Ketahui Cara Kerja Performance Marketing dan Berbagai Jenisnya
Salah satu cara untuk bisa mengenalkan produk atau jasa yaitu dengan menggunakan marketing. Saat ini, sudah banyak sekali metode marketing yang berkembang di market, salah satunya yaitu performance marketing.
Sedikit berbeda dari metode promosi lainnya, metode ini bisa dibilang lebih hemat biaya dan efektif, lho, kok bisa sih? Nah, untuk lebih jelasnya Kelas.com akan membahas lebih dalam terkait strategi promosi ini melalui artikel berikut.
So, buat kamu yang berencana untuk mempromosikan usahamu atau sekadar ingin menambah pengetahuan terkait materi pemasaran digital, yuk, langsung aja simak pembahasan di bawah ini, ya!
Apa itu Performance Marketing?
Performance marketing adalah sebuah pendekatan pemasaran digital yang bergantung pada hasil, sehingga Advertiser hanya perlu membayar jika tujuan dari bisnisnya tercapai. Tujuan dari bisnis tersebut bisa berupa penjualan, leads, clicks atau aksi lainnya yang dilakukan pelanggan.
Saluran promosi untuk performance marketing dapat berupa afiliasi, email, pay-per-click (PCP), media sosial atau search engine marketing (SEM). Karena konsepnya tersebut, metode ini dinilai sangat efektif, bahkan hasilnya bisa diukur sebelum dilakukan proses pembayaran.
Tujuan Performance Marketing
Sumber: Unsplash
Pada dasarnya, tujuan dari sebuah marketing yaitu meningkatkan brand awareness kepada masyarakat. Namun, jika menggunakan strategi performance marketing, maka Advertiser bertujuan untuk mengukur kinerja pemasaran yang dijalankan.
Karena dengan menerapkan metode ini, Advertiser bisa mengukur secara pasti hasil promosinya, mulai dari brand awareness sampai ke conversion rate. Dengan transparansi tersebut, pemilik bisnis juga bisa menghitung ROI untuk mengoptimalkan strategi pemasaran yang digunakan kedepannya.
Cara Kerja Performance Marketing
Cara kerja performance marketing yaitu Advertiser akan melakukan promosi di beberapa saluran seperti media sosial, search engine, email atau saluran lainnya. Namun, untuk lebih detailnya berikut ini cara kerja performance marketing.
Identifikasi Target Audiens
Pertama kali tentukan target Audiensnya serta pastikan sesuai dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini penting karena sebagai dasar penentuan langkah selanjutnya.
Personalized Campaigns
Langkah selanjutnya yaitu menyusun campaign untuk promosi. Campaign ini bersifat personalisasi, sehingga harus dibuat berbeda-beda tergantung dari tujuan, target Audiens atau promo yang ditawarkan.
Kolaborasi
Next, setelah sudah terbentuk konsep campaign-nya, maka selanjutnya mencari Partner untuk menawarkan iklan tersebut, contohnya Influencer, Affiliator, Bloggers atau pihak agensi iklan lainnya. Partner ini bisa disesuaikan dengan tujuan promosi, platform dan juga target Audiensnya, ya.
Menyusun Strategi
Setelah mendapatkan Partner untuk membantu menawarkan produk atau jasa. Langkah selanjutnya yaitu memberikan materi kepada Partner, materi ini bisa berupa materi iklan, link atau apapun sebagai bahan promosi.
Track and Optimize
Langkah terakhir performance marketing yaitu melacak hasil dari kampanye atau promosi yang sedang dijalankan. Setelah mengetahui hasilnya, maka lakukan analisa untuk optimalisasi strategi promosi tersebut sehingga hasilnya bisa maksimal.
Baca juga:
- Catat Kelebihan dan Kekurangan dari Email Marketing
- Marketing Communication berserta Berbagai Jenisnya
Jenis-Jenis Performance Marketing
Pada praktiknya, metode pemasaran ini memiliki beberapa jenis, berikut jenis-jenis performance marketing populer.
Media Sosial
Tipe pertama merupakan promosi untuk meningkatkan brand awareness atau jumlah penjualan melalui media sosial. Biasanya, jenis ini menargetkan engagement dari para pengguna medsos seperti jumlah likes, comments, shares, repost atau saves.
Pemilihan platform media sosial itu juga bergantung pada Audiensnya, misalnya jika ingin menyasar anak muda maka bisa menggunakan TikTok atau Instagram. Sedangkan untuk brand yang lebih profesional bisa memilih platform Facebook atau LinkedIn.
Display Advertising
Next, ada jenis display advertising yang mana menggunakan media bergambar seperti images atau video untuk pendukung marketing. Jenis iklan ini biasanya diletakkan pada website, blogs atau media sosial agar pelanggan tertarik untuk mengunjungi dan membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
Tipe display advertising ini sedikit sulit untuk mencapai hasil yang maksimal hal tersebut dikarenakan, banyak pengunjung yang tidak tertarik dan justru menghindari iklan tersebut. Jadi, pastikan untuk meletakkan iklan pada platform dengan Audiens atau target market yang sesuai.
Native Advertising
Ketiga, ada jenis native advertising, yang mana merupakan jenis pemasaran dengan tampilan mengikuti platform penempatannya. Iklan jenis ini diatur sedemikian rupa sehingga bisa terlihat natural bukan seperti layaknya sebuah iklan.
Jenis ini muncul karena pada umumnya, pengguna akan cenderung mengabaikan postingan iklan yang terlalu mencolok. Berbeda dengan display advertising, jenis native ini lebih bisa menarik banyak engagement dari User.
Affiliate and Influencer Marketing
Jenis selanjutnya yaitu pemasaran dengan bantuan Partner Affiliator atau Influencer untuk menawarkan suatu produk atau jasa. Pada umumnya, Influencer akan memposting promosi berupa foto atau video setelah menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan pada akun media sosial-nya.
Kemudian, Advertiser akan membayar berdasarkan rate card Influencer atau jumlah engagement postingan tadi. Sedangkan untuk Affiliator, akan dibayar berdasarkan jumlah penjualan (sales) yang dihasilkan.
Search Engine Advertising
Jenis terakhir yaitu search engine advertising yang memanfaatkan search engine seperti Google, Yahoo atau Bing untuk promosi. Jenis promosi ini dinilai sangat efektif karena bisa menjangkau banyak calon pelanggan.
Hal tersebut dikarenakan, saat ini banyak calon pembeli yang suka mencari review atau katalog secara online sebelum memutuskan membeli suatu produk. Oleh karena itu, sekarang banyak Advertiser yang beralih menggunakan jenis promosi ini.
Beberapa KPI Performance Marketing
Sumber: Unsplash
Key performance indicators (KPI) adalah sebuah indikator untuk mengukur performa strategi marketing. KPI penting untuk meningkatkan kinerja marketing-nya, berikut beberapa beberapa contoh KPI yang sering digunakan.
Cost Per Click
Cost per click merupakan sistem pembayaran berdasarkan jumlah klik pada sebuah iklan. Dengan cost per click, Advertiser bisa mengetahui berapa tepatnya jumlah calon pembeli yang tertarik dengan promosi tersebut dilihat dari jumlah orang yang klik sebuah iklan.
Cost Per Impression
Selanjutnya ada cost per impression yang menggunakan indikator banyaknya jumlah penayangan dari sebuah kampanye atau promosi. Pada umumnya, Advertiser baru akan membayar, jika iklannya sudah ditonton sebanyak 1.000 kali penayangan.
Dengan metode ini, perusahaan dapat mengetahui performa strategi pemasaran yang digunakan, jika memang hasilnya positif, maka bisa dilanjutkan. Namun, jika sebaliknya itu berarti strategi pemasarannya perlu diubah atau disesuaikan supaya bisa menjangkau Audiens.
Cost Per Lead
Cost per lead (CPL) merupakan sistem pembayaran berdasarkan leads atau banyaknya Visitor yang mendaftar sesuatu, misalnya subscribe newsletter atau webinar. Dari data leads tersebut, pemilik bisnis bisa menggunakannya untuk menarik pelanggan baru yang dapat meningkatkan jumlah penjualan.
Cost Per Sale
Seperti namanya, sistem pembayaran cost per sale (CPS) didasarkan atas jumlah penjualan yang dihasilkan oleh iklan tersebut. Sistem ini biasanya sering ditemukan pada pemasaran dengan metode afiliasi.
Cost Per Acquisition
Cost per acquisition (CPA) ini mirip dengan CPS dan CPL namun lebih luas lagi tolak ukurnya. Jadi, Advertiser akan membayar jika pelanggan melakukan sebuah aksi apapun seperti membeli produk, mengunjungi website atau memberikan kontak pribadi mereka.
#BelajarLebihMudah di Bootcamp Digital Marketing Bersama Kelas.com
Well, itu tadi pembahasan terkait salah satu metode promosi yaitu performance marketing, gimana seru, ya? Tapi pembahasan tadi masih kulit terluarnya aja, lho, karena masih banyak materi pemasaran digital lainnya.
Nah, kalau kamu penasaran dan ingin lebih menguasai materi tersebut kamu bisa join di Bootcamp Digital Marketing by Kelas.com. Program ini menyediakan pembelajaran sekaligus mengajarkan untuk mempraktikannya bersama para Expert di dunia digital marketing.
Jadi, setelah mengikuti program bootcamp kamu bisa lebih siap untuk berkarir di bidang ini. So, tunggu apalagi, yuk, daftarkan segera dirimu dan raih kesempatanmu untuk menjadi Marketer handal bersama Kelas.com!
Rekomendasi Kelas Terbaik
Bagikan Artikel ini: