Hardskill yang Perlu Dikuasai UX Researcher dan Tips Bagi Pemula
Mungkin selama ini profesi yang lebih populer di bidang desain produk digital yaitu UI/UX Designer. Tapi tahukah kamu jika ada satu lagi profesi yang berperan penting dalam proses mendesain suatu produk digital?
Yup! UX Researcher! Menurut laman UX Design Institute, profesi inilah yang bertugas menggali informasi terkait user. Jadi, UX Researcher sangat berperan penting dalam proses mendesain suatu produk digital.
Oleh karena itu, tidak semua orang bisa terjun di dunia ini. Eits, tapi tenang, melalui artikel kali ini, Kelas.com akan berbagi informasi seputar skills dan tips menjadi UX Researcher pemula.
So, buat kamu yang tertarik dan bercita-cita menekuni bidang ini, yuk, simak pembahasan berikut, ya!
Peluang Karier sebagai UX Researcher
Belakangan ini popularitas karier sebagai UX Researcher semakin meningkat. Bahkan jika dibandingkan pada tahun 2018, pada tahun 2023 demand UX Research ini mengalami peningkatan sebesar 53%.
Pastinya demand ini diprediksi akan terus meningkat seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Bahkan jika melihat pada berbagai situs pencarian kerja, setiap bulannya banyak dibuka kesempatan untuk posisi ini.
Menurut situs Indeed, setidaknya terdapat 200 lowongan dibuka untuk UX Researcher, baik yang bersifat remote atau hybrid. Rata-rata persyaratan untuk posisi ini yaitu lulusan S1 atau S2, namun tidak tertutup bagi lulusan SMA sederajat atau Diploma, asalkan memiliki background pendidikan relevan.
Pada umumnya, posisi ini berasal dari jurusan psikologi, human-computer interaction, social science atau information science. Namun, beberapa perusahaan juga memberikan kesempatan bagi lulusan dari jurusan lain asalkan memiliki skill yang mumpuni.
12 Hard Skill UX Researcher
Sumber: Unsplash
Kalau kamu bercita-cita menekuni profesi ini, berikut dua belas hardskill sebagai UX Researcher yang perlu kamu pelajari.
User Experience
Kemampuan user experience termasuk yang paling penting dimiliki seorang User Experience Researcher. User experience adalah kemampuan untuk memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan suatu produk.
Selain itu, bisa juga untuk mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi kepada user saat menggunakan suatu produk digital. Metode yang digunakan cukup beragam, seperti interview, usability testing atau information architecture.
User Research
Seperti namanya, user research merupakan kemampuan untuk melakukan riset terhadap pengguna. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan informasi terkait kebiasaan pengguna.
Hasil dari riset pengguna nantinya digunakan untuk menyusun user requirements dan membangun strategi development. Dengan memanfaatkan skill ini, dapat menghasilkan produk user-friendly serta sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Riset Kuantitatif
Riset kuantitatif adalah kemampuan untuk menggali informasi yang berfokus pada angka dan statistik. Informasi itu diantaranya lama waktu yang dibutuhkan user untuk menyelesaikan suatu task atau banyak error yang ditemui pada suatu produk.
Hasil dari riset ini sangat berharga, misalnya untuk membandingkan performa aplikasi lama dengan yang baru. Bahkan bisa dijadikan benchmarking dengan produk kompetitor.
Riset Kualitatif
Menurut Coursera, riset kualitatif adalah riset untuk memperoleh informasi non-numerik. Riset kualitatif berfokus untuk menjawab pertanyaan “why”.
Dengan kata lain, riset ini bertujuan mencari tahu penyebab dari suatu masalah itu muncul. Misalnya mengapa user kesulitan saat akan memasukkan barang ke keranjang atau mengapa user kesulitan login.
Metode Riset
Skill metode riset adalah kemampuan untuk mengumpulkan serta menganalisis informasi. Interview, usability testing dan survei termasuk dalam kemampuan ini.
Penggunaannya tergantung pada project yang dijalankan, bahkan terkadang ada yang menggabungkan ketiganya. Tujuannya agar bisa mendapatkan feedback dan sentimen pengguna.
Design Research
Design research adalah kemampuan untuk mengumpulkan insight terkait desain dengan memanfaatkan berbagai metode. Kemampuan ini dimanfaatkan untuk bisa memahami user dan behavior-nya saat menggunakan sebuah desain.
Sehingga nantinya desain produk digital yang dihasilkan bisa sesuai dan mudah digunakan oleh pengguna. Beberapa metode yang digunakan diantaranya interview, observasi, studi etnografi atau survei user.
Baca juga:
Human Centered Design
Human centered design (HCD) adalah sebuah mindset untuk memprioritaskan user saat mendesain sebuah produk. Kemampuan ini membantumu agar bisa memahami dan memberikan solusi bagi user melalui produk yang dikembangkan.
UX Design
UX design adalah kemampuan untuk menciptakan sebuah produk yang bisa memberikan experience terbaik bagi user. Sehingga produk atau service yang dihasilkan bisa menjadi solusi terbaik bagi masalah yang dihadapi pengguna.
Kemampuan UX design berbeda dari kemampuan desain lainnya, karena fokusnya yaitu user’s journey. Seorang UX Researcher harus bisa menguasai skill ini agar bisa menganalisa kebutuhan dan behavior user saat menggunakan apps atau website.
A/B Testing atau Split Testing
Skill A/B Testing dibutuhkan untuk membandingkan dua versi suatu produk agar tahu mana yang terbaik. Untuk mendukung testing ini, UX Researcher menyelenggarakan usability testing, interview dan survey, sehingga bisa tahu mana versi yang terbaik.
Data Analysis
Kemampuan data analysis digunakan oleh UX Researcher untuk mengolah data yang didapatkan dari berbagai sumber. Tujuan dari data analisis yaitu mendapatkan insight sehingga bisa menjadi dasar keputusan untuk merancang desain produk.
Product Development
Product development adalah serangkaian proses dari mulai merancang sampai produk tersebut selesai dibangun. Karena UX Researcher berperan sangat penting dari awal sampai akhir project, maka penting untuk menguasai skill product development.
UI
User interface (UI) merujuk desain tampilan pada website atau aplikasi. UX Researcher diharapkan menguasai skill user interface agar bisa menciptakan aplikasi user-friendly dan intuitif.
Tips Menjadi UX Researcher Pemula
Sumber: Pexels
Bagi kamu pemula jangan takut untuk terjun di bidang user experience researcher ini, ya. Berikut ada beberapa tips untuk menjadi UX Researcher pemula.
Memiliki Background Pendidikan yang Relevan
Biasanya lowongan untuk posisi UX Researcher tidak mewajibkan jurusan khusus bagi pelamar. Namun, kamu bisa pilih jurusan yang masih relevan, misalnya human-computer interaction, psikologi, statistika, computer science, design atau jurusan yang berkaitan dengan IT lainnya.
Tingkatkan Skill User Research
Selain mengantongi ijazah dari jurusan yang relevan, kamu juga bisa mengasah hard skill dan soft skill di bidang user experience ini. Kamu bisa banyak berlatih misalnya join online course atau melihat tutorial online cara menggunakan tools pendukung UX Researcher.
Mulai Buat Portofolio
Saat melamar pekerjaan biasanya kamu akan diminta untuk menunjukkan portofolio yang relevan. Portofolio tidak selalu dari project besar, bisa dari case study kursus online atau bahkan kamu boleh banget build case study-mu sendiri.
Perbanyak Pengalaman
Pengalaman itu penting, terlebih untuk pekerjaan yang bersifat project-based. Kamu bisa cari project-project kecil untuk memulai pengalamanmu di bidang ini, dari sini kamu bisa mendapatkan banyak ilmu dan feedback berharga.
Perluas Networking
Networking itu merupakan salah satu cara terbaik untuk memulai karier, karena kamu bisa dapat banyak insight, feedback bahkan project atau loker dari networking. So, mulai dari sekarang kamu bisa build your network, misalnya dengan gabung di komunitas UX Researcher.
Mulai Susun CV atau Resume-mu
CV atau resume merupakan salah satu syarat penting saat akan apply pekerjaan. Kamu bisa lihat beberapa contoh yang relevan dari Senior UX Researcher, sesuaikan dengan pengalaman dan keadaanmu, ya.
#BelajarLebihMudah Jadi UX Researcher di Bootcamp Kelas.com
Nah, itu tadi sedikit pembahasan terkait hard skills dan tips menjadi UX Researcher pemula. Kalau kamu masih bingung harus dari mana untuk memulai karier di bidang ini, pas banget nih!
Karena Kelas.com punya program khusus yaitu Bootcamp UI/UX Design yang bisa membantumu memulai karier di bidang ini. Program bootcamp ini paket komplit banget, lho!
Melalui program bootcamp kamu bisa belajar materi terkait user experience, kemudian langsung praktik melalui case study yang bisa kamu gunakan sebagai portofolio-mu. Selain itu, kamu juga bisa dapat bonus relasi. So, tunggu apalagi, yuk, langsung daftarkan dirimu sekarang!
Rekomendasi Kelas Terbaik
Bagikan Artikel ini: