Inilah Pentingnya Melakukan Staging dalam Software Development
Dalam pengembangan software, penting untuk melakukan pengujian aplikasi atau website sebelum dipublikasi secara resmi di lingkup produksi yang sebenarnya.
Hal ini mirip seperti “gladi resik”, kamu bisa menemukan adanya kekurangan atau koreksi agar perangkat yang sedang difinalisasi bisa optimal hasilnya saat digunakan. Nah, istilah uji coba ini disebut sebagai staging.
Staging dalam membantu para pengembang aplikasi untuk meningkatkan kepuasan end user, meminimalisir biaya operasional, serta meminimalisir adanya kesalahan-kesalahan minor ketika perangkat dipublikasi secara resmi. Agar kamu semakin paham, Kelas.com akan memaparkan pengertian, fungsi, dan cara menggunakan staging. Check this out!
Apa itu Staging?
Staging merupakan sebuah replika untuk menguji suatu website atau aplikasi sebelum dirilis dan sering juga disebut sebagai tahap pra-produksi.
Staging memiliki tiruan pengembangan untuk menguji kode, build, dan pembaruan, yang diciptakan semirip mungkin dengan produksi pengembangan untuk memastikan software dapat berfungsi sesuai keinginan. Di dalamnya mencakup salinan konfigurasi hardware, server, database, dan cache.
Nah, di dalam proses staging ini, Developer bisa mengidentifikasi apakah ada error atau bug yang harus diperbaiki. Dengan begitu, user bisa menggunakan website/aplikasi secara nyaman tanpa adanya gangguan.
Selain itu, staging juga bisa menjadi model yang ditunjukkan pada pemangku kepentingan atau user tentang bagaimana cara penggunaan dan bagaimana cara software beroperasi saat sudah difinalisasi nantinya.
Kenapa Staging Penting?
Sumber: Pexels
Mengapa staging penting dalam software development? Ini karena staging menyediakan sistem operasi yang mirip seperti cakupan produksi. Dengan begitu, Developer, penguji, maupun stakeholder dapat melakukan pengujian terhadap dalam kondisi yang realistis sebelum diluncurkan.
Staging environment akan membantu menemukan berbagai masalah dan memperbaikinya sebelum digunakan oleh end user. Tanpa adanya staging environment, bukan tidak mungkin Developer justru akan merilis website atau aplikasi yang belum stabil.
Hal ini seperti ini dapat menyebabkan ketidakpuasan pengguna, gangguan operasional, bahkan hingga kerugian finansial. Terlebih lagi, pengguna cenderung berhenti memakai aplikasi yang memiliki banyak bug dan gangguan.
Fungsi dan Tujuan Staging
Setelah mengetahui pentingnya staging, kamu perlu mengetahui fungsi dan tujuan dari penggunaan staging. Berikut penjelasannya di bawah ini.
Membuat Biaya Produksi Lebih Rendah
Apabila terjadi error seperti kode yang tidak berfungsi saat sebuah software diluncurkan, tentu perbaikannya membutuhkan biaya yang lebih banyak jika dibandingkan biaya ketika melakukan pra-produksi.
Dengan staging environment, Developer bisa meminimalisir biaya pasca produksi dan mengalihkan dana tersebut pada hal penting lainnya di dalam proses pengembangan aplikasi.
Mengidentifikasi Kesalahan
Staging sering dilakukan untuk menemukan kesalahan tidak terduga yang mungkin tidak disadari ketika proses software development dilakukan.
Selain itu, adanya staging environment bisa menjamin kualitas produk, misalnya dengan melindungi server dari kode yang berpotensi mengalami error. Dengan begitu, website/aplikasi mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Memberikan Kepuasan Terhadap User
Fungsi staging lainnya adalah untuk meningkatkan kepuasan user ketika menggunakan produk. Dengan aplikasi yang telah diuji, diperbaiki, dan dievaluasi sedemikian rupa sebelum siap pakai, pengguna akan mendapatkan experience yang diinginkan.
Efisiensi Operasional yang Lebih Besar
Terakhir, staging environment dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan tim Developer lebih banyak waktu untuk mengembangkan aplikasi atau website baru.
Ditambah lagi, adanya masukan ketika website/aplikasi masih dalam tahap produksi, dapat membuat proses penerapannya lebih kolaboratif dan efektif.
Baca juga:
- Beberapa Contoh Bug dan Mengenali Penyebab Munculnya
- Alasan Pentingnya Website Development dan Benefitnya
Cara Tepat Menggunakan Staging
Kamu sudah memahami bahwa staging environment harus diciptakan semirip mungkin dengan lingkup produksi yang asli. Lalu, bagaimana cara agar penerapan staging ini bisa maksimal?
CI/CD
Continuous integration and continuous delivery atau integrasi terus-menerus/pengiriman terus-menerus merupakan serangkaian teknik serta metodologi operasional tertentu, yang dapat membantu Developer untuk membantu mengoptimalkan kode dengan cara paling efisien.
Proses ini akan membantu Developer beradaptasi dengan potensi masalah yang muncul di encoding software. Pengembangan dan pengujian aplikasi yang konsisten merupakan tujuan utama dari integrasi berkelanjutan.
Hal tersebut akan memastikan kode yang sedang diuji sudah konsisten atau belum. Selain itu, pengiriman berkelanjutannya maksudnya adalah untuk mendistribusikan aplikasi ke lokasi yang diinginkan, tapi perlu integrasi berkelanjutan untuk mencapainya.
Monitoring
Proses monitoring atau pemantauan pada staging akan membantu Developer memastikan modifikasi kode tidak menghalangi pemantauan di lingkup produksi.
Dengan memantau area pra-produksi, kamu bisa mendapatkan sekilas tentang apa yang terjadi apabila kode baru diterapkan. Ini akan menyederhanakan alur kerja dan membuat evaluasi pengembangan aplikasi jadi ringkas dilakukan.
Debugging dan Testing
Proses pengujian dan debugging penting untuk memastikan kualitas sebuah kode. Ini dapat mencakup proses seperti pencatatan log yang disengaja, pelacakan bug, dan pengujian otomatis.
Apalagi dengan staging environment yang berbasis cloud, proses ini bisa dilakukan lebih nyaman serta efektif kapanpun dibutuhkan. Tidak hanya itu, pengujian juga perlu dilakukan secara terus-menerus dan berkala.
Pengujian yang rutin dilaksanakan dapat membantu Developer mendeteksi kesalahan spesifik pada pengkodean, sebelum kesalahan tersebut memengaruhi komponen lainnya.
Pilih Staging yang Fleksibel
Sebaiknya pilih atau kembangkan staging environment yang fleksibel. Dengan begitu, kamu bisa membuat, memodifikasi, dan menguji berbagai konfigurasi software jauh lebih mudah.
Selain itu, kamu bisa melakukan pengujian secara terpisah maupun bersama-sama. Mengisolasi pengujian bisa lebih baik dalam menemukan masalah kode yang spesifik, sedangkan melakukan beberapa pengujian sekaligus dapat meningkatkan kemampuanmu dalam memahami apabila semua komponen software berfungsi secara bersamaan.
Batasan Staging
Sumber: Pexels
Meskipun dapat memberikan hasil yang lebih optimal pada pengoperasian software, staging masih memiliki sejumlah batasan. Sebagus apapun staging environment ini mampu menduplikasi lingkup produksi, tetap ada hal-hal perlu diperhatikan.
Jika staging environment tersebut tidak dibuat dengan benar, bukan tidak mungkin akan ada banyak masalah yang bisa terjadi.
Misalnya terjadi ketidakcocokan antara konfigurasi lingkup staging dengan lingkup produksi, maka data yang dikumpulkan dari pengujian yang direplikasi tidak akan akurat. Ini dapat menyebabkan cacat apabila dibiarkan masuk ke dalam lingkup produksi.
Selain itu, dilansir dari Feedough, ada beberapa keterbatasan lain yang dimiliki oleh staging.
-
Staging hanya bisa menyediakan replikasi yang mendekati dari lingkup produksi, tapi tidak bisa menyalin sepenuhnya.
-
Tidak bisa menguji software dengan tekanan lalu lintas tinggi dalam kondisi langsung.
-
Tidak mudah menguji software dalam waktu lama di staging environment. Maka dari itu, Developer kemungkinan tidak dapat memastikan apakah terjadi kerusakan data atau kebocoran memori.
#BelajarLebihMudah Melalui Bootcamp Frontend Developer di Kelas.com
Jadi, kamu kini mengetahui bahwa staging merupakan salah satu komponen penting dalam software development. Ini merupakan tahap dimana Developer bisa melakukan evaluasi dan eksperimen pada produk untuk menemukan versi terbaiknya, sebelum digunakan oleh user.
Gimana? Sudah lebih paham, kan? Kalau belum, tidak perlu khawatir! Sekarang sudah banyak, lho, kelas-kelas online yang berhubungan dengan bidang ini. Salah satunya bootcamp Front End Developer dari Kelas.com.
Disini, kamu tidak akan hanya mempelajari dasar-dasar pemrograman website, tapi juga dibantu membangun portofolio website kamu sendiri! Menarik, bukan? Ayo ikuti bootcamp-nya sekarang sebelum kehabisan!
Rekomendasi Kelas Terbaik
Bagikan Artikel ini: