banner-campaign-1
Keuangan  

Tanpa Boros! Ini Cara Mengatur Keuangan dengan Personal Finance

Mengatur Keuangan dengan Personal Finance

Pernahkah kamu merasa uang saku atau gaji yang kamu peroleh cepat habis? 

 

Padahal, pengeluaran dan kebutuhan yang kamu keluarkan rasanya tidak banyak. Atau pun kamu merasa sudah mengatur keuangan kamu sedemikian rupa. Uang merupakan alat tukar yang sangat penting bagi manusia di zaman modern ini. Semua hal di dunia ini membutuhkan uang mulai dari makan, minum, hingga memenuhi kebutuhan hidup kamu lainnya.

 

Hal ini juga yang menjadikan uang hal yang esensial untuk menjalankan hidup di era modern ini. Ditambah, mencari uang saat ini pun sulit sehingga mengatur keuangan harus benar-benar dipikirkan dan direncanakan secara detail. Mengatur keuangan merupakan tantangan bagi setiap orang. Tidak semua orang mengerti bagaimana cara mengatur uang dengan baik.

 

Ada satu cara yang bisa kamu lakukan yaitu mengatur uang dengan Personal Finance. Yuk baca lebih lanjut artikel ini untuk mengetahui apa itu Personal Finance!

 

Apa itu Personal Finance?

 

Personal Finance adalah

Source: pixabay.com

 

 

Mungkin kata Personal Finance sendiri masih cukup asing di telinga masyarakat Indonesia.

 

Personal Finance atau memiliki arti dalam bahasa Indonesia berarti keuangan (finance) dan pribadi (personal). Kegiatan Personal Finance itu sendiri adalah kegiatan atau seni mengatur keuangan secara pribadi atau skala rumah tangga.

 

Istilah ini mencangkup semua hal yang berhubungan dengan mengatur uang kamu, tabungan, investasi, dan semua hal yang terlibat dengan uang. Hal-hal tersebut sudah mencakup penganggaran, perbankan, asuransi, hipotek, investasi, perencanaan pensiun, pajak, dan perencanaan perumahan. 

 

Istilah Personal Finance itu di industri layanan keuangan sering ditujukan untuk perusahaan layanan keuangan yang menawarkan kepada individu dan rumah tangga dalam mengelola keuangan. Layanan ini juga dapat memberikan saran dan rekomendasi terkait keuangan dan peluang investasi.

 

Tujuan dari Personal Finance itu sendiri adalah untuk memenuhi tujuan keuangan pribadi kamu secara keseluruhan. Hal yang dipenuhi mulai dari keuangan jangka pendek seperti pengeluaran per bulan, hingga pengeluaran jangka panjang seperti merencanakan dana pensiun atau menabung untuk masuk ke perguruan negeri.

 

Apakah kamu wajib untuk menggunakan jasa profesional Personal Finance untuk mengatur keuangan kamu? Tidak juga. Kamu juga bisa mempelajari mengatur keuangan dengan mempelajari prinsip dasar Personal Finance yang diterapkan.

 

Prinsip yang Diterapkan Personal Finance?

 

Prinsip Personal Finance

Source: pixabay.com

 

 

Kamu tidak membutuhkan kemampuan perhitungan finansial atau keterampilan yang profesional untuk dapat menjalankan kegiatan Personal Finance ini. Pada dasarnya, mengatur keuangan bisa dilakukan dengan menerapkan beberapa hal yang dijadikan prinsip dasar Personal Finance.

 

Kuncinya adalah dengan memahami betul apa yang sebenarnya harus kamu lakukan terhadap pengeluaran dan pemasukan kamu. Tiga prinsip utama yang diterapkan oleh Personal Finance, yakni Priority (prioritas), Assessment (penilaian), dan Restraint (pengendalian).

 

 

Priority (Prioritas)

Priority atau prioritas sederhananya artinya kamu dapat membedakan mana yang benar-benar penting, tidak penting, kebutuhan, atau keinginan. Kamu harus bisa membedakan dan memilah semua kegiatan yang mengeluarkan uang kamu merupakan sebuah keinginan atau kebutuhan yang sangat penting.

 

Misalnya, kamu suka membeli baju dan menemukan sebuah baju dengan desain yang kamu sukai di toko baju namun harganya lumayan mahal. Kamu harus mengetahui dan menanyakan ke diri kamu sendiri apakah kamu wajib membeli tersebut karena sebuah kebutuhan, atau malah hanya karena kamu ingin saja.

 

Jika kamu memang mempunyai budget lebih, sebenarnya tidak apa-apa untuk sesekali mengikuti keinginan kamu. Tapi kamu harus sudah membagi uang ke pos pengeluaran yang sudah pasti menjadi prioritas kamu misalnya tabungan, uang makan sehari-hari, bayar cicilan, dan lain sebagainya.

 

Jangan sampai keinginan kamu mengambil dana yang kamu siapkan untuk pengeluaran yang prioritas. Dengan membedakan hal apa saja yang menjadi prioritas kamu, kamu akan semakin mudah mengelola keuangan agar tidak cepat habis.

 

 

Baca juga:

 

 

Assessment (Penilaian)

Prinsip yang selanjutnya diterapkan di Personal Finance adalah kemampuan menilai kamu pada keuangan atau barang yang kamu beli. Kamu harus bisa menilai apa barang yang kamu beli sesuai dengan kualitas barang tersebut. Misalnya, umpamakan saat kamu hendak membeli tas. 

 

Terdapat tiga pilihan tas. Tas yang pertama memiliki harga yang cukup mahal namun memiliki kualitas bahan yang bagus sehingga tahan lama. Pilihan tas yang kedua memiliki harga yang mirip dengan tas pertama namun bahannya tidak bagus, hanya saja kamu suka desainnya.

 

Tas terakhir harganya paling murah tetapi kualitasnya kurang bagus. Sehingga, kemungkinan tas tersebut rusak tinggi. Dari tiga pilihan tersebut, kamu bisa menerapkan prinsip assessment dari Personal Finance ini.

 

Kamu harus bisa menilai mana tas yang sepertinya akan lebih mudah membuat kamu berhemat, keuntungan kerugian membeli tas tersebut. Hal lain yang harus masuk ke penilaian kamu adalah apakah budget (dana) kamu mencukupi untuk membeli tas tersebut. 

 

Lantas bukan berarti kamu harus terus menerus membeli barang yang murah. Intinya adalah apakah tas yang kamu beli tersebut meskipun mahal, tapi tahan lama dan kuat digunakan dalam jangka waktu panjang dan masih sesuai budget.

 

Membeli tas yang mahal tapi berkualitas bagus akan membuat kamu lebih hemat dalam mengatur uang karena kamu tidak harus gonta-ganti tas dalam jangka waktu yang cepat. Bisa jadi, harga total tas yang kamu beli selama terus mengganti tas yang rusak akan lebih mahal dibandingkan kamu membeli tas mahal berkualitas bagus di awal.

 

Restraint (Pengendalian)

Prinsip mengatur keuangan dengan Personal Finance yang terakhir adalah pengendalian. Pengendalian ini erat kaitannya dengan hemat dan boros. Ada kalanya, setiap orang membeli sesuatu karena keinginan atau alasan yang sebenarnya tidak terlalu penting.

 

Hal ini kadang membuat kamu melewati budget dari pengeluaran sehari-hari yang sudah kamu tentukan. Kamu harus bisa mengendalikan diri mengeluarkan uang terhadap sesuatu hal yang tidak perlu.

 

Kebiasaan seperti jajan menggunakan aplikasi online, nongkrong, dan membeli kopi di cafe atau coffee shop bisa kamu kendalikan. Kamu tentu saja tetap bisa melakukan kegiatan yang kamu sukai, asalkan kamu bisa mengendalikan diri untuk tidak terus-menerus mengikuti keinginan kamu.

 

Misalnya setiap minggu kamu bisa membeli kopi di toko terkenal hampir setiap hari. Meskipun harganya mungkin tidak mahal, tapi jika kamu hitung maka akan menjadi pengeluaran yang besar juga.

 

Kamu bisa menerapkan untuk membeli kopi tersebut dengan mengendalikan frekuensinya. Biasanya kamu beli lima kali seminggu, kamu bisa mengendalikan diri menjadi 3 kali seminggu. Semua prinsip dari mengatur keuangan dengan Personal Finance ini sebenarnya sangat berhubungan.

 

Sederhananya dengan melakukan penilaian kamu bisa mengetahui apakah yang kamu beli merupakan prioritas apa tidak sehingga kamu dapat mengendalikan diri. Konsep yang sebenarnya mudah dimengerti bukan?

 

Kesimpulan

Mengatur keuangan dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip dari Personal FinanceTerdapat tiga prinsip Personal Finance, yakni Prioritas (Priority), Penilaian (Assessment), dan Pengendalian (Restraint).

 

Bagi kamu yang ingin mengatur keuangan kamu lebih baik lagi, Kelas.work juga menyediakan kelas untuk belajar mengatur keuangan dengan Personal Finance.

 

Seorang mentor berpengalaman akan mengajarkan kamu mulai dari pola berpikir soal uang, membuat perencanaan keuangan, cara investasi, dan masih banyak lagi! Mulai lakukan personal finance-mu dari sekarang!

Bagikan Artikel ini: