Bisnis dan Marketing  

Inilah Formula dan Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan atau HPP

HPP atau COGS adalah

Dalam melakukan aktivitas bisnis, hal pertama yang kamu lakukan adalah penetapan harga pokok. Tentunya penentuan ini tidak boleh sembarangan dilakukan, melainkan kamu harus melakukan riset pasar terlebih dahulu. Hal ini agar produk yang kamu jual tidak memiliki harga yang terlalu tinggi atau rendah di pasar. 

 

Selain menetapkan harga, kamu harus terus melakukan pengembangan produk agar produk dapat terus bersaing. Adapun terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk mengembangkan produk. Biaya itu dikenal dengan harga pokok penjualan atau HPP. 

 

Jadi, apakah kamu ingin mengetahui fungsi harga pokok penjualan sebenarnya dalam bisnis dan bagaimana cara menghitungnya? Simak pada artikel di bawah ini, yuk!

 

Apa itu HPP?

Harga Pokok Penjualan (HPP) atau dalam bahasa Inggris yaitu Cost of Goods Sold (COGS), adalah biaya langsung suatu produk bagi distributor, produsen, maupun pengecer. 

 

Pendapatan penjualan dikurangi HPP merupakan keuntungan kotor bisnis. Biaya barang yang terjual dianggap sebagai pengeluaran dalam akuntansi, dan tercantum dalam laporan keuangan. 

 

Jumlah HPP mencakup biaya bahan baku dan tenaga kerja yang langsung digunakan untuk membuat barang. Ini tidak termasuk biaya tidak langsung, seperti biaya distribusi dan biaya tenaga penjualan.

 

Apa saja yang Termasuk HPP?

 

Cara Menghitung HPP

Sumber: Pexels

 

 

Karena HPP merupakan biaya langsung, ini berarti biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk membuat produk yang ingin ditawarkan. Sebagian besar biaya ini merupakan biaya variabel pembuatan produk, misalnya, bahan baku dan tenaga kerja, sementara yang lain dapat menjadi biaya tetap, seperti biaya overhead pabrik.

 

Contoh biaya yang umumnya termasuk HPP meliputi:

 

  • Bahan baku

  • Barang yang dibeli untuk dijual kembali

  • Biaya pengiriman barang (freight-in)

  • Pengembalian dan potongan pembelian

  • Diskon tunai atau dagang

  • Tenaga kerja pabrik

  • Suku cadang yang digunakan dalam produksi

  • Biaya penyimpanan

  • Biaya overhead pabrik

 

Kenapa HPP Penting?

HPP merupakan metrik penting dalam laporan keuangan karena dikurangkan dari pendapatan perusahaan untuk menentukan laba kotornya. Laba kotor adalah ukuran profitabilitas yang mengevaluasi seberapa efisien sebuah perusahaan dalam mengelola tenaga kerja dan persediaan dalam proses produksi.

 

HPP sebagai biaya yang timbul dalam menjalankan bisnis, maka dicatat sebagai beban usaha dalam laporan laba rugi. Mengetahui biaya barang yang terjual membantu analis, investor, dan Manajer memperkirakan laba bersih perusahaan. Jika HPP meningkat, laba bersih akan berkurang.

 

Oleh karena itu, perusahaan berusaha untuk menjaga agar harga pokok penjualan tetap rendah agar laba bersih lebih tinggi.

 

HPP merupakan biaya perolehan atau pembuatan produk yang dijual oleh sebuah perusahaan selama periode tertentu. Hal ini menjadikan hanya biaya secara langsung yang terkait dengan produksi produk yang dimasukkan dalam pengukuran ini, termasuk biaya tenaga kerja, bahan, dan overhead manufaktur.

 

 

Baca juga:

 

Fungsi HPP

Setelah mengetahui pentingnya mengidentifikasi harga pokok penjualan dalam laporan penjualan, perhatikan fungsi-fungsi HPP yang patut kamu ketahui di bawah ini.

Menghitung Laba

Perhitungan HPP merupakan langkah penting dalam akuntansi. Setiap pendapatan yang diperoleh bisnis di atas harga pokok penjualan untuk suatu periode waktu, dapat dialokasikan untuk biaya overhead, dan sisa-sisanya adalah laba bisnis. Bila hitungan HPP tidak benar, kamu tidak akan dapat menentukan margin keuntungan sehingga tidak bisa mengukur kesuksesan. 

Menyesuaikan Harga

HPP dapat memberikan gambaran untuk dapat mengurangi pengeluaran. Dengan menganalisis harga pokok penjualan untuk produk tertentu, kamu dapat mengganti pemasok untuk memesan bahan yang lebih murah atau menaikkan harga untuk meningkatkan keuntungan.

Menyelesaikan Laporan Keuangan

Sebuah bisnis perlu mengetahui harga pokok penjualan untuk menyelesaikan laporan laba rugi. Hal ini untuk menunjukkan bagaimana menghitung laba kotor. Bisnis dapat menggunakannya untuk melacak pendapatan, serta mengajukan pinjaman dan dukungan keuangan.

 

Formula HPP

Kamu dapat menggunakan rumus berikut untuk menghitung HPP.

 

HPP = persediaan awal + pembelian - persediaan akhir

 

Komponen-komponen harga pokok penjualan:

  • Persediaan awal: ini adalah persediaan perusahaan dari periode sebelumnya. Bisa jadi kuartal sebelumnya, bulan sebelumnya, tahun sebelumnya, dan lain-lain.

  • Pembelian: total biaya dari apa yang dibeli perusahaan selama periode akuntansi yang ditentukan.

  • Persediaan akhir: persediaan yang tersisa selama periode tersebut.

 

Perhitungan harga pokok penjualan ini tergantung pada jenis bisnis. Mungkin kamu tidak merasa perlu menghitung HPP secara tahunan, kuartalan, bulanan bahkan mingguan dalam beberapa kasus.

 

Bagaimana Cara Mengkalkulasikan HPP

 

Beda HPP dengan Opex

Sumber: Pexels

 

 

Di perusahaan besar, biasanya, CFO atau profesional akuntansi bersertifikat akan menangani perhitungan ini. Hal ini dikarenakan perhitungan HPP tidak sesederhana itu. Berikut contoh cara menghitung HPP di suatu perusahaan. 

 

Perusahaan memiliki informasi berikut untuk mencatat inventaris untuk tahun kalender yang berakhir pada 31 Desember 2022.

Persediaan awal tahun, per 1 Januari 2022 adalah Rp300 juta. Pada akhir tahun, pada 31 Desember 2022, persediaan akhir berjumlah Rp95 juta. Selama tahun tersebut, perusahaan melakukan pembelian senilai Rp125 juta.

Perusahaan dapat menghitung HPP menggunakan rumus berikut: (Persediaan Awal + Pembelian) - Persediaan Akhir.

 

HPP = (300.000.000 + 125.000.000) - 95.000

HPP = 330.000.000

 

Memiliki informasi ini memungkinkan perusahaan menghitung harga pokok penjualan dalam tahun kalender. Harga pokok penjualan membantu untuk mengevaluasi biaya dan keuntungan, serta membantu merencanakan pembelian untuk tahun berikutnya.

 

Bedanya HPP dengan Biaya Operasional

Mungkin kamu masih bingung dengan istilah HPP dan biaya operasional. Lantas, apa perbedaan kedua istilah ini? Simak penjelasannya berikut ini.

Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan mewakili biaya langsung menjual produk atau layanan kepada pelanggan. Beberapa contoh umum biaya yang termasuk dalam harga pokok penjualan adalah pembelian bahan baku dan tenaga kerja langsung.

Operational Expenses (OpEx)/Biaya Operasional

Sedangkan OpEx, merujuk pada biaya yang terkait dengan operasi inti tetapi tidak secara langsung terkait dengan produksi pendapatan. Agar suatu item dianggap sebagai biaya operasional, harus menjadi biaya berkelanjutan bagi bisnis. 

 

Pengeluaran HPP penting untuk memenuhi permintaan pelanggan dan tetap bersaing di pasar, tetapi OpEx sama pentingnya karena sebuah perusahaan benar-benar tidak dapat terus beroperasi tanpa mengeluarkan biaya untuk barang-barang ini. Beberapa contoh umum OpEx meliputi gaji karyawan, biaya sewa, dan asuransi.

 

#BelajarLebihMudah Melalui Kelas Pengembangan Produk di Kelas.com

Setelah memahami pentingnya HPP pada suatu bisnis, kamu juga wajib mengetahui bagaimana cara produk dikembangkan. Untuk melakukan product development, diperlukan peranan seorang Market Researcher sebagai penentu jenis dan karakteristik produk agar tepat sasaran. 

 

Maka dari itu, kamu bisa mengikuti Kelas Market Research untuk Pengembangan Produk Non Digital yang dibuka oleh Kelas.com! Kelas ini akan mengupas seluk beluk dunia Market Research lengkap dengan studi kasusnya. Jadi, tidak hanya teori, ya!

 

Kamu akan belajar mengenal riset pasar digital dan nondigital, market viability, serta workflow yang berfokus pada pengembangan produk nondigital. Jika kamu berminat bekerja di bidang Market Research atau kamu yang tertarik mempelajari dunia riset pasar, kamu wajib ikut kelasnya, nih!

Bagikan Artikel ini: