banner-campaign-1
Bisnis dan Marketing  

Ketahui Jenis-Jenis Influencer untuk Memaksimalkan KOL Marketing

4 Jenis influencer

Untuk mempromosikan sebuah brand atau produk, biasanya perusahaan memerlukan strategi marketing yang baik agar tercapainya tujuan tersebut. Salah satu strategi yang bisa dicoba adalah memaksimalkan KOL marketing.

 

Banyak brand yang sudah menggunakan KOL marketing sebagai cara yang terbaik dalam mempromosikan produk maupun jasa yang dimiliki. Jika bisnis menggunakan KOL marketing maka nantinya akan terjalin kerjasama antara brand dengan seorang Influencer.

 

Lantas, apa itu KOL marketing dan Influencer? Lalu bagaimana cara untuk memaksimalkan KOL marketing untuk sebuah bisnis? Mari kita simak artikel selengkapnya berikut ini, ya!

 

Apa itu Influencer?

 

Apa itu influencer?

Source: Freepik

 

 

Mengutip Indeed, Influencer merupakan pengguna media sosial yang memiliki banyak followers dan menggunakan platform untuk memasarkan berbagai barang dan jasa. Influencer akan berkolaborasi dengan berbagai brand dan membuat konten yang mengiklankan produk dari brand tersebut. 

 

Para followers di media sosial Influencer dapat mempercayai dari sisi mode atau gaya hidup berdasarkan konten yang diunggah. Artinya, ketika seorang Influencer memakai atau mendukung suatu produk di media sosialnya, followers-nya mungkin akan tergugah untuk membeli dan menggunakan produk yang sama. 

 

Di sisi lain, berkolaborasi dengan perusahaan dapat membantu Influencer mengembangkan branding pribadi. Selain itu, Influencer juga dapat meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan untuk suatu bisnis.

 

Fungsi dan Peran Influencer dalam KOL Marketing

 

Apa fungsi dan peran Influencer dalam KOL Marketing?

Source: Freepik

 

 

KOL adalah singkatan dari Key Opinion Leader, sementara KOL marketing merupakan strategi pemasaran suatu perusahaan yang terlibat dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan ahli tentang subjek tertentu. Nah, salah satu bagian penting dari KOL marketing adalah hadirnya seorang Influencer dalam menjalan strategi marketing tersebut. 

 

Sebagian besar KOL marketing di era sekarang ini dijalankan secara online melalui beberapa platform media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan Twitter. Fungsi Influencer dalam KOL marketing adalah untuk meyakinkan banyak orang terkait produk brand yang dipromosikan.

 

Terlebih lagi, Influencer memiliki power untuk membuat pengikutnya percaya akan brand yang muncul dalam konten yang mereka buat. Sehingga, Influencer juga berperan dalam membangun citra brand yang baik sekaligus mengenalkan brand tersebut kepada masyarakat luas.

 

 

Baca juga:

 

4 Jenis Influencer di Media Sosial

 

4 Jenis Influencer di Media Sosial

KOL Marketing Influencer (Source: Freepik)

 

Jika kamu ingin bekerja sebagai KOL Manager suatu perusahaan atau brand maka kamu harus mengetahui bahwa Influencer memiliki beberapa jenis pada setiap media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter. Terdapat empat jenis Influencer yang perlu kamu ketahui sebagai berikut.

Nano Influencer

Nano Influencer memiliki 1K–10K followers di platform media sosial yang dimilikinya dan followers tersebut memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi atas konten yang diunggah oleh Influencer. Influencer nano biasanya merupakan pendukung yang sangat vokal dari brand dan produk yang disukainya.

 

Followers Nano Influencer pada umumnya akan menghargai rekomendasi dan komentar terkait konten yang diunggah. Hal itu disebabkan jenis memiliki hubungan yang sangat dekat dengan followers-nya.

 

Selain itu, Nano Influencer biasanya rela meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan followers-nya. Hal itu berguna untuk membangun hubungan baik antara followers dan Nano Influencer tersebut.

Micro Influencer

Micro Influencer memiliki 10K–100K followers di media sosialnya. Meskipun memiliki pengikut yang cukup besar, Micro Influencer masih dianggap dapat diterima oleh pengikutnya dan cenderung memiliki audiens yang aktif. 

 

Pada jenis ini, Influencer cenderung memiliki spesialisasi tertentu terkait konten yang akan diunggahnya. Jenis Influencer ini juga biasanya memiliki tingkat interaksi yang tinggi, sehingga memudahkan brand dalam membuat sponsor. 

Macro Influencer

Macro Influencer memiliki sekitar 100K–1M followers dan cenderung mengarah pada daya tarik yang lebih luas daripada micro Influencer. Macro Influencer biasanya merupakan selebritas dan bintang media sosial, Blogger, Vlogger, atau Podcaster. 

 

Jenis Influencer ini tidak hanya memiliki audiens, namun Macro Influencer kemungkinan juga telah mengembangkan audiensnya dalam waktu yang tidak sebentar. Meskipun jumlah pengikut mereka yang lebih besar, Macro Influencer memiliki tingkat keterlibatan yang relatif rendah. Salah satu contoh dari Macro Influencer seperti Ardya Tridwantoro dan Ibrahim Risyad.

Mega Influencer

Jenis Influencer terakhir sekaligus yang terbesar adalah mega Influencer. Mega Influencer dan selebritas memiliki lebih dari 1 juta followers di akun media sosialnya, misalnya seperti Tasya Farasya serta Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

 

Kebanyakan mega Influencer biasanya merupakan seorang selebriti ternama dan cenderung memiliki followers yang sangat aktif untuk berkomentar, membagikan, hingga mengikuti segala update kehidupan mega Influencer. 

 

4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menentukan Influencer

 

Hal yang harus diperhatikan dalam menetukan influencer?

Source: Freepik

 

 

jika kamu bekerja sebagai KOL Manager, pastinya akan kebingungan untuk memilih Influencer mana yang dapat diajak kerjasama. Terlebih lagi, dengan berbagai jenis tipe Influencer maka perlu pertimbangan dalam menentukannya. 

 

Adapun empat hal yang perlu diperhatikan ketika kamu memilih Influencer, antara lain sebagai berikut.

Trustworthy

Dalam bekerja sama dengan seorang Influencer, maka perlu memperhatikan hasil yang akan didapatkan dari strategi KOL marketing yang dijalankan dengan Influencer tersebut. Jika sebuah brand ingin mendapatkan output menaikkan engagement dalam skala besar maka brand bisa bekerja sama dengan Influencer macro maupun mega.

 

Di sisi lain, trustworthy penting untuk menilai hasil dari konten yang dibuat oleh Influencer tersebut. Oleh karena itu, sebuah brand perlu melihat dari sisi ini untuk mencocokan tujuan dari hasil output yang diinginkan.

Authority

Tidak hanya melihat hasil yang diberikan, kamu perlu melihat Influencer pada sisi yang mengacu pada keahlian bidangnya.  Tentunya, bidang tersebut berkaitan dengan produk dari sebuah brand.

 

Sehingga, output yang akan didapat sesuai dengan tujuan dari strategi KOL marketing. Misalnya, jika perusahaan memiliki produk makanan maka kamu perlu memilih Influencer yang memiliki keahlian di bidang yang sama seperti Food Vlogger atau Influencer yang sering membuat konten makanan.

Expertise

Tidak hanya itu, kamu perlu melihat seorang Influencer dari caranya dalam menguasai suatu platform. Cari tahu seberapa besar dampak atau hal yang diberikan oleh Influencer pada platform yang dimiliki.

 

Expertise merupakan seorang Influencer yang dilihat dari seberapa besar pengaruhnya dalam  mengelola akun yang dimiliki hingga terjalin hubungan baik dengan para followers. Jika seorang Influencer mahir dalam mengelola platform yang dimilikinya, kemungkinan besar banyak brand yang ingin menjalin kerjasama.

Experience

Terakhir, kamu perlu melihat bagaimana pengalaman atau experience dari seorang Influencer dalam membuat setiap kontennya. Dengan begitu, kamu dapat menyesuaikan apakah produk dari brand kamu sesuai dengan brand identity yang dimiliki Influencer untuk diajak bekerja sama. 

 

Kemudian, experience seorang Influencer dapat dilihat dari jumlah konten yang dibuat agar menjadi lebih menarik. Oleh karena itu, sisi experience dapat menjadi salah satu hal yang dapat kamu perhatikan ketika memilih Influencer sebagai salah satu strategi marketing bagi brand perusahaan.

 

 

Ikuti program:

 

#GrowUpSkill KOL Marketing Bersama Kelas.work

Untuk menjadi seorang KOL Manager yang kompeten di perusahaan, maka kamu perlu memaksimalkan KOL marketing dengan memilih jenis Influencer yang sesuai dengan target penjualan. Tentunya, kamu juga perlu memperhatikan empat hal seperti trustworthy, authority, expertise, dan experience saat menjalin kerjasama dengan Influencer di berbagai media sosial. 

 

Yuk, grow up your skill dalam bidang ini melalui kelas online memahami strategi penjualan melalui KOL marketing bersama Kelas.work. Kamu akan belajar seputar KOL management yang menjadi dasar sebelum memutuskan untuk menggunakan KOL marketing dalam memasarkan produk. 

 

Selain itu, di akhir sesi kamu bisa mendapatkan sertifikat resmi yang bisa kamu cantumkan di CV kamu, loh! Menarik bukan? Daftarkan dirimu sekarang juga dan ambil promonya!

Bagikan Artikel ini: