Mengetahui Tugas Product Owner dan Bedanya dengan Seorang PM
Dalam product development, terdapat empat tahapan yang perlu dilakukan, yaitu studi konsep, membuat prototype, memproduksi produk, dan menemukan mitra. Namun, semua langkah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya Product Owner.
Meskipun namanya Product Owner, bukan berarti posisi ini menjadikannya sebagai “pemilik” produk. Lebih dari itu, Product Owner merupakan salah satu kunci keberhasilan pengembangan produk. Tanpa arahan yang jelas dari Product Owner, tim Developer di bawahnya tidak bisa melaksanakan pekerjaannya dengan baik.
Kira-kira apa, sih, yang membuat posisi Product Owner ini sangat krusial? Apa saja tugas-tugas yang dimiliki hingga peluang karirnya? Jangan khawatir, Kelas.com membahas secara tuntas dalam artikel di bawah ini. Untuk kamu yang tertarik dengan bidang product development, wajib baca sampai habis, ya!
Siapa Itu Product Owner?
Melansir dari Simplilearn, Product Owner adalah seseorang yang memimpin dan memastikan keberhasilan dari pengembangan produk. Posisi ini memiliki otonomi untuk membuat keputusan hingga memprioritaskan apa-apa saja yang harus dikerjakan lebih dulu oleh tim developer. Oleh karena itu, Product Owner perlu menjadi komunikator yang ulung untuk menjelaskan fitur seperti apa yang akan diproduksi perusahaan.
Product owner berada dalam tim Agile. Tim ini menggunakan metodologi Agile yang fokus pada kolaborasi tim dan pengembangan sebuah perangkat lunak secara berkelanjutan. Project dibagikan menjadi tugas-tugas yang lebih kecil, sehingga lebih mudah dalam melakukan planning, pengerjaan produk, dan evaluasi. Dalam tim scum sendiri, Product Owner bertanggung jawab atas product backlog.
Selain itu, Product Owner juga harus bisa bekerja sama dengan orang-orang lain yang terlibat dalam pengembangan produk selain tim scum, misalnya seperti Founder, Manager Proyek, bahkan berhubungan langsung dengan user. Oleh karena itu, posisi ini membutuhkan orang yang paham visi dan misi sebuah produk.
Tanggung Jawab Product Owner
Sumber: Unsplash
Sebelumnya, kamu sudah mengetahui job desc seorang Product Owner secara general. Nah, berikut ini adalah beberapa tanggung jawab yang perlu diselesaikan oleh posisi Product Owner.
Product Backlog
Seperti yang sudah disebutkan, Product Owner memiliki kewajiban untuk atas product backlog yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Adapun, product backlog merupakan daftar pekerjaan yang perlu dilakukan saat mengerjakan sebuah produk. Daftar ini diurutkan berdasarkan urgensi dan prioritasnya lebih dulu, terlebih lagi product backlog memang dinamis sehingga pasti mengalami banyak perubahan.
Menjadi Point of Contact
Product Owner menjembatani semua pihak yang terlibat dalam proyek pengembangan produk. Posisi ini perlu memastikan bahwa tim manajemen dan tim Developer saling berkesinambungan demi kelancaran pelaksanaan proyek.
Aktif Dalam Pengembangan Produk
Seorang Product Owner juga perlu harus terlibat aktif dalam proses pengembangan produk. Ketika ada rencana yang perlu dirubah, posisi inilah yang menyampaikan dan mengkomunikasikan pada tim Developer. Product Owner harus mengambil inisiatif dalam setiap langkah, meeting, dan revisi yang terjadi.
Mahir Dalam Membaca Kebutuhan Pelanggan
Product Owner juga harus mampu membaca tren serta kebutuhan konsumen. Tidak hanya paham, tapi juga mampu memberikan solusi dari kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, seorang Product Owner harus visioner untuk memastikan produk yang dibuat bisa relevan bagi konsumen dalam beberapa tahun ke depan.
Peran dan Tugas Product Owner
Sebagai bagian dari tim Agile, Product Owner memiliki sejumlah tugas harian. Terlebih lagi, Product Owner menghubungkan antara tim Development, tim IT, dan juga manajemen. Berikut adalah beberapa diantaranya.
-
Berkolaborasi dengan tim developer dan user untuk memahami kebutuhan proyek pengembangan produk
-
Menjelaskan visi dan misi produk kepada tim
-
Membuat daftar tugas dan mengurutkan prioritas pengembangan produk
-
Mengawasi semua tahapan pengembangan produk, mulai dari konsep, pembuatan produk, hingga evaluasi
-
Mengembangkan customer story
-
Mengambil inisiatif pada segala perubahan yang terjadi pada proses pembuatan produk
Adapun, tidak ada latar belakang pendidikan khusus jika kamu ingin menjadi seorang Product Owner. Dibutuhkan soft skill dan hard skill yang mumpuni, terutama dalam ranah product management, problem solving, dan communication skill yang baik.
Baca juga:
- Skill Product Manager dan Level Gaji di Setiap Levelnya
- Jenjang Karier Product Developer dan Gaji yang Didapat
Jenjang Karier Product Owner
Jika kamu bersungguh-sungguh ingin memulai karir sebagai Product Owner, kamu bisa memulainya di entry-level terlebih dahulu. Junior Product Owner merupakan posisi yang bisa kamu ambil, untuk mengerjakan sebagian pekerjaan dari product backlog. Posisi ini juga memungkinkan kamu mempresentasikan costumer story, meeting dengan tim yang terlibat, hingga menyusun framework Agile.
Setelah sudah kamu sudah cukup matang di posisi junior, kamu bisa naik posisi sebagai Product Owner sesungguhnya. Di posisi ini, kamu tidak hanya mengerjakan tugas-tugas harian yang sudah ada, tapi bisa juga membimbing para junior dalam mengerjakan pekerjaan. Kamu pun juga bisa memberikan masukan atau mengambil keputusan akan evaluasi suatu produk.
Di tingkat paling atas, ada Senior Product Owner. Seorang senior Product Owner sudah cukup handal dalam menangani pengembangan produk yang rumit pembuatannya, atau bahkan memegang lebih dari satu proyek. Selain itu, Senior Product Owner juga melakukan research trend pasar dan aktivitas kompetitor.
Gaji Product Owner
Sumber: Unsplash
Dilansir dari Indeed, gaji Product Owner rata-rata berada di kisaran Rp. 9.000.000 per bulan. Sedangkan untuk posisi entry-level, biasanya gajinya berada di angka Rp. 5.000.000.
Namun, nominal ini tergantung dengan UMR di kota masing-masing dan ukuran perusahaan. Pada beberapa perusahaan seperti bank dan tech company tertentu, gajinya bisa mencapai lebih dari Rp. 10.000.000. Adapun, penyesuaian gaji ini juga bisa disesuaikan oleh skill dan jam terbang kamu.
Product Owner vs Product Manager
Meskipun Product Owner dan Product Manager nampak sama, sebenarnya kedua profesi ini punya ranah pekerjaan yang berbeda.
Product Manager adalah orang yang memimpin sebuah proyek pengembangan produk hingga berhasil. Posisi inilah yang melakukan riset tentang apa saja yang dibutuhkan konsumen, lalu membuat rencana jangka panjang berdasarkan data dan informasi tersebut.
Sedang Product Owner adalah orang yang menerjemahkan rencana tersebut ke dalam product backlog. Dengan begitu, seluruh tim bisa mengembangkan produk secara efisien, karena Product Owner telah memprioritaskan bagian atau langkah apa saja yang perlu dikerjakan.
#BelajarLebihMudah Melalui Kelas di Bidang Product di Kelas.com
Nah, sekarang sudah tahu, kan, apa saja tugas, jenjang karir, hingga gaji seorang Product Owner? Tentunya, dengan peluang dan gaji yang menjanjikan, tidak cukup jika hanya memiliki passion saja di bidang product development. Hard skill dan soft skill kamu juga diperlukan dalam posisi ini.
Kamu bisa, loh, belajar dari sekarang dengan mengikuti kelas tentang product management dan product development bersama Kelas.com! Disini selain ditemani oleh tutor-tutor yang ahli di bidangnya, kamu juga bisa belajar dimana saja dan kapan saja karena proses pembelajaran dilakukan secara online. Tak perlu ragu lagi. Daftarkan dirimu sekarang dan kembangkan skill hingga mahir!
Rekomendasi Kelas Terbaik
Bagikan Artikel ini: