Siap Kerja  

Mengulas Tugas dan Fungsi Manajemen 4.0 Lebih Lanjut

Manajemen 4.0

Manajemen 4.0 mengikuti perubahan yang berdampak pada pasar dalam beberapa tahun terakhir, terutama dimulai pada abad ke-20. Masa ketika teknologi berkembang secara eksponensial dan menjadi sangat diperlukan di berbagai bidang pekerjaan.

 

Dengan penggunaan teknologi modern, jaringan terintegrasi, komunikasi cloud, dan platform lainnya, manajemen juga melihat peningkatan kualitas, merevolusi cara perusahaan dikelola. Dalam artikel ini, Kamu akan melihat lebih detail apa itu Manajemen 4.0, seberapa besar perubahan bisnis, dan mengapa brand Kamu harus mengadopsinya juga.

 

Apa Itu Manajemen 4.0?

Apa itu Manajemen 4.0

Source By : Shutterstock

 

Manajemen 4.0 merupakan bagian dari revolusi industri keempat, yang ditandai dengan penggabungan elemen digital untuk mentransformasi industri. Manajemen 4.0 adalah respons terhadap tuntutan manajerial baru, memastikan pengumpulan data waktu nyata untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif.

 

Intinya, manajemen 4.0 berpusat pada dua prinsip utama: modernisasi industri melalui teknologi dan pengamatan perilaku pelanggan. Persimpangan konsep-konsep ini memungkinkan Kamu untuk mengelola bisnis Kamu secara lebih strategis, selain memungkinkan cara yang lebih kreatif dan inovatif untuk menghasilkan pendapatan.

 

Manajemen 4.0 tidak hanya mengintegrasikan teknologi dengan kebutuhan market. Hal tersebut juga mengindikasi bahwasannya kamu perlu mempertimbangkan perilaku pelanggan brand maupun perusahaan kamu.

 

Skill dalam Manajemen 4.0

Skill Manajemen

Source By : Shutterstock

 

Manajemen 4.0 didasarkan pada prinsip-prinsip penting yang mengikuti perubahan generasi baru industri ini. Mendahulukan pelanggan saat membuat keputusan, menawarkan layanan omnichannel, dan mengenali nilai otomatisasi. Untuk menunjang pekerjaan dibutuhkan keterampilan atau skill yang memadai untuk digunakan memberikan kualitas yang tinggi.

1. Customer Centric

Hubungan antara konsumen dan brand telah berubah. Pelanggan lebih aktif dan memiliki peran langsung dalam keseluruhan proses produksi. Selain itu, mereka memiliki pengaruh nyata pada proses pembelian pelanggan lain.

 

Konsep customer-centricity sangat penting dalam hal ini karena menempatkan pelanggan di pusat semua keputusan, mulai dari tahap perencanaan hingga pengembangan produk dan layanan, dan hingga kampanye penjualan.

2. Channel Diversification

Membantu pelanggan di saluran yang berbeda bukan lagi keunggulan kompetitif, tetapi kebutuhan bisnis. Perusahaan perlu menawarkan saluran bantuan langsung dan online, selain platform tradisional seperti telepon. Penting agar semua bantuan ini bersifat omnichannel; dengan kata lain, dengan semua fitur terintegrasi.

3. Automation

Otomasi adalah poin lain yang telah menjadi dapat diakses dan diadopsi oleh berbagai jenis bisnis. Dengan teknologi otomatis, perusahaan dapat mengoptimalkan tugas operasional dan menginvestasikan pengetahuan tim dalam aktivitas strategis.

 

Otomatisasi proses membawa banyak manfaat, seperti:

 

  • Optimasi proses internal

  • Peningkatan produktivitas

  • Layanan yang ditingkatkan

  • Pengurangan pengulangan kerja

  • Keamanan data yang lebih baik

4. Data Analysis

Manajemen 4.0 sepenuhnya didasarkan pada data. Dengan informasi konkret, Kamu dapat memutuskan di mana dan bagaimana Kamu dapat menginvestasikan sumber daya Kamu serta meningkatkan manajemen bisnis.

5. Team-Work

Penggunaan gabungan otomatisasi dan data memastikan pertumbuhan kinerja sumber daya manusia. Tim memiliki lebih banyak waktu untuk berinvestasi dalam inovasi, sementara aktivitas operasi dilakukan oleh mesin dan sistem teknologi. Selanjutnya, Kamu dapat meningkatkan pendekatan penjualan berdasarkan informasi berharga tentang pasar dan pelanggan.

 

 

Baca juga:

 

Tugas dan Fungsi Manajer

Tugas Manajemen

Source By : Shutterstock

 

Manajer bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan, merencanakan, mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan. Mereka tidak melakukannya sendiri, tetapi bekerja sama dan mendelegasikannya kepada orang lain. Lima fungsi dasar manajer yakni,

 

  • Perencanaan

  • Pengorganisasian

  • Leading

  • Koordinasi

  • Kontrol

Perencanaan (Planning)

Manajer harus berpikir ke depan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan. Manajemen atas menetapkan tujuan strategis keseluruhan perusahaan. Ini lebih lanjut dipecah dan diterjemahkan ke dalam harapan tujuan taktis untuk manajemen yang lebih rendah.

 

Seorang manajer dengan jajaran organisasi merencanakan bagaimana setiap divisi akan bekerja untuk mengembangkan perusahaan dan mencapai tujuannya. Perencanaan dapat melibatkan banyak hal, mulai dari rencana bisnis, kebutuhan tenaga kerja, target pertumbuhan, hingga penganggaran.

 

Setelah ditetapkan, mereka membuat rencana untuk mewujudkan tujuan. Ini mencakup rencana untuk mengalokasikan sumber daya dan karyawan, mendelegasikan, menetapkan jadwal dan standar tanggung jawab, dan memeriksa kemajuan waktu.

Pengorganisasian (Organizing)

Tugas manajer selanjutnya adalah mengatur dan mengelola tim agar sesuai dengan tujuan organisasi. Tanggung jawab ini meliputi perencanaan kerja, penugasan dan pembagian tugas kepada setiap staf, penetapan target, pengembangan prosedur operasional dan standar kinerja, dan penerapan proses kerja yang efisien.

 

Fungsi ini tidak hanya memberikan instruksi dan pendelegasian tugas, tetapi juga terhadap aspek-aspek berikut:

 

  • Membangun proses dan struktur bisnis

  • Membagi tugas dan pekerjaan untuk setiap divisi atau departemen dalam perusahaan

  • Mengalokasikan sumber daya yang memadai untuk setiap tugas atau pekerjaan

  • Manajer senior pada struktur bisnis yang tepat. Mereka mengatur divisi atau departemen untuk mendukung pembagian tugas yang jelas dan bekerja menuju tujuan bersama.

Memimpin (Leading)

Fungsi ini termasuk mengarahkan dan memotivasi karyawan. Manajer membimbing, memimpin, dan mengawasi mereka untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan. Mereka juga mendorong, mengembangkan, dan memotivasi staf untuk lebih produktif dalam melakukan pekerjaan dan tugas mereka melalui insentif. 

 

Selain itu, mereka mungkin juga perlu menangani konflik secara adil dan tegas jika konflik itu muncul di antara anggota tim. Ini adalah pekerjaan manajer yang tidak kalah pentingnya. Manajer adalah pemimpin di setiap divisi, sehingga harus mampu memotivasi semua anggota tim untuk mencapai tujuan bersama

Koordinasi (Coordinate)

Fungsi ini penting bagi perusahaan besar yang memiliki berbagai bagian organisasi seperti departemen atau unit bisnis seperti di perusahaan multinasional yang masing-masing memiliki target sendiri. Koordinasi penting dilakukan untuk memastikan keselarasan dan sinergi antar bagian organisasi, baik yang terkait dengan tujuan maupun masalah taktis lainnya. Tujuan dari setiap bagian disatukan untuk mencapai tujuan yang sama.

 

Pada tingkat teknis, dimungkinkan untuk menghilangkan duplikasi. Misalnya, dua divisi yang sama menggunakan input yang sama tetapi dari dua pemasok yang berbeda, mengurangi potensi skala ekonomi dari pembelian.

Kontrol (Control)

Fungsi ini berkaitan dengan pengukuran kinerja dan pengambilan tindakan jika tidak sesuai dengan target yang telah ditentukan. Ini memastikan target terpenuhi secara memadai dan membuat perubahan yang diperlukan jika tidak. Ini mungkin memerlukan umpan balik atau tindakan korektif.

 

Manajer memiliki wewenang untuk mengawasi dan mengendalikan tim untuk memastikan proses berjalan sesuai rencana. Manajer juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kendala dan hambatan tim dan membantu mereka mengatasinya.

 

Kesimpulan

 

Manajemen 4.0 ini sangat erat kaitannya dengan pengendalian teknologi, informasi dan komunikasi. Setiap perusahaan saat ini wajib untuk mengimplementasikan manajemen 4.0 ini karena saatnya perubahan tersebut dapat menunjang sarana dan prasarana perusahaan. Dengan mempelajari manajemen 4.0 pastinya akan berdampak pada kemajuan perusahaan agar lebih terampil, kreatif dan inovatif.

 

Bagikan Artikel ini: