biasanya memiliki sifat yang disengaja dan menyebabkan keuntungan pribadi karyawan atau entitas. Menurut konsep ini, kecurangan atau penipuan dapat terjadi ketika kondisinya dapat menguntungkan pelaku penipuan dan menghasilkan keuntungan, insentif ilegal, dan melepaskan suatu entitas dari tekanan yang tidak diinginkan.  

 

Hal ini dapat memperburuk godaan untuk mengambil langkah seperti itu dan memberikan perasaan kontrol yang lebih baik tanpa mempedulikan konsekuensinya. Oleh karena itu, jika konsep ini dipahami dengan baik maka diharapkan dapat mencegah ternyata fraud dalam sebuah bisnis ataupun perusahaan.

 

Di sisi lain, fraud triangle juga merupakan model yang biasa digunakan dalam auditing yang bertujuan untuk menjelaskan mengapa seorang karyawan memutuskan untuk melakukan kecurangan di tempat kerja. Auditor sering merujuk pada fraud triangle ketika sedang meninjau risiko penipuan dalam suatu organisasi.

 

 

Baca juga:

 

3 Kondisi dalam Fraud Triangle

 

3 Kondisi Fraud Triangle

Sumber: Freepik

 

 

Nah, untuk memahami lebih dalam seputar fraud triangle kamu perlu mengetahui tiga kondisi yang menyebabkan fraud itu terjadi dalam suatu bisnis. Adapun tiga kondisi tersebut yang dijelaskan sebagai berikut.

Motivation

Motivation merupakan salah satu hal yang menyebabkan terjadinya fraud dalam perusahaan. Motivasi yang tepat dapat menggoda karyawan yang dapat dipercaya untuk mempertimbangkan untuk menipu atasannya.

 

Apa yang dirasakan seseorang sebagai pembenaran yang valid mungkin tidak menarik bagi orang lain. Motivasi ini juga biasanya disebabkan oleh beberapa hal seperti:

 

  • Perubahan situasi yang tiba-tiba, kehilangan pekerjaan partner, tagihan medis mendadak

  • Perasaan dirugikan, dilewatkan untuk promosi atau ditolak kenaikan gaji

  • Kelangsungan hidup, ketidakmampuan untuk membeli obat-obatan yang menyelamatkan jiwa atau menyediakan makanan di atas meja

  • Tekanan status, merasa harus mengikuti penghasilan atau pengeluaran teman sebaya.

 

Dengan begitu, motivasi untuk melakukan fraud akan jauh lebih besar jika dipicu beberapa hal di atas. Tentunya dengan ada motivasi seperti itu seseorang tidak ragu lagi dalam melakukan tindak kecurangan maupun penipuan.

Opportunity

Mungkin bagian fraud triangle yang paling mudah dikendalikan oleh Business Owner adalah peluang. Tentunya, jika ada kesempatan untuk melakukan hal tersebut maka karyawan akan mampu untuk melakukannya.

 

Proses standar dan prosedur pengawasan yang ketat adalah kunci untuk menjaga operasional kamu tetap kebal terhadap penipuan. Namun, tidak cukup hanya menerapkan sistem ini, opportunity akan muncul jika ada protokol keamanan tetapi tidak dipantau, tidak efektif, atau tidak ditegakkan.

 

Khususnya, terkait fraud yang mengandalkan akses keamanan siber, pengujian, dan penyesuaian berkala juga diperlukan dalam memastikan standar keamanan tetap efektif. Penting juga untuk memiliki rencana tentang apa yang terjadi setelah pelanggaran terdeteksi.

 

Jika peringatan dibiarkan menumpuk dan tidak dipantau maka karyawan cenderung memanfaatkan peluang tersebut dengan lebih mudah.

Rationalisation

Bagian terakhir dari fraud triangle adalah rationalisation, bahkan ketika orang memiliki motivasi dan kesempatan sebagian besar tidak akan memilih untuk bertindak kecuali dapat membenarkan diri bahwa hal yang dilakukannya adalah hal yang baik dan sadar.

 

Justru, rasionalitas atau kesadaran ini adalah hal yang paling sulit untuk ditebak karena karyawan melakukannya dengan penuh kesadaran untuk melanggar hukum. Tentunya, rasa rasionalitas ini didukung dengan motivasi dan kesempatan yang ada. 

 

Rationalisation juga dianggap sebagai kondisi yang paling sulit diamati karena terjadi di benak pelaku yang melibatkan pemalsuan alasan moral untuk membenarkan penipuan.Dalam beberapa kasus, ada banyak penipu dapat meyakinkan diri bahwa mereka adalah kejahatan tanpa korban. 

 

Dalam artian lebih luas, pelaku tersebut merasa sadar bahwa hal yang akan dilakukannya memang pantas untuk dilakukan. Faktor rationalisation ini juga biasanya karena merasa ada hal yang dirugikan oleh perusahaan pada dirinya sehingga pelaku merasa benar untuk melakukan hal tersebut.

 

#BelajarLebihMudah Melalui Kelas Audit dan Investigasi di Kelas.com

Jadi, fraud triangle adalah salah satu cara hal yang dapat kamu pelajari terlebih dahulu mengenai beberapa hal seputar fraud yang diakibatkan oleh karyawan. Dengan memahaminya, kamu dapat mencegah hal tersebut apabila terjadi.

 

Jika kamu ingin memahami lebih dalam seputar fraud triangle, kamu dapat mengikuti kelas online audit dan investigasi di Kelas.com karena kelas ini akan membantu kamu dalam memahami fraud yang terjadi. Tentunya, kamu akan didampingi oleh mentor yang ahli dalam bidangnya untuk menganalisis berbagai fraud yang sekiranya akan terjadi dalam lingkup organisasi atau perusahaan.

 

Gimana? Tertarik ikut kelasnya? Tunggu apalagi? Ayo daftarkan dirimu sekarang juga!

Bagikan Artikel ini: