Siap Kerja  

Inilah Jenis dan Proses Prototype dalam Product Development

Prototype adalah

Dunia teknologi dan informasi yang semakin berkembang cepat, membuat karier di bidang sebagai UI/UX Designer  semakin banyak peminatnya. Pasalnya, permintaan perangkat aplikasi meningkat seiring dengan pemerataan digitalisasi di seluruh industri. 

 

Jika kamu seorang UI/UX Designer atau orang yang tertarik di bidang App Developer dan sejenisnya, tentu kamu mengenal istilah prototype. Prototype yang merupakan model awal sebuah produk atau sistem, dikembangkan oleh para Desainer untuk diuji terlebih dahulu sebelum dipasarkan ke publik. 

 

Simak penuturannya mengenai prototype di bawah ini untuk mengetahui seluk beluknya, mulai dari tujuan, fungsi, jenis hingga bagaimana prosesnya. Check this out!

 

Apa itu Prototype?

Sebuah prototype adalah simulasi dari produk atau sistem akhir yang digunakan oleh tim produk untuk pengujian, sebelum mengalokasikan sumber daya untuk membangunnya. Prototype digunakan untuk menguji ide, memvalidasi proses operasional, dan mengidentifikasi kelebihan serta kekurangan produk tersebut sebelum dirilis ke publik. 

 

Prototype atau prototipe dalam bahasa Indonesia, dapat diuji dengan cara apapun seperti dipencet, dipelintir, dilemparkan ke dinding, dan lainnya. Jika berhasil melewati uji ini, ada kemungkinan lebih besar untuk memuaskan pelanggan. Jika proses prototyping mengungkapkan kekurangan, produk tersebut bisa dibatalkan.

 

Tujuan Prototyping

 

Fungsi Prototype

Sumber: Pexels

 

Prototyping adalah proses pembuatan prototipe, yaitu menciptakan model atau representasi awal dari produk atau sistem yang akan dikembangkan. Prototyping membantu mengevaluasi dan menguji desain, mengklasifikasi biaya produksi, menjual produk, serta mengamankan paten.

 

Prototyping memungkinkan kamu membuat prototipe sederhana berukuran kecil dari suatu produk atau sistem. Proses ini juga merupakan kesempatan untuk mengamati, mencatat, dan menilai tingkat kinerja pengguna atau perilaku sekaligus reaksi pengguna terhadap desain keseluruhan. Para Desainer dapat melakukan penyempurnaan atau kemungkinan perubahan yang sesuai ke arah yang benar.

 

Fungsi Prototype

Prototype berfungsi untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah selama pengujian kegunaan. Pengujian prototipe dengan pengguna akhir memungkinkan tim UX untuk memvisualisasikan dan mengoptimalkan pengalaman pengguna selama proses desain.

 

Umumnya, prototipe digunakan untuk mengevaluasi aspek-aspek produk oleh para analis dan pengguna. Dengan demikian, prototipe dapat dianggap sebagai langkah di antara perumusan ide dan evaluasi ide tersebut.

 

 

Baca juga:

 

Jenis-Jenis Prototype

Ada beberapa jenis prototipe yang dapat digunakan dalam pengembangan perangkat lunak dan desain produk. Pemilihan jenis prototipe tergantung pada kebutuhan proyek dan tahap pengembangan. Berikut beberapa jenis prototype umum.

Paper Prototype

Paper prototype adalah prototipe yang digambar di atas kertas atau papan tulis digital. Prototipe seperti ini digunakan selama tahap awal desain, seperti workshop desain ketika para Desainer masih memunculkan ide-ide.

 

Anggota tim menggambar ide-ide dengan tangan menggunakan garis-garis, bentuk, dan teks yang sederhana. Poin utamanya adalah banyak ide dan kecepatan, bukan estetika. Beberapa keuntungan paper prototype diantaranya cepat, murah, kolaborasi tim, dan mudah disimpan.

Digital Prototype

Digital prototype merupakan prototipe yang bentuknya sudah menyerupai produk akhir, dan memungkinkan tim untuk menguji serta memvalidasi ide-ide. Terdapat dua jenis digital prototype yaitu prototype low-fidelity dan prototype high-fidelity

 

Prototype low-fidelity memungkinkan tim riset merinci alur pengguna dasar dan arsitektur informasi. Sedangkan prototype high-fidelity masuk ke detail lebih lanjut, menguji UI, interaksi, dan uji coba produk. 

 

Digital prototype dibuat dengan menggunakan alat desain seperti Figma atau Adobe XD. Keuntungannya termasuk interaksi yang realistis, fleksibel, dan lebih cepat dibandingkan dengan paper prototype.

HTML Prototype

HTML Prototype adalah representasi berbasis web yang dibuat menggunakan HTML, CSS, dan seringkali ditambah dengan JavaScript untuk elemen interaktif. Ini adalah representasi dari situs web atau aplikasi web yang memungkinkan para desainer maupun pengembang untuk memvisualisasikan struktur, tata letak, dan fungsionalitas dasar produk akhir. 

 

Dengan bahkan HTML Prototype dasar, pengguna akhir mendapatkan semua manfaat berinteraksi dengan situs web atau aplikasi web dan melihat alur serta fungsionalitas. Menggunakan HTML Prototype mempercepat waktu pengembangan perangkat lunak dan berarti bahwa tidak ada pekerjaan pada proyek tersebut yang terbuang percuma.

 

Proses Prototype

 

Proses Prototype

Sumber: Pexels

 

Membangun prototipe melibatkan beberapa langkah proses umum yang akan dilalui oleh para pengembang produk atau sistem. Berikut proses dalam membangun sebuah prototipe.

Tentukan Tujuan  

Dalam proses prototyping, pengembang harus menciptakan visi umum untuk produk yang ingin diciptakan. Tahap ini berfungsi sebagai deskripsi verbal dan bisa berisi sketsa. Ini adalah fase pengambilan keputusan apakah prototyping diperlukan atau apakah produk harus dievaluasi kembali.

Fokus pada Fitur Utama  

Para Desainer produk harus memilih satu atau dua aspek unggulan atau fitur utama dari produk untuk ditekankan dalam prototipe. Ini berguna ketika prototipe diperkenalkan kepada investor sekaligus menjadi cara untuk meyakinkannya. Banyak Desainer yang tidak fokus pada tahap ini. 

Produksi  

Bagian terpanjang dari proses prototipe ialah tahap produksi. Tahap ini menggunakan alat desain atau pengembangan yang sesuai untuk membuat versi awal prototipe berdasarkan desain konseptual dan fitur utama yang diidentifikasi. Proses produksi biasanya mempertimbangkan bahan dan harga. 

Evaluasi  

Setelah melepaskan prototipe awal, Desainer akan mengevaluasinya, memikirkan tentang update, dan mencari cara untuk menyederhanakan prosedur secara keseluruhan. Ini bisa melibatkan beberapa penyesuaian kecil, atau mungkin bisa memulai lagi dari langkah awal.

Presentasi  

Dalam tahap ini, prototipe dipresentasikan kepada tim pengembangan, pemangku kepentingan, atau klien untuk mendapatkan persetujuan. Fase presentasi akan membantu dalam mengukur minat dan mengarahkan teknik manufaktur. Tergantung apakah diperlukan produksi kecil yang sederhana atau produksi massal yang lebih besar.

 

#BelajarLebihMudah Melalui Kelas UI/UX di Kelas.com

Di zaman serba teknologi dan digital seperti sekarang ini, keahlian Desainer UI/UX semakin dibutuhkan oleh industri. Belajar skill tersebut ternyata tidaklah sulit, apalagi di zaman sekarang. Kamu cukup mengambil kelas-kelas online yang berhubungan dengan minat. 

 

Kelas UI/UX dari Kelas.com bisa jadi pilihan kamu untuk mempelajari ilmunya! Kamu bisa pilih mulai dari kelas pemula hingga advance. Tidak hanya teori, namun kamu juga akan dilatih melalui serangkaian praktik. Kelas-kelas UI/UX di kelas.com juga melibatkan para mentor yang berpengalaman di bidangnya. Jadi, ayo pilih kelas UI/UX favoritmu sekarang!

Bagikan Artikel ini: