Ketahui Berbagai Karakteristik dan Jenis-Jenis Struktur Data
Saat ini, tidak dapat dipungkiri data termasuk aset yang sangat penting bagi hampir semua sektor industri. Namun pernahkan terpikirkan bagaimana cara kerja penyimpanan data pada komputer kita?
Analoginya sama seperti saat kita berada di perpustakaan, buku-buku yang ada di perpustakaan disimpan berdasarkan susunan tertentu, misal berdasarkan penerbitnya, penulisnya atau berdasarkan jenisnya.
Sama dengan komputer, karena komputer bekerja dengan algoritma maka dibutuhkan susunan khusus agar data dapat diproses. Oleh karena itu, dibutuhkan struktur data sehingga datanya dapat dibaca dan diproses oleh komputer, untuk lebih jelasnya kali ini Kelas.com akan kenalkan apa itu “Struktur Data” dan jenisnya, yuk, simak sampai akhir!
Apa yang dimaksud Struktur Data?
Sebelum membahas lebih jauh terkait struktur data, ada baiknya kita lebih mengenal apa itu data terlebih dahulu. Data adalah informasi mentah yang masih belum diproses yang biasanya terdiri dari fakta-fakta dan angka.
Komputer memproses informasi dalam jumlah besar dan dengan berbagai kategori, oleh karena itu dibutuhkan susunan atau struktur khusus agar pemrosesan informasi dapat dilakukan.
Sementara struktur data adalah suatu langkah untuk mengorganisir data di komputer dengan format khusus, sehingga informasi dapat diorganisir, diproses, disimpan dan diambil kembali saat user membutuhkannya.
Kenapa Struktur Data Penting?
Sumber: Pexels
Seperti analogi sebelumnya, jumlah buku di perpustakaan semakin lama akan semakin bertambah, jika tidak diorganisir dengan baik, maka pengunjung akan kesulitan untuk menemukan buku yang diinginkan.
Begitu pula dengan komputer, setiap saat komputer menerima informasi baru, informasi yang disimpan juga semakin kompleks, dengan adanya struktur data maka mempermudah pemrosesan informasi.
Struktur data berperan penting guna peningkatan performa suatu program, karena tugas utama dari suatu program adalah untuk menyimpan dan mengembalikan informasi user secara cepat.
Fungsi Struktur Data
Karena menjadi dasar dari pemrosesan informasi pada komputer serta memiliki banyak fungsi, maka banyak orang yang tertarik mempelajari tentang struktur data. Seperti dilansir dari Simplilearn, berikut ini beberapa fungsinya.
-
Memfasilitasi tempat penyimpanan yang efektif
-
Memudahkan untuk retrieve informasi
-
Mempermudah pemrosesan data baik dalam skala besar maupun kecil
-
Mempermudah untuk melakukan manipulasi data dengan jumlahnya besar
-
Pekerjaan programmer akan lebih ringan saat melakukan pemrosesan tugasnya, sehingga dapat menghemat waktu dan resources
-
Beberapa jenis struktur data seperti stacks, array, dan trees menyediakan operasi-operasi dasar bawaan tambah, retrieve, modifikasi dan hapus
-
Beberapa jenis seperti arrays, trees, dan stacks dapat digunakan tanpa harus belajar sebelumnya.
Baca juga:
Karakteristik Struktur Data
Setelah membahas pengertian dan fungsinya, sekarang saatnya membahas tentang karakteristiknya. Setidaknya terdapat tiga karakteristik utamanya, di antaranya.
Correctness
Correcteness disini berkaitan dengan algoritma. Keakuratan algoritma yang digunakan harus sesuai sehingga output yang diberikan harus sesuai dengan apa yang diharapkan.
Time Complexity
Waktu eksekusi dari operasi struktur data harus sesingkat mungkin. Waktu eksekusi ini menentukan keefektifan dari algoritma yang dibangun, semakin singkat maka semakin baik.
Space Complexity
Penggunaan memori yang digunakan saat melakukan operasi algoritma harus seminimal mungkin. Sama halnya dengan waktu yang dibutuhkan, memori yang dibutuhkan pun harus diusahakan seminimal mungkin agar dapat berjalan efektif.
Jenis-Jenis Struktur Data
Sumber: Unsplash
Dikutip dari GeeksforGeeks, secara garis besar struktur data dibagi menjadi dua, linear dan non-linear. Setiap jenisnya pun memiliki beberapa contoh dengan karakteristik berbeda-beda. Berikut ini penjelasan lebih dalam terkait tipe linear dan non-linear.
Struktur Data Linear
Sesuai dengan namanya, tipe linear elemennya disusun secara sekuensial atau urut dari satu elemen ke elemen berikutnya. Karena cara menyusun elemennya urut maka mudah untuk diimplementasikan, namun kompleksitas dari algoritmanya terbilang tinggi.
Berdasarkan memorinya, tipe linear ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu statis dan dinamis. Jenis statis ukuran memorinya tetap sehingga tidak dapat dilakukan penambahan. Contoh dari jenis statis adalah Array.
Array terdiri dari elemen dan index. Elemen adalah informasi yang disimpan sedangkan index berfungsi sebagai alamat dari elemen tersebut. Elemen pada Array akan disusun bersebelahan dengan urutan kecil ke besar (ascending).
Jika statis ukuran memorinya fixed, maka berbeda dengan jenis dinamis yang memorinya bisa ditambah. Contoh dari jenis dinamis yaitu queue, stack dan linked list.
Tipe queue ujung-ujungnya akan terbuka saat dilakukan operasi, ujung depan (head) untuk menghapus elemen. Sedangkan ujung lainnya (tail) untuk menambah elemen. Model queue ini menggunakan prinsip pemrosesan FIFO (First In First Out).
Jika queue menggunakan prinsip FIFO maka, stack kebalikannya yakni LILO (Last In Last Out). Sehingga elemen terakhir yang ditambahkan dalam tumpukan akan menjadi elemen pertama yang dihapus.
Model yang terakhir yakni Linked List, terdiri dari serangkaian node yang terhubung satu sama lain. Setiap node berisikan dua hal yaitu informasi dan pointer yang mengarahkan ke node selanjutnya. Menurut Programiz, Linked List ini salah satu jenis populer dan banyak diimplementasikan di berbagai bahasa pemrogramman.
Struktur Data Non-Linear
Karena susunannya tidak sekuensial, maka untuk melintasi atau mengakses setiap informasinya tidak bisa dengan satu langkah. Graph dan Tree merupakan contoh dari tipe non-linear.
Tipe tree terdiri dari satu elemen khusus disebut dengan root (akar) dan elemen lainnya disebut dengan node/vortex. Sedangkan untuk graph terdiri dari beberapa simpul yang berisi data di dalamnya.
Cara memilih Struktur Data sebelum Implementasi
Seperti sebelumnya telah dijelaskan bahwa terdapat beberapa jenis, maka penggunaannya pun harus disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut ini beberapa cara untuk memilih tipe yang digunakan.
-
Pertama yang kamu harus lakukan yaitu menentukan dulu operasi dasar yang akan digunakan, misalnya delete, insert, atau find
-
Selanjutnya, identifikasi dan hitung resource constraints setiap operasi
-
Langkah terakhir baru kamu boleh pilih salah satu tipe struktur yang sesuai dengan kebutuhanmu.
#BelajarLebihMudah Melalui Kelas Data Analyst di Kelas.com
Nah, itu tadi sedikit rangkuman terkait Struktur Data. Seru, ya, belajar tentang materi ini, gimana pengen belajar lebih lanjut tentang materi ini? Atau tertarik untuk mencoba career path di bidang software engineering lainnya?
Jangan galau, Kelas.com menyediakan berbagai macam Kelas Data Analitik yang bisa kamu ikutin. Lewat kelas ini kamu bisa mendalami terkait materi data analitik.
Kelas.com menyediakan berbagai pilihan kelas yang bisa kamu pelajari, dari mulai basic materinya, belajar programming Phyton, Looker Studio, Pivot Table sampai ke sistem keamanannya. Yuk, tunggu apalagi daftarkan diri kamu, kami tunggu ya!
Rekomendasi Kelas Terbaik
Bagikan Artikel ini: