Siap Kerja  

Mengenali Tujuan dan Jenis-Jenis Usability Testing

Usability testing adalah

Kamu ingin bekerja dalam bidang Product Design digital tapi masih belum memahami beberapa istilah penting dalam dunia desain? Wah, sepertinya kamu perlu pelajari berbagai istilah tersebut salah satunya adalah usability testing

 

Terlebih lagi, usability testing menjadi bagian penting dalam dunia Produk Design, loh! Lantas, apa itu usability testing dan bagaimana kelebihan usability testing tersebut? Yuk, simak artikelnya sampai selesai ya!

 

Apa itu Usability Testing?

Usability testing merupakan pengujian yang dilakukan dengan mengacu pada evaluasi produk atau layanan dengan perwakilan pengguna. Biasanya, selama tes seorang Produk Designer akan mencoba menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Sementara tim produk lainnya akan melihat, mendengarkan, dan mencatat segala hal tersebut ketika diuji.

 

Usability testing dapat dilakukan dengan semua jenis produk, namun sangat penting terutama untuk produk yang digunakan oleh banyak orang. Misalnya seperti website, aplikasi, dan software.

 

Kenapa Usability Testing Penting? 

 

Tujuan Usability Testing

Sumber: Pexels

 

 

Tujuan usability testing adalah untuk mengidentifikasi masalah kegunaan, mengumpulkan data kualitatif, dan kuantitatif serta menentukan kepuasan peserta terhadap produk. Untuk menjalankan usability testing yang efektif, kamu perlu mengembangkan rencana pengujian yang solid, merekrut peserta, lalu menganalisis dan melaporkan temuan produk

 

Usability testing dalam dunia produk desain digital juga dianggap penting untuk memahami cara pengguna sebenarnya berinteraksi dengan website dan membuat perubahan berdasarkan hasilnya. Untuk itu, usability testing penting untuk memastikan bahwa aplikasi atau website mudah dinavigasi serta tugas dapat diselesaikan dengan mudah.

 

Manfaat atau Keuntungan Usability Testing

Adapun beberapa manfaat atau keuntungan penggunaan usability testing di antaranya sebagai berikut.

Memvalidasi Prototype

Dalam melakukan usability testing dapat melibatkan pengguna pada tahap awal proses pengembangan dan menguji apakah mengalami masalah sebelum mengunci produk akhir.  Apakah menemukan bug dan menciptakan situs atau produk seperti yang diharapkan saat pengguna berinteraksi dengannya? 

 

Dengan usability testing, kamu dapat menguji prototype terlebih dahulu dapat memvalidasi konsep dan membantumu membuat rencana. Tentunya, ini untuk mengecek fungsionalitas masa depan sebelum menghabiskan banyak uang untuk membangun website yang lengkap.

Memastikan Produk Memenuhi Harapan

Setelah produk selesai dibuat, usability testing akan berguna untuk memastikan semuanya berfungsi sesuai keinginan kamu sebagai Product Designer. Untuk itu, usability testing akan memunculkan kemudahan penggunaannya serta memastikan masih ada yang hilang dalam user interface.

Mengidentifikasi Masalah yang Kompleks

Jika ada fungsi di website yang mengharuskan pengguna mengikuti beberapa langkah. Misalnya proses pembayaran e-commerce, usability testing akan memastikan proses ini sesederhana dan intuitif mungkin. 

Melengkapi dan Menerangi Data Poins

Usability testing sering kali dapat memberikan alasan di balik data poins yang dikumpulkan dari metode lain. Misalnya seperti funnel analysis dan menunjukkan bahwa pengunjung meninggalkan website.

 

Untuk itu, usability testing dapat menyoroti masalah mendasar pada halaman dengan tingkat customer churn pada website yang tinggi. Dengan melengkapi dan menerangi titik data lainnya,  usability testing sering kali dapat memberikan alasan di balik data poins yang dikumpulkan dari metode lain.

Menangkap Kesalahan Kecil

Usability testing dapat membantu mengidentifikasi kesalahan yang lebih kecil dan lebih cenderung menangkap hal yang rusak, kesalahan situs, serta masalah tata bahasa yang secara tidak sengaja diabaikan. Untuk itu, usability testing juga dapat memvalidasi perbaikan yang dilakukan setelah mengidentifikasi kesalahan tersebut.

Mengembangkan Empati

Bukan hal yang aneh bagi orang-orang yang mengerjakan sebuah proyek untuk mengembangkan visi seputar produk. Tidak hanya itu, untuk mengembangkan produk kamu memiliki akses ke pengetahuan yang mungkin tidak dimiliki oleh pengunjung website pada umumnya.

 

Usability testing adalah cara yang baik untuk mengembangkan empati terhadap orang-orang secara nyata. Hal ini akan berdampak langsung pada pengguna website serta melihat berbagai hal dari sudut pandang pengguna tersebut.

 

 

Baca juga:

 

Jenis-Jenis Usability Testing

Dengan berbagai keunggulannya, usability testing memiliki beberapa jenis yang perlu kamu ketahui sebagai seorang Product Designer. Biasanya, jenis ini bergantung pada target audiens, research objective, dan sumber data yang didapatkan meliputi:

Kuantitatif atau Kualitatif

Untuk menguji sebuah produk kamu bisa menggunakan jenis kuantitatif dan kualitatif, hanya saja hasil dan tujuan yang dilakukan akan berbeda. Kuantitatif didefinisikan sebagai metode usability testing yang melibatkan pengukuran sejauh mana pengguna dapat melakukan tugas dan kemudian menganalisis hasilnya.

 

Dalam usability testing kuantitatif, peserta diminta menyelesaikan tugas dan menilai kemudahan penggunaannya dalam skala tertentu. Hasilnya kemudian dianalisis untuk menentukan masalah apapun pada interface

 

Sementara usability testing kualitatif akan berfokus untuk membantu serta menentukan apakah suatu fitur digunakan.  Untuk itu, kualitatif akan meninjau cara kerja fitur dalam praktiknya dan apakah fitur tersebut efektif dalam mencapai tujuannya misalnya melalui survei pengguna.

Remote atau In-person

Tes kegunaan produk juga dapat dilakukan pada jarak jauh melalui internet atau telepon yang disebut dengan jenis usability testing remote. Dengan jenis ini, tim produk tidak terlalu mendalami alasan peserta pengujian dan menghemat biaya serta mencakup wilayah geografis secara luas.

 

Dibandingkan dengan tes jarak jauh, in-person usability testing akan memberikan poin data tambahan, karena tim produk dapat mengamati dan menganalisis bahasa tubuh dan ekspresi wajah. Namun, jenis in-person biasanya mahal, memakan waktu, serta harus menemukan tempat yang sesuai, menetapkan tanggal tertentu, hingga merekrut peserta tes pengujian.

Moderated atau Unmoderated

Jenis berikutnya adalah moderated dan unmoderated, perbedaan yang menonjol dari keduanya adalah cara pengawasan tim produk pada pengguna disaat usability testing dilakukan. Moderated merupakan jenis secara langsung atau jarak jauh oleh peneliti terlatih yang memperkenalkan tes tersebut kepada peserta, menjawab pertanyaan, dan mengajukan pertanyaan lanjutan.  

 

Sebaliknya, unmoderated usability testing dilakukan tanpa pengawasan langsung, sehingga peserta mungkin berada dimana saja. Tentunya, untuk usability testing ini para peserta pengujian menggunakan perangkat sendiri untuk menjelajahi situs web yang sedang diuji.

 

Hasil yang didapatkan dari moderated usability testing adalah hasil yang mendalam berkat interaksi langsung antara peneliti dan peserta tes, namun memerlukan biaya yang mahal untuk diselenggarakan. Sementara, hasil unmoderated tidak dapat diukur akurat karena hasil yang didapatkan termasuk standar dan mungkin tidak dapat dilakukan.

 

Tes yang Tidak Termasuk Usability Testing

 

Jenis-Jenis Usability Test

Sumber: Pexels

 

 

Ada beberapa tools UX dan tools usability testing yang membantu meningkatkan pengalaman pengguna. Namun, ada beberapa tes yang tidak termasuk usability testing karena tidak secara eksplisit mengevaluasi fungsionalitas suatu produk sebagai berikut:

A/B Testing

A/B testing merupakan cara bereksperimen dengan beberapa versi halaman web untuk melihat mana yang paling efektif. Meskipun dapat digunakan untuk menguji perubahan berdasarkan pengujian pengguna, ini bukan alat pengujian kegunaan.

Focus Group

Focus group merupakan jenis usability testing, di mana peneliti mengumpulkan sekelompok orang untuk mendiskusikan topik tertentu. Tujuannya adalah untuk mempelajari pendapat orang tentang suatu produk atau layanan, bukan untuk menguji bagaimana mereka menggunakannya.

Survei

Penggunaan survei untuk mengukur pengalaman pengguna. Karena survei tersebut tidak memungkinkan untuk benar-benar mengamati tindakan pengunjung situs, survei tidak dianggap sebagai pengujian kegunaan meskipun survei tersebut dapat digunakan bersamaan dengan survei kegunaan website.

User Acceptance Testing

Biasanya ini sering kali merupakan fase terakhir dari proses pengujian software, penguji menjalani serangkaian langkah yang dikalibrasi untuk memastikan perangkat lunak berfungsi dengan benar. Ini adalah uji teknis QA (jaminan kualitas), bukan cara untuk mengevaluasi apakah produk tersebut ramah pengguna dan efisien.

 

#BelajarLebihMudah Melalui Kelas Product Design di Kelas.com

Jadi, usability testing merupakan salah satu jenis tes yang berguna untuk menguji produk dari sisi desain dan kegunaan website maupun aplikasi. Dengan uji ini, seorang Product Designer akan mendapatkan banyak masukan atau saran dan dapat mengidentifikasi masalah yang ada.

 

Nah, buat kamu yang masih bingung namun tetap penasaran bagaimana cara melakukan usability testing, kamu bisa mempelajari langsung dari ahlinya. Yuk, daftarkan dirimu sekarang untuk belajar melalui kelas product design langsung dari ahlinya di Kelas.com. 

 

Di kelas, kamu akan mempelajari cara untuk menciptakan sebuah produk secara matang mulai dari pembuatan desain produk dengan tools digital, hingga metode yang biasanya diperlukan dalam membuat desain produk. Ayo, daftarkan dirimu segera dan jadilah Product Designer andal sekarang juga!

Bagikan Artikel ini: