Siap Kerja  

Mengetahui Jenis Framework Python dan Contoh Penggunaannya

Apa itu framework python

Jika kamu adalah Programmer atau Developer yang menggunakan Python, kamu harus memahami framework Python untuk memudahkan dan meningkatkan efisiensi saat kamu bekerja.

 

Framework Python sendiri memiliki jenis yang sangat  beragam. Hal ini tentu membingungkan kamu sebagai pemula dalam memilih jenis framework yang sesuai dengan kebutuhan kerjamu. 

 

Tapi, kamu nggak perlu khawatir. Artikel ini akan membawa kamu lebih dekat dengan definisi, jenis-jenis, dan contoh aplikasi yang menggunakan Python. Jadi, baca sampai akhir, ya!

 

Apa itu Framework Python?

Framework Python adalah serangkaian modul dan paket yang berisi bahasa pemrograman Python yang memungkinkan Developer atau Programmer mudah dalam membuat kode pemrograman dengan tepat.

 

Python menyediakan framework guna membantu Developer dalam mengelola struktur data dan mengimplementasikan tugas secara otomatis.

 

Fitur yang ditawarkan oleh framework Python antara lain library code, software model, API (Application Programming Interface), dan lain sebagainya. Fitur ini mendukung Developer untuk bekerja lebih cepat dan dan konsisten dalam melakukan coding

 

3 Jenis Framework Python

 

3 Jenis Framework Python

Sumber: Pexels.com



Sebelum masuk ke dalam contoh framework Python yang dapat kamu pelajari, kamu harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenisnya. 

Asynchronous Framework

Asynchronous framework adalah framework Python yang melakukan pemrograman pada libraries yang asinkron. Bagi kamu yang akan mengelola koneksi bersama dalam server (concurrent connections) dalam kapasitas yang besar kamu dapat memilih jenis framework ini.

 

Framework ini menggunakan asyncio library untuk menjalankan sejumlah proses yang melibatkan bahasa pemrograman secara bersamaan.

Micro Framework

Micro framework menjadi pilihan yang tepat bagi kamu yang memerlukan framework Python yang lebih ringan untuk mengerjakan proyek yang sederhana. 

 

Framework ini menjadi lebih ringan karena tidak terdapat fitur fungsionalitas dan fitur tambahan seperti abstraksi data, membuat layers, validasi data, dan libraries

Full-Stack Framework

Full-Stack framework adalah framework Python yang dapat mendukung kebutuhan front end dan back end sekaligus. Yang mana, framework ini difungsikan untuk mengembangan proyek yang lebih kompleks. Fitur yang terdapat dalam framework ini lebih lengkap, baik dari segi fungsionalitas maupun tambahan. 

 

Hal ini memungkinkan Developer untuk melakukan desain UI, manajemen database, validasi data, libraries, dan kontrol keamanan.

 

 

Baca juga:

 

12 Contoh Framework Python yang Dapat Dipelajari

 

12 Contoh Framework Python

Source: Pexels.com



Saat ini, framework Python yang tersedia cukup banyak. Ketersediaan ini bergantung pada fungsionalitas dari framework tersebut. Namun, kamu dapat mempelajari beberapa contoh framework Python yang banyak digunakan oleh para Developer. 

CherryPy

CherryPy adalah bentuk dari micro framework dengan sistem open source yang berorientasi pada objek. CherryPy menjadi pilihan yang tepat jika kamu ingin membuat website dan software dengan cepat. Karena, CherryPy sudah menyediakan dokumentasi script web, mendukung akses data, dan pembuatan template.

 

CherryPy juga dapat digunakan pada semua sistem operasi dan web browser. Selain itu, framework ini memudahkan kamu untuk  menjalankan server HTTP secara bersamaan.

Web2Py

Web2Py adalah full-stack framework yang bersifat cross platform, yaitu, dapat kamu gunakan untuk berbagai sistem operasi. 

 

Web2Py mampu membantu kamu untuk membuat, mengubah, dan mengontrol aplikasi web lewat browser. Hal ini dapat dilakukan karena Web2Py memiliki kemampuan untuk mempermudah proses pengembangan dengan server web, database SQL, dan online UI.

Django

Django adalah full-stack framework Python yang bersifat open source yang cocok untuk mengembangkan web atau software yang berskala besar. 

 

Ketersediaan fitur-fitur unggulan seperti URL routing, localization, dan dapat memulihkan data menjadi daya tarik framework Python ini. Selain itu, libraries yang dimiliki juga compatible dengan beragam database.

Pyramid

Pyramid adalah micro framework yang bersifat open source yang difungsikan untuk melakukan routing URL dan memudahkan pengembangan software atau web secara terstruktur. Fungsi ini didukung oleh template yang berisikan semua detail dokumentasi data yang dimiliki Pyramid.

 

Selain itu, adanya kemampuan untuk validasi dan membangun struktur HTML menjadi salah satu daya pikat framework Python ini.

TurboGears

TurboGears adalah full-stack framework Python yang  berguna untuk mengembangkan software yang memerlukan kecepatan terhubung ke database. Kemampuan ini didukung oleh ketersediaan fitur Genshi, WebOb, SQLAlchemy, dan Repoze.

 

Selain itu, TurboGears juga memiliki dukungan multi database dan ORM yang memungkinkan Developer untuk melakukan pemetaan pada basis data.

Dash

Dash adalah micro framework yang biasanya diperuntukkan bagi Data Scientist yang ingin memiliki web atau software analitis yang mampu memvisualisasikan data. 

 

Dash memiliki kemampuan untuk integrasi LDAP, kontrol UI sederhana, URL routing, dan support plugin. Kemampuan ini dapat memudahkan kamu dalam mengembangkan dashboard situs yang terstruktur. 

Flask

Flask adalah micro framework yang cocok digunakan untuk mengembangkan software atau web yang sederhana. Flask dapat beradaptasi pada berbagai macam proses pengembangan dengan dukungan dari template script dan modular design yang dimilikinya.

Falcon

Falcon adalah full-stack framework Python yang membantu kamu sebagai Developer untuk membangun web atau software secara real time. Hal ini memungkinkan karena Falcon memiliki support ASGI, WebSocket, dan WSGI.

 

Selain itu, dengan support dari HTTP dan REST, Falcon juga dapat membuat desain untuk web yang sedang kamu kembangkan.

Bottle

Bottle adalah micro framework yang memudahkan Developer untuk mengoptimalkan pengujian web yang sedang dikembangkan dengan fitur plugin pada berbagai database. Bottle juga dapat membangun API dengan dukungan dari WSGI. 

Tornado

Tornado adalah asynchronous framework yang ditujukan bagi para Developer yang ingin mengembangkan software dengan kapasitas pengguna yang besar. Tornado dapat digunakan secara bersamaan dengan framework lainnya guna mendukung fitur dan fungsionalitas tambahan untuk pengembangan software.

Giotto

Giotto adalah full-stack framework yang memiliki model MVC untuk optimalisasi pengembangan web dan software. Giotto memiliki fitur URL routing otomatis, chance dengan support Memchance dan Redis, yang menjadi keunggulannya dibandingkan dengan framework Python lain.

Sanic

Sanic adalah asynchronous framework yang bersifat open source yang dapat melakukan respon HTTP dengan cepat. Sanic juga mampu menuliskan cookies serta memberikan izin untuk  access log dan error log.

 

Selain itu, Sanic juga menawarkan kemampuan non blocking. Kemampuan ini didukung oleh fungsi Async/Await dari Python.

 

3 Contoh Aplikasi yang Dikembangkan Menggunakan Python

 

3 Contoh Aplikasi yang dikembangkan menggunakan Python

Source: Pexels.com



Ternyata, beberapa aplikasi yang akrab di kalangan generasi muda dikembangkan menggunakan Python, lho.

Netflix

Netflix memanfaatkan fungsi Python yang mampu membuat algoritma. Yaitu, untuk membuat rekomendasi film yang mungkin disukai oleh pengguna Netflix yang didasarkan pada history tontonan atau penelusuran mereka. 

 

Selain itu, Python juga diimplementasikan untuk meninjau kualitas data, membuat visualisasi data, dan melakukan sinkronisasi data. 

Pinterest

Pada aplikasi Pinterest, Python digunakan untuk membuat visualisasi data. Hal inilah yang memungkinkan pengguna Pinterest untuk memperoleh gambar atau foto yang mereka inginkan tanpa ada batasan.

 

Pengguna Pinterest juga dapat menelusuri foto yang berasal dari unggahan pengguna lain yang sesuai dengan kata kunci gambar yang mereka cari

Spotify

Kecepatan pengkodean yang mampu dilakukan Python, dimanfaatkan oleh Spotify untuk pengembangan back-end, yaitu, untuk proses analisis data. 

 

Python juga digunakan untuk membangun fitur pada Spotify yang memungkinkan penggunanya untuk terintegrasi dengan aplikasi lain. Misalnya, pengguna spotify dapat membagikan lagu yang sedang didengarkan di aplikasi Instagram atau WhatsApp. 

 

 

Ikuti program:

 

#BelajarLebihMudah Python untuk Data Science Bersama Kelas.com

Yup, itu tadi pembahasan mengenai framework Python. Kamu sudah mengenal mulai dari jenis-jenisnya, implementasi pada aplikasi, dan contoh framework Python yang dapat dipelajari.

 

Gimana? Apakah kamu tertarik untuk mempelajari Python?

 

Kelas.com menyediakan kelas agar kamu dapat mempelajari Python untuk data science. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera daftar kelasnya!

Bagikan Artikel ini: