banner-campaign-1
Keuangan  

Kenali 10 Jenis Saham Ini, Investor Pemula Wajib Tahu!

Belajar Saham Untuk Pemula

Banyak orang melakukan segala cara untuk menjadi orang yang sukses dari segi finansial, salah satunya yakni dengan investasi saham. Tak melulu harus dengan modal yang besar, ternyata modal kecil pun bisa mendatangkan keuntungan, lho. Oleh karena itu, tak jarang saat ini banyak millenial yang memulai investasi saham.

 

Namun, sebelum memulai berinvestasi saham ada baiknya kalau kamu mengenali dahulu apa itu saham dan jenis saham yang ada di bawah ini.

 

Apa Itu Saham?

 

Saham adalah

Sumber: unsplash

 

Sebelum membahas jenis-jenis saham, ada baiknya kamu mengenal pengertian saham terlebih dahulu. Jadi, saham atau stocks adalah instrumen yang ada dalam pasar keuangan.

 

Nah, saham ini digunakan sebagai tkamu penyertaan modal atas perusahaan tertentu yang menjadi instrumen dalam investasi. Menariknya lagi, dalam investasi saham kamu akan mendapatkan keuntungan dengan pembagian dividen dan pertumbuhan aset. 

 

Lalu, bagaimana cara agar kamu bisa berinvestasi saham? Caranya mudah sekali, kamu bisa memulai investasi saham melalui pasar modal.

 

Jenis-Jenis Saham

  1. Blue Chip Stocks (Saham Lapis Satu)

 

Saham Blue Chip

Sumber: unsplash

 

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan jenis saham satu ini. Pasalnya, blue chip stocks atau saham lapis satu merupakan salah satu saham favorit yang menjadi incaran para investor pemula yang cenderung main aman. Lantas, apa itu blue chip stocks?

 

Blue chip stocks merupakan jenis saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar yakni di atas Rp10 triliun. Nah, besarnya kapitalisasi pasar inilah yang membuat investor kesulitan dalam memanipulasi harga. Selain itu, pembagian hasilnya pun stabil dan konsisten. Sehingga, jenis saham ini cocok sekali bagi kamu yang ingin berinvestasi jangka panjang. 

 

Umumnya, jenis saham ini dikeluarkan oleh perusahaan dengan reputasi yang tinggi. Di Bursa Efek Indonesia sendiri daftar saham yang masuk ke kategori blue chip stocks lebih dikenal dengan sebutan LQ45. Setiap 6 bulan sekali, ada 45 saham yang masuk ke daftar ini.

 

Apabila kamu tertarik untuk berinvestasi di saham blue chip, kamu perlu menyiapkan modal yang tinggi. Pasalnya, harga per lot saham blue chip lebih mahal dibanding lainnya.

 

  1. Income Stocks (Saham Pendapatan)

Salah satu jenis saham yang wajib kamu ketahui berikutnya adalah income stocks. Income stocks atau saham pendapatan merupakan saham perusahaan yang selalu membayar dividen lebih besar dari rata-rata dividen pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, pemilik saham ini biasanya memiliki pendapatan yang meningkat terus dan rutin sehingga memiliki daya tarik.

 

Meski penghasilan dari income stocks ini cenderung tinggi, tetapi risiko yang ditanggung pun besar. Oleh karena itu, kamu memerlukan strategi khusus dalam mengelolanya agar tidak mengalami kerugian.

 

  1. Growth Stocks (Saham Berkembang)

Jenis saham berikutnya yang perlu kamu tahu adalah growth stocks atau saham berkembang. Growth stocks merupakan jenis saham yang mirip dengan saham blue chip. 

 

Pasalnya, growth stocks memiliki tingkat pertumbuhan pendapatan yang tinggi, pemimpin di industri sejenis, serta dikenal sebagai perusahaan bereputasi tinggi.

 

  1. Saham Lesser known

Nah, kalau saham lesser known merupakan kebalikan dari growth stocks. Lesser known merupakan saham yang berasal dari perusahaan daerah yang tidak terlalu populer di kalangan emiten. Meski tidak populer, perusahaan tersebut tetap memiliki kinerja yang bagus.

 

  1. Speculative Stocks (Saham Spekulatif)

 

Jenis-jenis saham

Sumber: unsplash

 

Speculative stocks atau saham spekulatif merupakan jenis saham dengan keuntungan tinggi tetapi laba yang diberikan tidaklah konsisten dari tahun ke tahun. Maka dari itu, jenis saham satu ini lebih cocok untuk investor yang memiliki profil risiko high risk.

 

Saham spekulatif banyak diperjualbelikan di lantai bursa. Sebab, memiliki potensi laba yang besar.

 

  1. Counter Cyclical Stocks (Saham Kontra Siklus)

Counter cyclical stocks atau saham kontra siklus merupakan jenis saham yang tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi dan bisnis. 

 

Meskipun situasi ekonomi sedang fluktuatif, jenis saham satu ini tetap memiliki kondisi yang stabil. Namun, keuntungan saham ini bergantung pada perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

 

  1. Common Stocks (Saham Biasa)

Common stocks atau saham biasa merupakan jenis saham yang dapat diklaim sesuai keuntungan dan kerugian yang didapatkan perusahaan. Meski demikian, pemegang saham mempunyai kewajiban yang terbatas.

 

Ketika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka pemilik common stocks hanya akan memperoleh prioritas paling akhir dalam hal pembagian keuntungan. 

 

  1. Preferred Stocks (Saham Preferen)

Nah, kalau preferred stocks merupakan gabungan dari saham biasa dan obligasi. Bisa dikatakan kalau jenis saham ini mirip dengan common stocks, namun tingkat suku bunga keuntungannya berbeda.

 

Lalu, bagaimana dengan suku bunganya? Karena mengandung campuran obligasi, maka suku bunganya bersifat tetap. Pemilik saham ini juga memiliki hak tebus yang dapat ditukar dengan common stocks.

 

  1. Bearer Stocks (Saham Atas Unjuk)

 

Contoh jenis saham

Sumber: unsplash

 

Jenis saham selanjutnya adalah bearer stocks atau saham atas unjuk yakni saham yang tidak mempunyai nama pemilik saham. Bearer stocks merupakan saham yang mudah dipindahtangankan. Sebab, kepemilikannya tidak tertulis dalam lembar kertas. 

 

Oleh karena itu, saham ini diperuntukkan jual beli karena mudah dipindahtangankan dan tidak perlu mengurusnya melalui badan hukum. Sertifikat bearer stocks mirip dengan uang, sehingga untuk menghindari pemalsuan sertifikat ini dibuat dengan kertas berkualitas tinggi.

 

Bagi kamu pemilik bearer stock harus selalu berhati-hati ketika menyimpannya. Pasalnya, kalau sertifikat tersebut hilang, kamu tidak bisa meminta duplikat penggantinya.

 

  1. Registered Stocks (Saham Atas Nama)

Sesuai dengan namanya, registered stock atau saham atas nama merupakan saham yang bukti kepemilikannya ditulis dengan jelas. Berbeda dengan bearer stocks, kalau pada registered stocks bukti kepemilikan saham tertulis pada surat berharga. Artinya, kalau mau dipindahtangankan harus melalui prosedur hukum terlebih dahulu.

 

Apabila sertifikat saham hilang, maka pemilik bisa meminta penggantian sertifikat saham karena namanya ada di buku perusahaan.

 

Belajar Investasi Saham Ala Millennial di Kelas.work

Nah, itu dia jenis-jenis saham yang wajib diketahui sebelum memulai investasi. Seperti yang kamu tahu, dengan berinvestasi saham kamu akan mendapat keuntungan yang tinggi. Meski begitu, risiko yang kamu dapatkan juga tinggi. Namun, bukan berarti kamu harus menghindarinya melainkan menarik untuk dipelajari. 

 

Nah,bagi kamu yang masih pemula atau para milenial yang ingin belajar mengenai investasi saham kamu bisa belajar melalui video kelas financial planning dengan investasi saham ala millenial. Kamu akan mulai dengan belajar menentukan tujuan yang jelas, mengetahui hukum saham, keuntungan dan risiko, cara menganalisis, melihat peluang, hingga tips, dan triknya.

 

Sudah tidak sabar? Langsung saja pilih kelasnya dan segera praktikkan ilmunya!

Bagikan Artikel ini: