Keuangan  

Memilih Asuransi Syariah untuk Solusi Proteksi Aman Tanpa Riba

Asuransi Syariah merupakan asuransi

Dilansir dari Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Mencatat bahwasannya asuransi syariah ini tumbuh 41,32% dalam setahun pada tahun 2021 silam. Hal ini pastinya sangat baik dan dapat kamu perhitungkan untuk menggunakan asuransi syariah yang satu ini.

 

Pastinya dengan hal tersebut bisa menjadi tolak ukur untuk kamu yang ingin memiliki proteksi secara syariat islam dan tanpa riba. Maka dari itu Kelas.work disini akan mengupas tuntas mengenai asuransi syariah! Simak artikel dibawah ini!

 

Apa itu Asuransi Syariah?

Asuransi Syariah adalah

Sumber  : Istock

 

Dilansir OJK, asuransi syariah merupakan upaya untuk melindungi dan membantu pemegang polis, dengan prinsip syariah. Singkatnya, asuransi syariah menggunakan prinsip saling mendukung.

 

Hal ini dimana kontribusi (premi) yang dibayarkan oleh pemegang polis. Kamu dapat  menggunakannya untuk membantu pemegang polis lain menutupi biaya risiko yang ditentukan dalam ketentuan polis mereka.

 

Diketahui di dalam asuransi syariah, premi yang dibayarkan oleh pemegang polis akan digabungkan sebagai kumpulan dana. Nantinya kumpulan dana ini akan dikelola oleh perusahaan asuransi. 

 

Sehingga perusahaan tersebut hanya sebagai pengelola dana dan tidak memiliki premi.  Iuran yang dimiliki sebagian oleh perusahaan asuransi syariah pun sebagian lagi menjadi milik pemegang polis secara bersama-sama atau sendiri.

 

Perbedaannya dengan Asuransi Konvensional?

Beda Asuransi Syariah dengan Asuransi Umum

Sumber : Istock

 

Perbedaan utama antara asuransi syariah dan asuransi konvensional (Non Syariah) adalah konsep manajemennya. Perlindungan Syariah memiliki konsep Manajemen Sharing Risk sedangkan Asuransi Konvensional (Non Syariah) Transfer Risk.

 

Konsep pengelolaan asuransi Transfer Risk adalah perlindungan berupa seseorang yang risiko kematian. Dengan kata lain peserta dengan bergabung sebagai peserta asuransi konvensional akan menanggung risiko ekonomi oleh asuransi.

 

Sedangkan Sharing Risk yang merupakan pengelolaan asuransi syariah. Konsep terjadi apabila para peserta memiliki tujuan yang sama untuk membantu yaitu melalui investasi aset atau tabarru yang memberikan pola penanganan risiko tertentu.

 

Hal ini juga menggunakan akad yang sesuai dengan syariah yang diwakili oleh pengurus pada Perusahaan Asuransi Syariah. Ini sangat penting karena perbedaan asuransi tersebut bisa dimaksudkan untuk mengetahui tujuan dari asuransi tersebut.

 

3 Macam Akad Asuransi Syariah

 

Macam-macam Asuransi Syariah

Sumber: Istock

 

Setelah mengetahui apa itu asuransi syariah dan perbedaannya dengan konvensional. Pastinya kamu juga harus tahu juga nih macam-macam dari akad asuransi syariah tersebut.

 

Akad Tabarru

Akad Tabarru adalah akad yang paling sering digunakan dalam transaksi keuangan syariah. Akad Tabarru adalah akad transaksi yang tidak secara khusus dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan finansial. Tabarru sendiri berasal dari kata arab bir, yang dapat diartikan sebagai kebaikan.

 

Akad tabarru adalah akad yang tujuan utamanya adalah untuk memperoleh keuntungan. Tapi kamu harus tetap mendapatkan keuntungan, karena ilegal untuk tidak menerima apapun dari kontrak ini. 

 

Kamu dapat mengambil sedikit keuntungan untuk mengganti biaya yang kamu keluarkan saat menjalankan akun ini. Tabarru dalam fiqh juga dapat diartikan sebagai pemberian manfaat dari satu pihak kepada pihak lain untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT.

 

Contoh : Qardh. Rahn, Hiwalah, Wakalah, Kafalah.

 

 

 

Baca juga:

 

Akad Tijarah

Akad tijarah adalah akad atau perjanjian yang dibuat pada saat melakukan transaksi ekonomi yang berorientasi pada keuntungan. Kegiatan transaksi dapat dilakukan antara individu atau individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok tentunya.

 

Contoh akad tijarah adalah akad investasi, jual beli sewa dan lain-lain.

 

Akad Mudharabah Musytarakah

Musytarakah mudharabah adalah mudharabah atau pemilik dana terdiri dari banyak pihak yang menyediakan dana untuk dikembangkan oleh pihak kedua dalam bidang atau sektor yang dapat menghasilkan keuntungan. 

 

Pemilik dana memberikan izin kepada pengelola untuk menggabungkan dananya menjadi satu, termasuk dana pengelola. Pengelola memberikan izin kepada pemilik dana untuk menarik seluruh atau sebagian dananya berdasarkan syarat-syarat tertentu.

 

4 Cara Kerja Asuransi Syariah

 

Cara Kerja Asuransi Syariah

Sumber  : Istock

 

Kita sampai pada pembahasan tentang cara kerja asuransi syariah. Dari aspek ini juga terlihat bahwa penerapan syariat Islam dalam asuransi syariah tidak menerapkan akad jual beli, melainkan akad saling tolong-menolong antar peserta asuransi. Berikut 4 poin cara kerja asuransi syariah yang perlu kamu ketahui:

 

Badan Pengawas

Perusahaan asuransi yang menyediakan produk asuransi syariah tentunya mendapatkan pengawasan. Namun, pengawasan yang didapat oleh perusahaan penyedia asuransi syariah, tidak hanya dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 

Namun, untuk memastikan syariahnya, Dewan Syariah Nasional MUI ikut serta dalam proses pengawasan. Dewan Pengawas Syariah (DPS) ditempatkan di setiap perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi syariah, sebagai perwakilan dari MUI.

 

Kepemilikan Dana Premium

Semua peserta asuransi syariah harus membayar premi agar polis asuransi syariahnya tetap aktif. Namun, jika kamu salah satu peserta asuransi syariah, tahukah kamu bahwa semua premi yang sudah ditetapkan status kepemilikannya tetap menjadi milik kamu?

 

Ya itu benar. Seluruh jumlah yang digunakan oleh peserta asuransi syariah tidak dimiliki atau dimasukkan ke dalam rekening pribadi perusahaan asuransi. Namun dana tersebut masuk ke rekening sendiri yang disebut rekening dana sosial (tabarru), yang kepemilikannya ada di tangan seluruh peserta asuransi.

 

Sistematika Investasi

Perusahaan asuransi syariah tetap memiliki hak untuk mengelola dana sosial yang telah terkumpul sebelumnya, meskipun bukan pemilik dana tersebut. Hal ini terjadi karena adanya akad wakalah bil ujrah dalam asuransi syariah.

 

Tidak berhenti sampai di situ, penerapan syariat Islam selanjutnya juga dapat dilihat pada instrumen investasi yang dipilih. Ini penting untuk kamu ketahui agar kamu bisa memilih instrumen mana yang akan kamu pilih.

 

Tentunya instrumen yang dipilih hanya yang diperbolehkan menurut syariat Islam, seperti tidak pada industri yang dilarang syariat Islam. Selain itu, bagi hasil dari kegiatan investasi juga menggunakan sistem bagi hasil.

 

Sistem Pembayaran Klaim

Seperti pada poin 2, seluruh premi asuransi syariah menjadi milik peserta asuransi. Secara tidak langsung, hal ini tentu mempengaruhi sistem pembayaran klaim pada asuransi syariah.

 

Jika ada peserta asuransi yang terkena risiko, dana yang dikeluarkan untuk membayar klaim berasal dari rekening dana sosial atau dana tabarru. Jadi, perusahaan asuransi tidak mengeluarkan uang untuk membayar klaim dari kantong pribadinya.

 

Dan jika sewaktu-waktu rekening dana sosial mengalami defisit, perusahaan asuransi akan mengeluarkan uang dari rekening pribadinya dalam bentuk utang atau kredit. Nantinya kamu harus menggantinya dengan rekening dana sosial atau tabarru.

 

 

 

Baca juga:

 

5 Tips Memilih Asuransi Syariah

Tips Memilih Asuransi Syariah

Sumber : Istock

 

 

Ketahui kebutuhan 

Kamu harus tahu segala jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan pribadi dan keluarga. Ada beberapa pilihan yang bisa dijadikan opsi seperti jenis asuransi pribadi, jiwa, asuransi kesehatan, pendidikan.

 

Baca dengan cermat kontrak asuransi

Akad pada asuransi syariah sangat penting. Ini adalah bentuk kesepakatan atau semacam kontrak. mempelajari dan memahami isi kontrak sebelum menandatangani perjanjian. periksa kembali dengan teliti, agar kamu tidak merasa tertipu secara menyeluruh.

 

Dijamin resmi dan terdaftar sebagai regulator

Pilih perusahaan asuransi syariah terpercaya yang terdaftar resmi dan sudah termasuk OJK dan DPS. Kamu juga bisa mengetahui atau mengetahui jejak-jejak perusahaan asuransi di internet.

 

Sesuaikan kebutuhan dengan manfaat

Semua produk asuransi memiliki manfaat dan keunggulannya masing-masing. Pilih produk yang dapat memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan kamu. Jadi, perlu diketahui sebelum membeli asuransi syariah.

 

Misalnya, jika kamu membeli asuransi kesehatan syariah, asuransi ini akan menanggung biaya risiko kesehatan, bukan pendidikan atau kecelakaan. Ini sangat bermanfaat untuk kamu karena bisa melindungi diri kamu maupun keluarga.

 

Cari tahu sistem pengelolaan dana

Sistem pengelolaan dana asuransi syariah berdasarkan Al-Quran dan Hadist dengan menggunakan sistem Al-Mudharabah dan prinsip-prinsip yang diajarkan Islam.

 

Sistem pengelolaan dana ini halal dan dapat diterima oleh semua kalangan, baik muslim maupun non muslim. Sehingga mengetahui sistem pengelolaan dana asuransi syariah akan memberikan solusi bagi nasabah.

 

 

 

Siap menjadi Aktuaris Perusahaan Asuransi Syariah bersama Kelas.work

Itulah pengertian seputar asuransi syariah. Menarik bukan? Karena dengan adanya asuransi syariah ini akan membantu kamu dalam mengelola keuangan yang sesuai dengan syariat Islam.

 

Nah, bagi kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai seputar pengelolaan keuangan atau bahkan tertarik menjadi seorang Aktuaris? Kamu juga bisa langsung mengikuti kelas online untuk menambah pemahaman produk asuransi hingga persiapan karir menjadi seorang aktuaris, loh!

Jadi tunggu apa lagi? Pilih kelasnya dan simak materinya dengan baik, ya!

Bagikan Artikel ini: