Siap Kerja  

Inilah Berbagai Tujuan Hingga Prinsip Information Architecture

Information Architecture adalah

Pernahkah kamu mengamati susunan letak barang di sebuah supermarket saat sedang berbelanja? Tidak asal taruh, ternyata peletakkan barang-barang di etalase tersebut dipikirkan secara seksama, lho

 

Sama halnya dengan susunan menu beserta informasi pada website atau mobile apps. Susunan informasi serta menunya sangat dipikirkan oleh Tim Developer, hingga ada satu pendekatan design thinking yang khusus membahas hal tersebut. 

 

Pendekatan tersebut disebut dengan information architecture (IA), seorang UX Designer wajib paham hal ini, lho! Apa itu IA serta bagaimana pendekatannya? 

 

Nah, untuk lebih jelasnya, artikel kali ini akan membahas terkait pendekatan ini. So, buat kamu yang penasaran, yuk, cek pembahasan berikut, ya

 

Apa itu Information Architecture?

Information architecture (IA) atau arsitektur informasi adalah sebuah pendekatan desain untuk memudahkan dalam menemukan atau memahami informasi. Terdapat beberapa proses di dalamnya, yaitu searching, browsing, categorizing serta presenting konten yang relevan. 

 

Pendekatan IA bisa diterapkan baik online maupun di dunia nyata, susunan menu pada mobile apps menjadi contoh pemanfaatan secara online. Sedangkan penerapan di dunia nyata misalnya penyusunan barang-barang pada rak di supermarket.

 

Kenapa Information Architecture Penting? 

 

Tujuan Information Architecture

Sumber: Unsplash

 

Pendekatan information architecture berperan sangat penting dalam digital development project. Karena dengan menerapkan prinsip-prinsip arsitektur informasi yang ada, UI/UX Designer bisa merancang sebuah desain layout yang solid. 

 

Desain layout yang solid ini bisa mencegah user bingung atau kesulitan saat menggunakan sebuah aplikasi. Sehingga, waktu untuk user menyelesaikan sebuah task juga bisa dipersingkat. 

 

Di sektor bisnis, pendekatan desain layout ini juga penting diterapkan saat menjalankan digital projects, misalnya saat merancang website profil perusahaan. Karena dengan desain layout website yang baik dan mudah dipahami mencerminkan kredibilitas perusahaan tersebut. 

 

Tujuan Information Architecture 

Berikut ada beberapa tujuan dari penerapan information architecture dalam proses development produk digital.  

Findability

Tujuan pertama dari penerapan arsitektur informasi yaitu memudahkan user menemukan informasi yang ingin dicari (findability). Semakin cepat user menemukan informasi yang dicari, maka tingkat kepuasan terhadap aplikasi atau website tersebut juga semakin tinggi.

Understandability

Tujuan kedua yaitu memudahkan user untuk memahami layout beserta informasi yang ada pada aplikasi atau website tersebut (understandability). Sehingga, bisa mencegah user mengalami kebingungan saat menggunakan aplikasi atau website tersebut. 

Utility 

Tujuan terakhir dari arsitektur informasi yaitu untuk membantu meningkatkan manfaat dari suatu aplikasi atau website (utility). Karena tanpa penerapan arsitektur informasi yang baik, layout pada sebuah aplikasi atau website akan sulit dipahami.

 

Sehingga, user tidak bisa  mendapatkan informasi yang dicari. Dengan demikian, website atau aplikasi tersebut menjadi tidak bermanfaat bagi penggunanya. 

 

 

Baca juga:

 

Prinsip Information Architecture 

Pendekatan arsitektur informasi memiliki beberapa prinsip yang perlu Designer ketahui. Berikut berbagai prinsip information architecture pada pengembangan produk digital.

The Principle of Objects

Prinsip pertama pada information architecture yaitu prinsip objek. Prinsip ini melihat setiap konten pada arsitektur informasi sebagai objek yang bersifat unik dan dinamis. 

 

Dengan demikian, setiap konten tersebut memiliki sifat dan perilaku yang berbeda. Sehingga, Desainer perlu memperhatikan terkait hal tersebut saat mendesain layout pada web atau aplikasi. 

The Principle of Choice

Prinsip pilihan ini maksudnya untuk membatasi jumlah pilihan yang diberikan kepada user. Tujuan pembatasan ini agar user tidak bingung karena dihadapkan oleh banyak pilihan saat menggunakan aplikasi atau website

The Principle of Disclosure 

Prinsip ketiga yaitu prinsip pengungkapan, artinya yaitu hanya menunjukkan konten atau informasi yang diperlukan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kebingungan user saat menggunakan web atau aplikasi. 

 

Contoh penerapan prinsip pengungkapan yaitu membatasi jumlah hasil pencarian dalam satu halaman. Jika tidak ditemukan pada halaman pertama, user tetap bisa mengakses hasil lainnya pada halaman selanjutnya.  

The Principle of Exemplars

Selanjutnya ada prinsip contoh untuk memperjelas kategori pada web atau aplikasi. Pada umumnya, Desainer akan menambahkan gambar untuk mendeskripsikan kategorinya. 

 

Seperti pada website Beyond The Vines, contoh produk pada setiap kategori akan ditampilkan di depan. Misalnya untuk kategori Bags ditampilkan gambar salah satu produk tas atau gambar sepatu pada kategori Accessories

The Principle of Front Doors

Prinsip pintu depan adalah suatu gagasan bahwa pada sebuah aplikasi atau web memiliki banyak titik akses. Tidak semua pengunjung masuk dari halaman beranda, nah, prinsip pintu depan ini dapat mengakomodasi hal tersebut. 

 

Misalnya saja website Beyond The Vines, menyediakan menu navigasi pada bagian atas di setiap halamannya. Fungsi menu navigasi tersebut agar pengunjung bisa dengan mudah mengakses informasi yang ada pada menu lainnya. 

The Principle of Multiple Classification

Prinsip klasifikasi ganda dimaksudkan untuk memberikan beberapa pilihan cara kepada user saat mengakses informasi pada website atau aplikasi. Karena, setiap user memiliki cara tersendiri saat akan mencari sebuah informasi. 

 

Misalnya beberapa user prefer menggunakan menu navigasi untuk mencari informasi yang diperlukan. Namun, ada juga yang lebih suka menggunakan fitur search, jadi, pastikan desain information architecture-nya bisa mengakomodasi hal tersebut, ya.  

The Principle of Focused Navigation

Prinsip navigasi terfokus dimaksudkan untuk menjaga menu pada website atau aplikasi agar tetap konsisten. Caranya yaitu dengan mengelompokkan konten pada kategori atau menu yang sama menjadi satu.

 

Seperti pada contoh sebelumnya, website Beyond The Vines mengelompokkan setiap produk yang dijual secara rapi per kategori. Bahkan contoh produk di setiap kategorinya juga ditampilkan dengan jelas. 

The Principle of Growth 

Prinsip terakhir yaitu prinsip pertumbuhan, prinsip ini terkait development aplikasi atau web di masa depan. Karena konten pada aplikasi atau web itu bersifat dinamis, maka desain dari arsitektur informasi harus bersifat adjustable atau bisa mengikuti perubahan tersebut.  

 

Sistem Information Architecture 

 

Sistem Information Architecture

Sumber: Pexels

 

Setelah memahami definisi, tujuan dan prinsip dari information architecture, sekarang saatnya membahas terkait sistemnya. Berikut berbagai sistem information architecture tersebut. 

Organization Systems

Organization system menjelaskan tentang bagaimana cara membagi sebuah informasi. Ada tiga hal yang diperhatikan disini, yaitu hierarchy (secara tingkat kepentingannya), sequential (secara logic) dan matrical (dari sudut pandang user). 

Labeling System 

Proses labeling ini seperti penamaan untuk setiap konten pada aplikasi atau website. Pastikan pemilihan labelnya cukup familiar dengan user, karena untuk memudahkan user memahami isi dari konten tersebut. 

Search System 

Sistem arsitektur informasi selanjutnya yaitu terkait bagaimana user menemukan konten yang dicari. Pada umunya dalam sebuah aplikasi atau website search system ini meliputi fitur search box atau filter konten. 

Navigation System 

Navigation system ini membahas terkait bagaimana perpindahan user selama menggunakan website atau aplikasi. Pastikan untuk membuat desain aplikasi yang memudahkan user berpindah dari satu menu ke menu lainnya untuk mendapatkan informasi tertentu. 

 

#BelajarLebihMudah Melalui Bootcamp UI/UX Design di Kelas.com

So, itu tadi pembahasan terkait salah satu pendekatan desain, information architecture. Sebetulnya masih banyak lagi pendekatan dan prinsip-prinsip desain yang perlu diketahui untuk berkarier di dunia UI/UX Design ini. 

 

Nah, kalau kamu penasaran dan berminat memperdalam ilmu terkait UI/UX design ini, kamu bisa join program Bootcamp UI/UX Design dari Kelas.com. Program ini dirancang khusus oleh Tim Kelas.com sehingga memudahkan persiapanmu untuk menjadi UI/UX Designer. 

 

Program ini menyediakan berbagai materi yang disajikan secara komprehensif, sehingga kamu bisa menerimanya dengan mudah. Selain itu, dilengkapi pula dengan case study yang bisa kamu kerjakan untuk menambah portofolio

 

Plus lainnya, kamu bisa mendapatkan koneksi di bidang UI/UX Design. Hal ini tentunya bisa menjadi peluang baik untuk kariermu kedepannya.  

 

Well, tunggu apalagi, yuk, langsung meluncur ke website Kelas.com dan daftarkan dirimu sekarang juga! Psst… kalau kamu daftar sekarang masih ada promo menarik yang sayang untuk dilewatkan, lho!

Bagikan Artikel ini: