banner-campaign-1
Siap Kerja  

Alasan Pentingnya Manajemen Risiko di Perbankan dan Jenisnya

Manajemen Risiko dalam Perbankan adalah

Bank merupakan salah satu perusahaan yang memiliki resiko tinggi dalam menjalankan bisnisnya. Namun, mengingat pentingnya sektor perbankan dan peran pemerintah maka diperlukan manajemen risiko yang baik, terlebih lagi risiko tersebut lebih membebani sektor perbankan daripada sektor lainnya.

 

Bank dapat menghadapi berbagai bahaya dan sangat penting untuk memahami bagaimana bank mengelola risiko tersebut.  Oleh karena itu, manajemen risiko dapat dikatakan sebagai aspek penting dari stabilitas dan keberlanjutan industri perbankan.

 

Kali ini, Kelas.com akan membahas tuntas seputar manajemen risiko dalam industri perbankan yang meliputi pembahasan hingga berbagai jenis manajemen risiko tersebut. Penasaran? Yuk, di baca artikelnya sampai selesai ya!

 

Apa yang dimaksud Manajemen Risiko dalam Industri Perbankan?

Manajemen risiko dalam perbankan mengacu pada identifikasi, penilaian, dan mitigasi risiko yang dihadapi bank dalam operasinya sehari-hari. Ini adalah pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai alat, teknik, dan metodologi manajemen risiko untuk mengelola risiko secara efektif.  

 

Tujuan manajemen risiko di perbankan adalah untuk meminimalkan dampak risiko terhadap operasional bank, kinerja keuangan, dan reputasi dari bank tersebut. Rencana manajemen risiko yang ideal dalam industri perbankan berfungsi sebagai roadmap untuk meningkatkan kinerja dengan mengungkap ketergantungan utama dan efektivitas kontrol.  

 

Oleh karena itu, manajemen risiko dalam industri perbankan harus mampu dirancang dengan baik dalam penerapannya. Dengan rencana manajemen risiko yang tepat, bank pada akhirnya harus dapat mengalokasikan waktu dan sumber daya dengan lebih baik untuk hal yang paling penting. 

 

Kenapa Manajemen Risiko dalam Perbankan Penting?

 

Tujuan Manajemen Risiko di Industri Perbankan

Sumber: Freepik

 

 

Manajemen risiko pada perbankan dianggap penting untuk keberlangsungan bisnis tersebut. Secara umum, manajemen resiko di perbankan memiliki manfaat yang hampir sama dengan bidang industri lainnya.

 

Adapun beberapa manfaat manajemen risiko pada perbankan di antaranya sebagai berikut.

Stabilitas Keuangan

Dengan adanya manajemen risiko yang efektif akan membantu bank menjaga stabilitas keuangan. Hal ini dapat dilakukan  dengan mengidentifikasi, menilai, dan mengelola potensi risiko yang dapat menyebabkan kerugian. 

 

Dengan mengelola risiko, bank dapat mencegah kerugian tidak terduga dan menjaga kekuatan keuangan perusahaan. Tentunya, ini dianggap sangat penting untuk kelangsungan hidup jangka panjang.

Kepatuhan Terhadap Peraturan

Bank akan sesuai pada berbagai persyaratan peraturan, oleh karena itu praktik manajemen risiko yang efektif akan membantu dan mematuhi peraturan tersebut. Kepatuhan terhadap peraturan membantu bank menghindari hukuman, tindakan hukum, hingga kerusakan reputasi yang dapat berdampak buruk pada operasi bisnis perbankan.

Pengontrolan Reputasi

Bank sangat bergantung pada reputasi dan kepercayaan pelanggannya dengan praktik manajemen risiko yang efektif membantu bank mempertahankan reputasinya. Dengan pengontrolan repotasi, maka potensi risiko yang dapat merusak citra mereknya.

 

Kerusakan reputasi dapat menimbulkan konsekuensi yang signifikan bagi bank, termasuk hilangnya pelanggan dan pendapatan. Oleh karena itu, sangat penting bagi bank untuk menerapkan sistem manajemen resiko yang kuat dan pemantauan kontrol berkelanjutan untuk memitigasi risiko secara efektif dan mencegah potensi kerusakan reputasi.

Perlindungan Nasabah

Dengan manajemen risiko yang efektif membantu bank melindungi pelanggan dari potensi risiko lain seperti penipuan dan pencurian identitas. Dengan menerapkan kerangka kerja manajemen risiko yang kuat, bank dapat melindungi kepentingan nasabah dan mempertahankan kepercayaannya.

 

 

Baca juga:

 

Jenis Manajemen Risiko dalam Perbankan

Jenis-Jenis Manajemen Risiko dalam Perbankan

Sumber: Freepik

 

 

Manajemen risiko memiliki beberapa tipe atau jenis yang dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Untuk itu, ada lima jenis manajemen risiko sebagai berikut.

Manajemen Risiko Kredit

Secara umum, bank sering meminjamkan uang kepada nasabahnya baik secara perorangan maupun organisasi tertentu. Oleh karena itu, ada kemungkinan penerima pinjaman tidak membayar kembali uang tersebut dapat diukur sebagai risiko kredit. 

 

Hal ini dapat mengakibatkan gangguan arus kas hingga peningkatan biaya penagihan dan banyak lagi. Berdasarkan hal tersebut manajemen risiko kredit akan berperan untuk mengurusnya.

Manajemen Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko yang berasal dari gagasan bahwa nilai investasi dapat menurun karena perubahan faktor yang mengatur pasar. Hal ini juga terkait dengan faktor-faktor yang mengatur pasar seperti resesi, perubahan ekuitas, suku bunga, hingga komoditas yang berdampak pada seluruh pasar dan bukan hanya satu industri.

 

Untuk itu, cara paling efisien untuk mengelola risiko pasar adalah dengan diversifikasi dana yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, jenis ini juga akan dapat memastikan bahwa aset dimiliki dalam berbagai pilihan investasi dapat meminimalkan risiko pasar.

Manajemen Risiko Operasional

Dalam industri perbankan, risiko kerugian potensial yang diakibatkan oleh berbagai hal dalam operasional juga pasti ada. Dalam hal ini misalnya seperti karyawan yang kurang terlatih, kerusakan teknologi, atau pencurian informasi.

 

Sehingga, perbankan juga membutuhkan jenis manajemen risiko operasional untuk mengatur serta mengelola apabila ada hal seperti itu terjadi. Penting untuk mengelola risiko operasional bagi bank karena bank dihadapkan pada volume keterkaitan keuangan global yang lebih tinggi dan otomasi tingkat tinggi digunakan dalam memberikan layanan perbankan dan keuangan.

Manajemen Risiko Likuiditas

Industri perbankan juga memiliki risiko likuiditas seperti tidak dapat membayar kembali kewajibannya tepat waktu karena klaim tak terduga atau kewajiban untuk menjual aset jangka panjang dengan harga yang terlalu rendah. Dengan begitu, manajemen risiko likuiditas diperlukan untuk merencanakan apabila itu terjadi dalam bisnis perbankan.

 

Jenis ini dapat dikelola secara efisien dengan menciptakan perbedaan dalam jangka waktu antara jatuh tempo aset dan jatuh tempo kewajiban. Dengan membedakan hal tersebut akan membuat cukup dana mengalir di bank yang berguna untuk meningkatkan aset perusahaan maupun memenuhi kewajiban ketika pelanggan meminta uangnya.

Manajemen Risiko Reputasi

Masalah reputasi biasanya muncul dari pihak external yang menyebarkan berita mengenai reputasi suatu bank. Tidak menutup kemungkinan bahwa ini bisa saja terjadi dalam industri perbankan oleh karena itu jenis manajemen risiko reputasi akan mengelolanya jika hal itu terjadi. 

 

Misalnya, jika pemimpin bank terseret kasus korupsi dan berita tersebut dibagikan ke publik maka secara langsung reputasi bank tersebut akan turun hingga menyebabkan banyak kerugian. Ini dapat merusak hubungan pelanggan dan bank, menyebabkan penurunan harga saham, memberikan keuntungan bagi pesaing, dan lainnya.

 

#BelajarLebihMudah Kelas Manajemen Risiko di Perbankan Bersama Kelas.com

Jadi, manajemen risiko bukan hanya dibutuhkan oleh perusahaan bidang industri F&B, kesehatan, teknologi, dan lainnya saja. Tentunya, industri perbankan juga membutuhkan hal tersebut supaya apabila risiko-risiko besar terjadi bank sudah tahu cara mengolanya.

 

Masih bingung bagaimana cara penerapannya? Yuk, belajar manajemen risiko di industri perbankan langsung dari ahlinya bersama Kelas.com. Di kelas, kamu akan belajar mulai dari konsep, pengelolaan risiko, urgensi manajemen risiko di berbagai tools perbankan, hingga skill set sebagai tim Manajemen Risiko.

 

Tentunya kelas ini bisa diakses dimanapun dan kapanpun juga. Gak cuma itu, kamu akan mendapatkan sertifikat yang bisa kamu lampirkan di CV atau resume kamu, loh! Gimana? Lengkap banget, kan? Ayo yakinkan dirimu dan grow up your skill bersama Kelas.com sekarang juga!

Bagikan Artikel ini: