Mengetahui Fungsi, Jenis, dan Manfaat Database Bagi Perusahaan
Perangkat digital memiliki sebuah basis yang dapat menghimpun seluruh informasi yang ada di dalam perangkat tersebut. Himpunan informasi dan data ini dikenal dengan istilah database. Pasti kamu pernah mendengar istilah ini kan?
Database adalah kumpulan data yang tersusun secara sistematis dan dikelola dengan tata cara tertentu.
Dilansir dari Oracle, database didefinisikan sebagai kumpulan data yang terstruktur dan terorganisir yang umumnya disimpan secara elektronik di perangkat komputer.
Jadi, semua data yang ada di perangkatmu tergabung dalam suatu kumpulan data dan terorganisir. Apakah kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai database? Simak artikel berikut, ya!
3 Fungsi Database
Kumpulan data yang terhimpun ini juga memiliki beberapa fungsi yang berkaitan dengan pengolahan data. Berikut terdapat tiga fungsi basis data yang harus kamu ketahui.
Memudahkan Identifikasi Data
Dengan terhimpunnya data dalam sebuah basis data kamu akan lebih mudah melakukan pengenalan terhadap jenis dari masing-masing data.
Selain itu, kumpulan data ini juga dapat membantu kamu menghindari adanya penyimpanan data secara ganda.
Mengelompokan Data
Sangat banyak data yang tersimpan dalam sebuah perangkat. Adanya basis data akan memudahkan kamu mengelompokan data dan menyesuaikan jenis data yang diakses dengan data yang diinput.
Data yang sudah dikelompokan ini dapat memudahkan kamu dalam mengelola data tersebut untuk pekerjaan yang kamu lakukan, lho.
Memudahkan Akses Data
Kamu akan memperoleh kemudahan dalam melakukan akses data seperti membuat, memperbaharui, dan menghapus data.
Selain itu, kamu juga akan lebih mudah dalam melakukan pencarian terhadap data yang kamu butuhkan alias nggak pakai lama.
Jenis dan Contoh Database Perusahaan
Sumber: Pexels
Untuk memudahkan kamu dalam mengelola basis data, tentu saja kamu perlu mengetahui jenis-jenisnya. Berikut terdapat lima jenis database yang sering digunakan beserta contohnya.
Relational Database
Jenis basis data ini berfungsi untuk mengelola dan memelihara basis data dengan cara menghubungkan setiap data. Sistem ini umumnya menggunakan SQL untuk memelihara basis data dan query.
Distributed Database
Sumber data ini tidak memiliki komponen fisik, melainkan terhubung dalam sebuah situs. Kamu gunakannya untuk mendistribusikan data pada lokasi yang berada dalam satu server jaringan.
Contohnya, Microsoft Office yang memungkinkan penggunanya untuk menghubungkan data secara langsung yang sudah tersimpan pada basis data lainnya.
Operational Database
Kumpulan data ini dikenal juga sebagai On Line Transaction Processing yang memberikan kamu akses sebagai pengguna untuk memodifikasi data seperti membuat, mengubah dan menghapus data secara langsung di perangkat yang digunakan.
Contoh kumpulan data ini adalah JSON dan XML. JSON digunakan untuk pengiriman data. Sedangkan XML berguna untuk membuat teks pada dokumen untuk memudahkan identifikasi data.
Warehouse Database
Basis data warehouse berfungsi untuk membuat pelaporan dan dan melakukan analisis data. Server yang digunakan pada jenis sumber data ini adalah Microsoft SQL Server yang dapat menyimpan dan mengunduh data sesuai pada perintah sistem.
End-User Database
Sumber data ini dibuat oleh pengguna akhir dengan menggunakan workstation. Akses ini berlaku untuk dokumen offline seperti spreadsheet.
Baca juga:
- Mengenal Tools Power Query pada Excel untuk Analisis Data
- Rekomendasi Tools Visualisasi Data serta Tips dan Manfaatnya