Siap Kerja  

Penjelasan Minimum Desirable Product untuk Manajer Produk Pemula

Minimum Desirable Product (MDP)

Mungkin kamu pernah bertanya-tanya, bagaimana produk-produk inovatif itu bisa diciptakan dan disukai banyak orang. Kuncinya terletak pada Minimum Desirable Product (MDP).

 

Minimum Desirable Product ialah sebuah konsep dalam product development yang berfokus pada kepuasan pengguna. Artinya, produk yang dikembangkan oleh bisnis maupun perusahaan tersebut memang difokuskan agar memberikan pengalaman terbaik bagi para konsumennya.

 

Nah, kali ini, Kelas.com akan membahas seputar Minimum Desirable Product (MDP) secara lebih rinci mulai dari pengertian, fungsi, manfaat, hingga metode yang digunakan dalam identifikasi MDP tersebut. Penasaran? Yuk, simak artikel berikut ini sampai selesai, ya!

 

Apa itu Minimum Desirable Product (MDP)?

Minimum Desirable Product dalam bahasa Indonesia artinya produk minimum yang diinginkan. Secara lebih rinci, Minimum Desirable Product adalah bagian dari proses pengembangan produk yang berfokus menciptakan fitur atau fungsi minimum yang paling diinginkan dan disukai oleh penggunanya.

 

Sederhananya, konsep MDP ini dibutuhkan dalam pengembangan produk agar produk yang dihasilkan menarik dan bernilai penting bagi target konsumen. Jadi, produk tersebut bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan utamanya saja, tetapi juga memenuhi ekspektasi awal atau kepuasan konsumen.

 

Umumnya, dalam product development, MDP erat kaitannya dengan Minimum Viable Product (MVP). Bedanya, MVP mungkin hanya berfokus pada menciptakan fitur atau fungsi minimal yang memungkinkan produk berfungsi dengan baik saat diluncurkan dan diuji di pasar saja.

 

Mengapa Minimum Desirable Product (MDP) Penting?

 

manfaat minimum desirable product

Sumber: Pexels

 

Minimum Desirable Product (MDP) penting karena membantu Product Manager dan timnya untuk fokus pada fitur atau fungsi terpenting dari produk yang dibutuhkan oleh target konsumen. 

 

Selain itu, MDP juga penting dalam membantu mengatur roadmap produk dan backlog dengan lebih baik. Artinya, tim produk dapat memprioritaskan pengembangan fitur yang paling penting terlebih dahulu, kemudian baru fitur tambahan berdasarkan feedback konsumen dan permintaan pasar.

 

Singkatnya, dengan menerapkan Minimum Desirable Product, pengembangan produk dapat lebih efisien, efektif bagi konsumen, serta responsif terhadap perubahan pasar dan feedback konsumen.

 

3 Manfaat Adanya Minimum Desirable Product (MDP)

Dengan menerapkan MDP, tentu proses product development akan lebih terfokus dan efisien. Adapun secara rinci, berikut beberapa manfaat adanya Minimum Desirable Product.

Mempercepat Product Development

Minimum Desirable Product sangat penting dalam membantu memprioritaskan fitur-fitur yang dirasa penting terlebih dahulu. Hal ini pun memungkinkan proses pengembangan produk beserta peluncurannya dapat dilakukan secara lebih cepat ke pasar dan konsumen.

Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya

Minimum Desirable Product juga dapat membantu dalam optimalisasi penggunaan sumber daya. Artinya Product Manager dan timnya tidak perlu membuang waktu serta energi untuk mengembangkan fitur yang tidak relevan atau tidak menarik bagi pengguna.

Meningkatkan Peluang Sukses Produk

Dengan berfokus pada kebutuhan dan keinginan pengguna saja, MDP dapat meningkatkan peluang kesuksesan produk secara keseluruhan. Ini karena risiko pengembangkan produk yang mungkin tidak menarik minat pengguna pun dapat dihindari secara optimal.

 

 

Baca juga:

 

Siapa yang Berperan Dalam Minimum Desirable Product (MDP)?

Pada umumnya, Minimum Desirable Product (MDP) melibatkan berbagai pihak untuk berperan dalam proses pengembangannya, baik itu pihak internal maupun eksternal.

 

Pertama, ada Product Manager beserta timnya. Peran ini bertanggung jawab dalam memastikan visi dan strategi pengembangan produk. Selain itu, juga berperan penting dalam memahami target dan kebutuhan pengguna secara mendalam.

 

Selanjutnya, ada UI/UX Designer yang umumnya bertugas dalam menciptakan desain produk yang menarik, fungsional, sekaligus mampu memberikan pengalaman yang memuaskan bagi pengguna.

 

Adapun pihak-pihak berkepentingan lain, seperti manajemen perusahaan, tim pemasaran, investor, bahkan pengguna akhir umumnya juga berperan dalam memberikan masukan dan persetujuan dalam proses pengembangan produk lebih lanjut.

 

4 Cara Identifikasi Minimum Desirable Product (MDP)

 

metode minimum desirable product

Sumber: Pexels

 

Untuk membuat produk berdasarkan konsep MDP, tentu diperlukan pemahaman mendalam tentang target pengguna atau konsumen beserta kebutuhan dan keinginannya. Berikut beberapa metode dalam identifikasi Minimum Desirable Product.

Riset Pengguna

Melakukan riset dan wawancara kepada pengguna langsung bisa memberikan kamu pemahaman mengenai apa saja kebutuhan, preferensi, hingga masalah yang ingin diatasi pengguna melalui produk yang dikembangkan.

Buat Persona Pengguna

Untuk lebih membantu dalam memahami pengguna, kamu juga bisa membuat profil atau persona berdasarkan karakteristik dan tantangan pengguna. Ini juga bisa membantu menggambarkan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan produk nantinya.

Analisis Data

Selanjutnya, lakukan analisis data. Ini termasuk menganalisis fitur apa yang paling banyak disukai/digunakan pengguna, bagaimana produk serupa yang dihasilkan kompetitor, serta tren pasar yang mungkin akan/baru muncul.

Lakukan Survei dan Polling

Terakhir, untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam terkait kebutuhan dan keinginan pengguna, kamu bisa melakukan survei atau polling untuk mengumpulkan feedback langsung dari pengguna potensial. Nantinya, hasil tersebut bisa digunakan untuk mengembangkan kembali produk yang dihasilkan. 

 

#BelajarLebihMudah tentang Product Management bersama Kelas.com

Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai pengertian, fungsi, manfaat, hingga metode yang digunakan dalam Minimum Desirable Product. Sejatinya, konsep MDP ini memang sangat penting dalam proses product development.

 

Nah, jika kamu ingin mengetahui lebih dalam terkait hal tersebut, kamu bisa mengikuti Kelas Online Product Development by Kelas.com. Di kelas tersebut, kamu bisa belajar mulai dari dasar perencanaan, prototyping, product roadmap hingga mengembangkan produk agar bisa disukai oleh pelanggan.

 

Intinya, di Kelas Online Product Development by Kelas.com ini, kamu akan dibantu untuk siap menjadi Product Developer yang andal. Tenang, pastinya dengan dibimbing oleh mentor yang ahli dan berpengalaman di bidangnya, ya

 

So, tunggu apalagi, buruan daftar kelasnya sekarang juga!

Bagikan Artikel ini: