banner-campaign-1
Siap Kerja  

Catat Perbedaan Metode Agile dan Waterfall pada Manajemen Produk

Perbedaan Agile dan Waterfall

Product management yang efektif sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan hasil yang berkualitas di dunia bisnis. Terlebih lagi, jika kamu merupakan seorang Product Manager yang memiliki beragam tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan tim.

 

Maka, diperlukan pemahaman mengenai product management yang lebih matang. Salah satunya dengan memahami metode product management yang terpopuler, yaitu Agile dan Waterfall yang memiliki risiko serta manfaat yang berbeda ketika kamu menjalankan sebuah proyek tertentu. 

 

Oleh karena itu, sebagai Product Manager, kamu perlu memilih metode yang tepat berdasarkan kebutuhan tim dan karakteristik proyek tersebut. Nah, kali ini kelas.com akan membahas tuntas seputar perbedaan Agile dan Waterfall, khusus untuk kamu. Simak artikelnya sampai selesai, ya!

 

5 Kunci Perbedaan antara Agile dan Waterfall

Melansir Float, ada beberapa perbedaan signifikan antara Agile dan Waterfall antara lain sebagai berikut.

Peran atau Roles

Waterfall memberikan peran kepada anggota tim proyek dengan tugas dan tanggung jawab khusus yang ditentukan untuk setiap anggota tim. Sementara, Agile memberdayakan anggota tim untuk berkolaborasi dalam berbagai aspek proyek yang mengarah ke struktur tim yang lebih mandiri.

Perencanaan atau Planning

Dalam Waterfall, perencanaan adalah proses linier yang dilakukan di awal proyek, dengan semua persyaratan dan tujuan yang ditetapkan secara mendetail di awal. Sebaliknya, perencanaan Agile adalah proses berkelanjutan dengan penyesuaian yang dilakukan saat persyaratan baru muncul.

Cakupan atau Scope

Metodologi Waterfall umumnya tidak menganjurkan perubahan pada cakupan proyek, meskipun permintaan perubahan digunakan dengan benar. Di sisi lain, Agile lebih mudah beradaptasi dengan perubahan ruang lingkup, dengan tim sehingga cakupannya dapat menyesuaikan dengan cepat.

Kecepatan atau Speed

Metodologi Waterfall cenderung memakan waktu lebih lama karena semua persyaratan harus disetujui sebelum pengembangan dapat dimulai. Sementara, proyek Agile biasanya disampaikan lebih cepat karena siklus pengembangan secara berulang.

Pengujian atau Testing

Agile menekankan pengujian tambahan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah selama proses pengembangan. Sementara pada Waterfall pengujian biasanya dilakukan pada hal tertentu yang seringkali menjelang akhir proyek.

 

Kelebihan dan Kekurangan Agile

Kelebihan dan kekurangan Agile

Sumber: Freepik

 

 

Agile merupakan metode yang berkaitan dengan kerja tim hingga kepuasan pelanggan. Dengan memprioritaskan kolaborasi dan komunikasi, Agile memungkinkan tim untuk merespons kebutuhan pelanggan yang terus berkembang serta mempertahankan fleksibilitas yang tinggi.

 

Di sisi lain, Agile memiliki kekurangan dan kelebihan sebagai berikut.

Kelebihan Agile

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Agile berkaitan dengan tim dan pelanggan, untuk itu Agile memiliki kelebihan dalam mengatur hal tersebut. Di sisi lain, Agile juga dapat menangani perubahan requirement di sepanjang jalannya proyek dengan visibilitas yang jelas.

 

Kemudian, Agile juga mendukung untuk meningkatkan kualitas dari segi engineering dan upfront testing. Terakhir, Agile mampu memberikan feedback yang lebih pendek dengan kemampuan yang lebih cepat ketika menjalankan sebuah proyek.

Kekurangan Agile

Agile memiliki kekurangan membutuhkan keterlibatan pelanggan untuk memungkinkan tim mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan pelanggan. Selain itu, product management memegang sedikit otoritas serta hanya fokus pada fasilitasi maupun prosesnya saja.

 

Kekurangan lainnya, jika kamu ingin mengizinkan permintaan fitur tambahan maka dapat itu akan menambah biaya atau waktu. Terakhir, jika terjadi pengembangan secara berulang maka dapat menyebabkan engineering refactoring karena adanya perubahan dari waktu ke waktu.

 

 

Baca juga:

 

Kelebihan dan Kekurangan Waterfall

Kelebihan dan Kekurangan Metode Waterfall

Sumber: Freepik

 

 

Metode Waterfall adalah pendekatan langkah demi langkah secara linier yang ideal untuk proyek dengan ruang lingkup yang jelas dan garis waktu yang dapat diprediksi. Untuk itu, Waterfall juga memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan yang dapat kamu pertimbangkan sebagai Product Manager.

 

Adapun kelebihan dan kekurangan Waterfall antara lain sebagai berikut.

Kelebihan Waterfall

Salah satu kelebihan Waterfall adalah mendukung semua perencanaan untuk diselesaikan di awal dengan roadmap yang jelas untuk setiap tahapan proyek. Kemudian, Waterfall akan menggunakan pendekatan yang jelas dan terstruktur dalam menjalankan proyek.

 

Selanjutnya, Waterfall juga mudah melacak kemajuan, mengidentifikasi risiko, dan mengelola anggaran proyek. Di sisi lain, Product Manager juga memegang otoritas yang signifikan atas proyek, rencana, serta value delivery.

Kekurangan Waterfall

Meskipun banyaknya kelebihan yang dimiliki, Waterfall juga memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan seperti membutuhkan perencanaan ulang dan penyesuaian yang signifikan terhadap rencana jangka panjang. Kemudian, waktu pengirimannya termasuk lama dan lambat.

 

Kemudian, Waterfall juga hanya melihat nilai tugas yang telah diselesaikan pada seluruh proyek. Selain itu, nilai proyek rendah hingga akhir di setiap pivot akan menyebabkan sunk cost yang tinggi.

 

Kapan Waktu yang Tepat Menggunakan Agile?

Agile sangat cocok dalam proyek yang mungkin tidak jelas atau sulit untuk ditentukan, misalnya ketika sistem yang kompleks memerlukan feedback yang cukup sering dengan anggaran yang ketat. Maka Agile dapat berperan untuk membantu masalah tersebut.

 

Agile juga sangat efektif untuk mengembangkan aplikasi software karena memungkinkan iterasi dan pengujian cepat di sepanjang proyek berjalan. Selain itu, Agile dapat membantu saat berhadapan dengan tim yang perlu berkolaborasi secara intensif, seperti yang berada di lokasi berbeda.

 

Untuk itu, Agile bisa sangat cocok untuk banyak tim dan proyek, terutama yang memenuhi kriteria yakni:

  • Deliverable yang kompleks

  • Iterasi dan refinements yang cukup sering

  • Adanya rapid delivery times

  • Adanya emergent requirements

  • Lingkungan kolaboratif

  • Adanya multiple stakeholders

 

Kapan Waktu yang Tepat Menggunakan Waterfall?

Kapan sebaiknya menggunakan metode waterfall?

Sumber: Freepik

 

 

Waterfall paling sesuai dengan proyek yang terdefinisi baik dan memiliki requirement yang ditentukan dengan jelas serta timeline yang pasti. Waterfall juga bekerja dengan baik saat permintaan pelanggan tepat dan tidak ada perubahan signifikan dalam teknologi selama proyek berlangsung.

 

Untuk itu, Waterfall cocok untuk digunakan ketika proyek memiliki beberapa karakteristik diantaranya yaitu:

  • Lingkup sederhana dan requirements gathering

  • Urutan tugas yang jelas dan linier

  • Hasil yang dapat diprediksi berdasarkan tenggat waktu yang ditetapkan

  • Proses terstruktur

  • Memiliki rigid quality control

  • Komitmen jangka panjang dari semua pihak yang terlibat.

 

Ikuti program:

 

Tips Memilih Antara Agile atau Waterfall bagi Pemula

Sebagai Product Manager pemula, mungkin kamu akan merasa bingung memilih antara menggunakan metode Agile atau Waterfall dalam proyek yang akan kamu jalani. Namun, saat memutuskan metodologi mana yang cocok penting untuk mempertimbangkan semua faktor.

 

Mulai dari sifat proyek, kebutuhan stakeholder, timeline proyek, dan jumlah batasan anggaran. Dengan pendekatan yang adaptif dan fleksibel, Agile ideal untuk proyek yang berisiko tinggi atau sering berubah. 

 

Di sisi lain, struktur Waterfall cocok untuk proyek yang memang lebih terorganisir. Selain itu, Waterfall juga bekerja cocok untuk proyek dengan requirements dan tujuan akhir yang jelas.

 

#BelajarLebihMudah Metode Product Management Bersama kelas.com

Jadi, terdapat dua metode product management yang dapat digunakan dalam proyek pembuatan sebuah produk di perusahaan. Oleh karena itu dua metode tersebut merupakan hal yang terpenting untuk digunakan dalam proses membuat sebuah produk.

 

Metode Agile dan Waterfall menjadi dua metode produt management yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak hanya itu, penggunaannya juga perlu diperhatikan dalam segi waktu. Lalu, apakah kamu tertarik untuk memahami metode product management lebih dalam lagi?

 

Yuk, ikuti kelas online belajar metode product management langsung dari ahlinya bersama kelas.com. Kelas ini dikhususkan bagi kamu yang ingin mengenal metode Agile dalam product design dengan pembahasan materi yang kompleks dan dapat menambah soft skill kamu, loh. Ayo, tunggu apalagi? Daftarkan dirimu sekarang!

Bagikan Artikel ini: