Bisnis dan Marketing  

Marketer Harus Tahu Tahapan dan Contoh Personal Marketing

Personal Marketing adalah

Marketing merupakan aspek terpenting dalam sebuah bisnis. Pemasaran merujuk pada semua strategi untuk mempromosikan dan menjual produk dan jasa pada customer. Oleh karena itu, sebuah bisnis memerlukan teknik marketing yang tepat agar bisa mencapai goals. 

 

Di masa sekarang, marketing yang dilakukan perusahaan sudah bersifat digital dan lebih variatif bentuknya. Salah satunya yakni pemasaran personal. Dengan menggunakan personal marketing ini, proses marketing pun jadi lebih tepat sasaran pada target audiens yang diinginkan karena interaksi terjadi secara directly

 

Kira-kira, kamu sudah tahu belum apa itu personal marketing? Apa ya yang membuat personal marketing ini jadi penting. Biar kamu tidak penasaran, yuk pelajari lebih langsung di dalam artikel ini. 

Apa Itu Personal Marketing? 

Menurut Indeed, personal marketing atau pemasaran personal adalah serangkaian strategi marketing untuk menyampaikan promosi kepada target audiens, baik customer yang telah menggunakan produk maupun calon customer, secara personal berdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan.

 

Tujuan utamanya, yakni untuk membuat target audiens merasa “dilibatkan” dengan menciptakan komunikasi one-on-one, ditambah lagi konten promosi tersebut juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan personality tiap customer

 

Maka dari itu, semakin banyak data dan analisis audiens yang berhasil didapatkan, maka promosi tersebut semakin relevan. Apa saja yang termasuk ke dalam aktivitas marketing ini? 

Personalisasi

Perusahaan menyampaikan promosi yang personal dan relevan dengan pain point dari customer merupakan bagian dari personal marketing. Cara ini bisa dilakukan dengan mengidentifikasi terlebih dahulu siapa target audiens-nya, lalu mengumpulkan informasi mengenai pain points dan passion point mereka. 

Kustomisasi

Perusahaan menciptakan produk atau membangun branding berdasarkan apa yang dibutuhkan target audiens. Maka dari itu penting untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh target audiens.

Segmentasi

Perusahaan menciptakan strategi personal marketing dengan mengelompokkan target audiens yang potensial dan pelanggan lama berdasarkan karakteristik, misalnya usia atau buyer behaviour. 

 

Kenapa Personal Marketing itu Penting?

 

Kenapa Personal Marketing Penting?

Sumber: Pexels

 

 

Mengapa personal marketing penting? Sebab, tipe marketing satu ini melibatkan komunikasi langsung antara customer dan penyedia jasa, sehingga bisa tercipta hubungan yang lebih erat antara kedua belah pihak. Dengan pendekatan yang intimate, dan mengantongi informasi sebanyak-banyaknya kebutuhan serta preferensi target audiens, maka potensi mereka tertarik membeli produk juga semakin tinggi. 

 

Personal marketing biasa dilakukan dengan tatap muka, tapi juga bisa menggunakan alternatif lain seperti telepon, online meeting, video konferensi, dan media sosial. 

 

5 Tahapan Personal Marketing

Adapun, berikut beberapa tahapan yang perlu dilakukan saat kamu ingin melakukan marketing personal untuk bisnis. 

Pencarian

Langkah pertama dan paling krusial ialah melakukan pencarian terhadap target audiens yang ingin dituju. Kamu dapat mengidentifikasi calon customer yang tertarik menggunakan produk, melalui beberapa cara networking ataupun media sosial. 

Pra-Pendekatan

Setelah mengidentifikasi calon customer, mulailah lakukan riset lebih mendalam. Mulai dari mengumpulkan informasi tentang customer, seperti pain point dan passion point, buyer behaviour, demografi, psikologis, dan lain-lain. 

Pendekatan 

Kamu bisa mendekati calon customer dengan melakukan reach out terlebih dahulu. Gunakan kata sapaan, pujian, ataupun pertanyaan yang dapat menarik hati customer untuk mengulik lebih jauh dengan apa yang akan kamu tawarkan. Tunjukkan kesan pertama yang baik agar customer menaruh kepercayaan pada kamu. 

Presentasi 

Maksud presentasi disini, yakni menampilkan produk atau jasa yang kamu jual dan menjelaskan dari segi kegunaan, fitur, dan proposisi lainnya. Kamu bisa melakukan demonstrasi produk, study case, atau testimoni dari pelanggan yang telah menggunakan produk.

 

Apabila customer merasa kurang puas dengan produk yang ditawarkan, maka kamu perlu mempersuasi mereka dengan memberikan informasi tambahan, solusi, atau meluruskan kekeliruan yang bisa jadi dimiliki customer

Penutup

Nah, begitu customer menunjukkan tanda-tanda ketertarikan terhadap produk, inilah saatnya melakukan deal. Tahapan ini berbentuk proses transaksi yang terjadi antara customer dengan penjual. Jangan lupa berikan diskon atau ciptakan urgensi agar customer merasa harus memiliki produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan. 

 

 

Baca juga:

 

Benefit Menjalankan Personal Marketing

Setelah mengetahui pengertiannya, penting bagi kamu untuk memahami apa saja keuntungan menggunakan marketing personal di dalam bisnis. Nah, menurut Econsultancy, berikut beberapa benefit yang bisa kamu dapatkan

Menawarkan Customer Experience yang Lebih Baik 

Dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya tentang informasi customer, maka kamu bisa menyajikan pesan promosi yang lebih akurat sesuai dengan kebutuhan. Personal marketing mampu menciptakan hubungan jangka panjang.

 

Persoalan customer seolah dimengerti oleh produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga kepercayaan tersebut itu pun tumbuh dan bukan tidak mungkin akan membuat mereka berlangganan tetap. 

Mengurangi Biaya

Percaya atau tidak, personal marketing dapat meminimalisir budget iklan, lho. Ini karena produk atau jasa yang ditawarkan sudah dipersonalisasi ke target audiens tertentu, jadi mengurangi kemungkinan perusahaan memproduksi produk yang tidak dibutuhkan. 

Mengoptimalkan Promosi dan Pemasaran 

Dengan menekan biaya pemasaran menggunakan personal marketing, hal ini dapat meningkatkan jumlah penjualan produk. Ini juga sejalan dengan komunikasi yang konsisten berkat adanya feedback langsung antara penjual dan customer. Pesan bisa disampaikan lewat media apa saja, meskipun kedua belah pihak berada di lokasi yang berjauh-jauhan. 

 

4 Contoh Personal Marketing

 

Contoh Personal Marketing

Sumber: Unsplash

 

 

Personal marketing ini banyak terjadi dan bisa kamu temukan pada kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contohnya. 

Email Marketing

Sering mendapatkan email masuk dari suatu brand tertentu di laman spam? Itu merupakan salah satu contoh pemasaran personal dalam bentuk email.

 

Pesan tersebut dikirimkan secara broadcast pada target audiens yang dituju. Biasanya, email marketing kamu dapatkan setelah mengisi formulir maupun sign up pada suatu situs tertentu. 

Social Media Marketing

Melakukan interaksi dengan customer lewat media sosial juga termasuk ke dalam pemasaran personal. Engagement yang didapatkan dari penggunaan social media bisa ditambahkan sebagai data customer yang akurat. Selain itu, pemanfaatan media sosial juga lebih efektif dalam menggencarkan brand awareness. 

Fear Of Missing Out (FOMO)

Di masa sekarang, tidak sedikit orang yang khawatir mereka kurang update atau tertinggal dari trend yang sedang happening. Nah, kamu bisa memanfaatkan rasa ketakutan ini menjadi sebuah strategi marketing.

Video Campaign

Tahukah kamu kalau attention span rata-rata manusia berkisar 47 detik saja? Ini bisa kamu manfaatkan untuk membuat personal marketing dalam bentuk video. Buatlah konten yang se-menarik mungkin, serta se-relevan mungkin sehingga bisa diingat oleh customer

 

#BelajarLebihMudah Melalui Kelas Marketing di Kelas.com

Ya, jadi itulah pengertian marketing personal dan kenapa pengaruhnya sangat penting untuk keberhasilan bisnis yang kamu jalankan. Tidak usah terburu-buru, kamu bisa menerapkannya satu per satu dan pastikan kamu melakukan riset mendalam agar dapat memberikan pesan yang sesuai dengan target audiens. 

 

Apakah kamu tertarik untuk mempelajari marketing personal lebih jauh? Persiapkan diri kamu makin matang dengan mengikuti beberapa kelas marketing yang disediakan oleh Kelas.work! Jangan sampai ketinggalan karena ada beragam ilmu bermanfaat yang bisa kamu dapatkan!

Bagikan Artikel ini: