Fungsi dan Jenis Financial Statement pada Bisnis UMKM
Keberadaan UMKM sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan data yang tercatat dalam Online Single Submission - Risk Based Approach (OSS RBA), jumlah UMKM yang telah mendaftarkan bisnis secara resmi di platform perizinan tersebut mencapai 8,71 juta unit di tahun 2022.
Nah, agar UMKM bisa sejahtera, diperlukan investor yang bisa memberikan modal awal untuk menyewa tempat usaha, membeli peralatan, melakukan promosi, dan lain-lain sebagai upaya mengembangkan usaha. Tapi sebelum mendanai sebuah UMKM, ada satu hal yang perlu kamu perhatikan, yakni dokumen laporan finansial atau bisa disebut sebagai financial statement.
Financial statement diperlukan oleh pelaku UMKM dan bisnis agar investor bisa melihat kondisi keuangan usaha dalam periode tertentu. Penasaran apa saja yang termasuk dokumen laporan finansial dan seberapa besar peranannya pada UMKM? Berikut adalah penjelasannya!
Apa itu Financial Statement?
Financial statement adalah laporan yang berisi rangkuman dari kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, misalnya satu bulan, satu kuartal, maupun satu tahun. Data yang disajikan akurat dan realistis, sehingga bisa mewakili pertumbuhan bisnis suatu perusahaan dari waktu ke waktu.
Adapun, dokumen laporan finansial ini kemudian akan dilaporkan pada waktu-waktu tertentu, misalnya setiap 6 bulan sekali atau satu tahun sekali, untuk melihat apakah keuangan perusahaan stabil, meningkat, atau justru anjlok. Laporan keuangan ini bersifat transparan, dan biasa disebut sebagai financial report.
Lalu siapa saja yang membutuhkan financial statement? Beberapa diantaranya adalah:
-
Pemilik bisnis/UMKM
-
Lembaga keuangan yang memberikan pinjaman
-
Kreditor
-
Investor
-
Akuntan bisnis
Pentingnya Financial Statement Bagi Bisnis UMKM
Sumber: Pexels
Baik perusahaan besar maupun bisnis kecil, semuanya membutuhkan dokumen laporan finansial. Financial statement bisa memberikan gambaran secara singkat tentang laporan laba rugi, arus kas, neraca keuangan, hingga aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Nah, untuk perusahaan besar, dibutuhkan tim khusus karena memiliki berbagai laporan keuangan yang perlu dikelola dan diserahkan tepat waktu. Sedangkan bagi bisnis kecil atau UMKM, mungkin hanya membutuhkan satu orang Akuntan saja untuk mengurus laporan keuangannya.
Selain itu, dokumen-dokumen yang dibutuhkan juga tidak sebanyak perusahaan berskala besar, sehingga pemilik bisnis kecil atau UMKM ini bisa menyiapkan sendiri dokumen laporan finansial mereka.
Ditambah lagi, financial statement merupakan modal dasar dari bisnis kecil atau UMKM untuk menggaet investor. Informasi yang tertera di dalamnya bisa meyakinkan investor atau lembaga keuangan untuk berinvestasi pada bisnis yang sedang kamu gencarkan dan sebagai jaminan bahwa bisnis akan menghasilkan keuntungan di masa depan.
Baca juga:
- Beberapa Tips dan Pentingnya Manajemen Keuangan Bagi UMKM
- Cara Kerja Financial Ratio Analysis dan Batasan Penggunaannya
Manfaat Financial Statement Untuk Bisnis Kecil atau UMKM
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, dokumen laporan finansial bersifat akurat dan transparan, sehingga informasinya bisa dipertanggungjawabkan. Jika kamu pemilik bisnis meskipun UMKM, jangan sampai tidak menyiapkan financial statement, karena bisa berisiko membuat usaha kamu jadi gagal, loh. Berikut beberapa manfaat financial statement.
Mendeteksi Adanya Kesalahan
Dalam laporan akuntansi, kesalahan adalah hal yang lumrah terjadi. Namun, bisa timbul masalah yang serius apabila kesalahan tersebut tidak segera ditangani. Oleh karena itu, Financial Statement akan membantumu membuat laporan keuangan yang lebih terorganisir.
Memudahkan Dalam Pengurusan Pajak
Dengan dokumen laporan finansial yang tersusun rapi, kamu tidak perlu repot mencari kuitansi dan faktur pada saat harus mengajukan pajak. Selain itu, kamu juga bisa menganalisa pengeluaran yang telah dilakukan dan menyesuaikan anggarannya di kemudian hari.
Memudahkan Dalam Pengambilan Keputusan
Financial statement yang akurat membuat kamu lebih mudah dalam mengambil segala keputusan dalam bisnis. Laporan ini memungkinkan kamu dalam mengidentifikasi semua pemasukan, pengeluaran, aset, dan jumlah pajak yang wajib dibayar.
Dengan begitu, bisa dinilai pula apakah bisnis kecil atau UMKM yang sedang digencarkan berkembang atau justru semakin mengalami penurunan.
3 Jenis Financial Statement pada Bisnis UMKM
Sumber: Pexels
Setelah mengetahui pengertian dan manfaat dari dokumen laporan finansial, sekarang saatnya kamu memahami apa saja yang termasuk ke dalam jenis financial statement. Berikut uraiannya.
Laporan Neraca
Jenis financial statement pertama adalah neraca. Laporan neraca menunjukkan apa yang dimiliki oleh perusahaan (aset), hutang, serta selisih diantara keduanya (ekuitas). Kedua sisi ini harus seimbang, karena laporan neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik tertentu. Adapun, berikut adalah komponen yang terdapat dalam laporan neraca.
Komponen pertama adalah aktiva, artinya mencantumkan aset perusahaan termasuk aset lancar dan aset jangka panjang. Aset lancar dalam aktiva dapat dicairkan menjadi uang tunai dan digunakan selama satu tahun. Sedangkan aset jangka panjang adalah kebalikannya. Banyaknya total aset akan mewakili seluruh isi sumber daya perusahaan.
Komponen kedua adalah kewajiban. Ini adalah hal-hal yang termasuk ke dalam kewajiban perusahaan. Diantaranya kewajiban lancar, seperti utang yang harus dibayar dalam jangka waktu satu tahun, serta kewajiban jangka panjang yang merupakan utang yang belum jatuh tempo lebih dari satu tahun.
Dalam laporan neraca, ekuitas menunjukkan selisih antara aset dan kewajiban atau hutang perusahaan. Ini berarti, nilai bersih perusahaan mencakup laba ditahan dan saham yang mewakili sisa kepemilikan pemilik dalam bisnis. Selain itu, laporan neraca juga dapat menampilkan likuiditas perusahaan atau kesanggupannya memenuhi kewajiban jangka pendek.
Laporan Pemasukan
Selain itu, laporan laba rugi atau laporan pemasukan (income statement) juga tak kalah penting dalam pembuatan Financial Statement. Laporan ini berisi pendapatan, beban, kerugian, dan keuntungan yang dimiliki perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Laporan pemasukan juga dapat memberikan informasi mengenai perbandingan kinerja antara perusahaan dengan kompetitornya yang bergerak di bidang/sektor yang sama. Dengan begitu, perusahaan bisa melakukan improve untuk mencapai profitabilitas yang ingin dicapai.
Beberapa hal yang termasuk ke dalam laporan pemasukan adalah pendapatan. Ini adalah jumlah total yang dihasilkan selama menjalankan bisnis. Selanjutnya, laba kotor merupakan Keuntungan yang belum dikurangi oleh beberapa faktor lain, seperti pajak, gaji pegawai, biaya operasional dan lain-lain.
Di samping laba kotor, ada laba usaha yang merupakan net income atau penghasilan bersih yang didapatkan dari aktivitas bisnis perusahaan. Biaya Operasional terdiri dari sewa, gaji pegawai, utilitas, biaya promosi, serta sewa yang termasuk untuk menjalankan bisnis.
Ada juga pendapatan bersih yang merupakan total dari keuntungan atau kerugian yang didapatkan selama periode tertentu. Dan yang terakhir adalah harga pokok penjualan. Ini adalah seluruh biaya langsung yang terkait dengan produksi dan penjualan barang/jasa yang ditawarkan.
Laporan Arus Kas
Bagi pemilik bisnis kecil atau UMKM, laporan arus kas sangat penting di dalam Financial Statement. Laporan ini menunjukkan seberapa mampu sebuah bisnis dalam menghasilkan dan mengelola arus kas miliknya.
Adapun, yang termasuk ke dalam laporan arus kas adalah aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Aktivitas operasi adalah arus kas masuk dan kas keluar mengenai operasional perusahaan sehari-harinya.
Selanjutnya, aktivitas investasi terkait dengan pembelian atau penjualan aset jangka panjang, seperti properti atau peralatan. Dan yang terakhir aktivitas pendanaan, yang merupakan hal-hal yang berhubungan dengan pembiayaan operasional perusahaan, seperti meminjam dan membayar pinjaman.
Menggunakan Financial Statement bagi Owner Bisnis UMKM?
Financial statement sangat krusial bagi bisnis kecil dan UMKM untuk mengetahui seberapa stabil keuangan perusahaan dan bantu menetapkan keputusan yang tepat dalam mengembangkan usaha.
Supaya tidak salah langkah, perlu diketahui beberapa cara untuk menerapkan financial statement ke dalam bisnis kecil dan UMKM:
-
Menganalisa laporan pemasukan secara menyeluruh
-
Bandingan laporan keuangan perusahaan dari waktu ke waktu
-
Tinjau laporan neraca untuk evaluasi likuiditas, solvabilitas, dan stabilitas perusahaan
-
Pantau laporan arus kas apakah ada yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan
-
Nilai kinerja keuangan perusahaan menggunakan rasio.
#BelajarLebihMudah Melalui Kelas Pengelolaan Akuntansi di Kelas.com
Nah, itu dia 3 jenis financial statement yang penting bagi bisnis kecil maupun UMKM. Financial statement sangat diperlukan agar kamu dapat meninjau laporan keuangan secara akurat dan membantumu dalam menentukan langkah yang tepat untuk mengembangkan bisnis.
Tentunya, sebagai seorang Akuntan, kamu harus memiliki pengetahuan yang mumpuni untuk dapat membuat dokumen laporan finansial. Kamu bisa memperkaya skill dan knowledge kamu dengan mengikuti kelas pengelolaan akuntansi di UMKM, seperti resto. Supaya kamu lebih siap terjun ke dalam dunia kerja yang nyata!
Enggak perlu pusing lagi. Yuk, ikuti kelasnya sekarang!
Rekomendasi Kelas Terbaik
Bagikan Artikel ini: