banner-campaign-1
Keuangan  

Kenali Cara Kerja Teknologi Blockchain dan Berbagai Jenisnya

Blockchain adalah

Apa kamu tertarik untuk menginvestasikan uang kamu dalam bentuk saham? Eitts.. Jangan sampai salah karena bisa-bisa uang kamu justru makin berkurang bukannya bertambah, loh!

 

Terlebih lagi, ada berbagai jenis investasi saham yang perlu kamu ketahui. Salah satunya adalah blockchain yang akhir-akhir ini menjadi bahan pembicaraan di kalangan milenial dan gen Z seperti kamu!

 

Lantas, apa itu blockchain dan bagaimana blockchain bekerja dalam menginvestasikan uang kamu? Yuk, kenali berbagai jenis-jenis juga dalam artikelnya supaya kamu gak salah langkah untuk menginvestasikan uangmu. Dibaca artikelnya sampai selesai, ya!

 

Apa itu Blockchain?

Blockchain adalah metode pencatatan informasi yang membuat sistem tidak mungkin atau sulit diubah, diretas, atau dimanipulasi. Blockchain juga termasuk sebagai buku besar terdistribusi yang menduplikasi dan mendistribusikan transaksi ke seluruh jaringan komputer yang berpartisipasi dalam blockchain.

 

Teknologi blockchain akan menjadi struktur yang menyimpan catatan transaksional. Kata ‘block’ yang berarti publik di beberapa database dan ‘chain’ yang berarti dalam jaringan yang terhubung melalui node peer-to-peer yang tercatat dalam digital ledger

 

Setiap transaksi dalam digital ledger ini disahkan oleh tanda tangan digital pemiliknya, yang mengautentikasi transaksi dan melindunginya dari gangguan. Oleh karena itu, informasi yang terkandung didalamnya sangat aman.

 

Kebanyakan orang berasumsi bahwa blockchain dan Bitcoin dapat digunakan secara bergantian, namun kenyataannya tidak demikian. Blockchain adalah teknologi yang mampu mendukung berbagai aplikasi yang terkait dengan berbagai industri.

 

Misalnya seperti keuangan, supply chain, manufaktur. Sementara itu, Bitcoin merupakan mata uang yang mengandalkan teknologi blockchain agar aman.

 

Struktur dari Blockchain

Cara Kerja Blockchain

Sumber: Freepik

 

 

Blockchain yang terdistribusi, tidak dapat diubah, dan terdesentralisasi pada intinya yang terdiri dari chain of block dan setiap blok berisi sekumpulan data. Blok-blok tersebut dihubungkan bersama menggunakan teknik kriptografi dan membentuk rantai informasi kronologis. 

 

Struktur blockchain dirancang untuk menjamin keamanan data melalui mekanisme konsensusnya yang memiliki jaringan node yang menyepakati validitas transaksi sebelum menambahkannya ke blockchain. Adapun beberapa struktur dalam blockchain yang dapat kamu pahami sebagai berikut.

Blocks

Blok dalam blockchain adalah kombinasi dari tiga komponen utama:

 

  • Header berisi metadata seperti stempel waktu yang memiliki nomor acak yang digunakan dalam proses penambangan dan hash block sebelumnya.

  • Bagian data berisi informasi utama dan aktual seperti transaksi dan kontrak pintar yang disimpan di blok.

  • Hash adalah nilai kriptografi unik yang berfungsi sebagai perwakilan seluruh blok yang digunakan untuk tujuan verifikasi.

 

Block Time

Block time mengacu pada waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan blok baru di blockchain. Blockchain yang berbeda memiliki block time yang berbeda dan dapat bervariasi dari beberapa detik hingga menit atau mungkin juga dalam hitungan jam. 

 

Block time yang lebih pendek dapat memberikan konfirmasi transaksi yang lebih cepat namun hasilnya memiliki kemungkinan konflik yang lebih tinggi. Sementara, block time yang lebih lama dapat meningkatkan waktu konfirmasi transaksi namun mengurangi kemungkinan konflik.

Hard Forks

Hard forks dalam sebuah blockchain mengacu pada perbedaan permanen dalam sejarah blockchain yang menghasilkan dua rantai terpisah. Hal ini dapat terjadi karena perubahan mendasar dalam protokol blockchain dan semua node tidak menyetujui pembaruan tersebut. 

 

Hard forks dapat menciptakan mata uang kripto baru atau pemisahan mata uang kripto yang sudah ada. Selain itu, struktur ini memerlukan konsensus di antara peserta jaringan untuk menyelesaikannya.

Decentralization

Decentralization adalah fitur utama dari teknologi blockchain. Dalam blockchain yang terdesentralisasi, tidak ada satu pun otoritas pusat yang dapat mengendalikan jaringan. 

 

Dalam decentralization, kekuatan pengambilan keputusan didistribusikan di antara jaringan node yang secara kolektif. Selain itu, pada bagian struktur ini akan memvalidasi dan menyetujui transaksi yang akan ditambahkan ke blockchain.

Public Blockchain

Public blockchain sejenis blockchain yang terbuka untuk umum dan memungkinkan setiap orang bergabung dalam jaringan. Hal ini berguna untuk melakukan transaksi dan berpartisipasi dalam proses konsensus dan bersifat transparan, karena semua transaksi dicatat secara publik.

 

 

Baca juga:

 

Bagaimana Blockchain Bekerja?

Blockchain adalah kombinasi dari tiga teknologi terkemuka. Untuk itu, blockchain akan bekerja dengan teknologi canggih seperti:

 

  • Cryptographic key

  • Jaringan peer-to-peer 

  • Sarana computing untuk menyimpan transaksi dan catatan jaringan.

 

Lebih jelasnya lagi, blockchain akan bekerja melalui beberapa proses secara sederhana terjadi sebagai berikut:

 

  • Peserta yang berwenang memasukkan transaksi, yang harus diautentikasi oleh teknologi.

  • Tindakan itu menciptakan block yang mewakili transaksi atau data tertentu

  • Block tersebut dikirim ke setiap node komputer di jaringan.

  • Node resmi memverifikasi transaksi dan menambahkan blok ke blockchain yang ada.

  • Memperbarui pendistribusian ke seluruh jaringan setelah menyelesaikan transaksi.

 

Jenis-Jenis Blockchain

Jenis-Jenis Blockchain

Sumber: Freepik

 

 

Adapun beberapa jenis blockchain yang perlu kamu ketahui agar tidak salah langkah sebagai berikut.

Public Blockchain Network

Blockchain publik adalah blockchain yang dapat diikuti dan diikuti oleh siapa saja, seperti bitcoin. Kelemahannya mencakup daya komputasi yang besar, sedikit atau tidak ada privasi untuk transaksi, dan keamanan yang lemah dan ini menjadi pertimbangan penting untuk kasus penggunaan blockchain di perusahaan.

Private Blockchain Network

Blockchain yang diakses secara private akan beroperasi pada jaringan tertutup, dan cenderung bekerja dengan baik untuk bisnis dan organisasi swasta. Perusahaan dapat menggunakan blockchain private untuk menyesuaikan preferensi aksesibilitas dan otorisasi, parameter jaringan, dan opsi keamanan penting lainnya. 

Permissioned Blockchain Network

Jenis ini juga dikenal sebagai blockchain hybrid, jaringan blockchain yang diizinkan adalah blockchain pribadi yang memungkinkan akses khusus untuk individu yang berwenang. Organisasi biasanya menyiapkan jenis blockchain ini untuk memungkinkan struktur yang lebih baik ketika menetapkan siapa yang dapat berpartisipasi dalam jaringan dan dalam transaksi apa.

Consortium Blockchain

Mirip dengan permissioned blockchain, consortium blockchain memiliki komponen publik dan swasta, kecuali beberapa organisasi akan mengelola satu jaringan consortium blockchain. Meskipun jenis blockchain ini pada awalnya lebih rumit untuk disiapkan, setelah dijalankan, dapat menawarkan keamanan yang lebih baik untuk kolaborasi dengan banyak organisasi.

Blockchain Layers

Blockchain layers mengacu pada konsep membangun beberapa lapisan blockchain di atas satu sama lain. Setiap lapisan dapat memiliki mekanisme konsensus, aturan, dan fungsionalitasnya sendiri yang dapat berinteraksi dengan lapisan lainnya.

 

#BelajarLebihMudah Melalui Kelas Saham di Kelas.com

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui segala hal seputar blockchain dalam menginvestasikan uang. Namun, blockchain bukan hanya untuk perorangan saja dan dapat digunakan pada perusahaan tertentu dalam mengatur keuangannya.

 

Nah, bagi kamu yang tertarik untuk mempelajari dunia saham supaya gak salah langkah lagi, yuk belajar tentang saham lebih mudah langsung dari ahlinya bersama Kelas.com. Di kelas ini, kamu akan mempelajari seputar pengenalan saham lebih dalam lagi dengan berbagai pembahasan serta prakteknya secara online. Lengkap, kan? Ayo ambil kelasnya sekarang juga!

Bagikan Artikel ini: