Bisnis dan Marketing  

Ketahui Berbagai Jenis B2B dan Cara Kerjanya sebagai BD

B2B adalah

Bagi kamu yang berminat untuk menjadi seorang Business Development, kamu perlu memahami terlebih dahulu dunia BD secara lebih mendalam. Meskipun Business Development akan bekerja dengan hal yang berkaitan dengan kerjasama untuk suatu bisnis, nyatanya BD memiliki dua fokus yang berbeda yaitu B2C (business to customer) atau B2B (business to business).

 

Nah, kali ini kelas.com akan mengajak kamu untuk membahas lebih dalam seputar B2B agar kamu bisa lebih paham juga seputar dunia Business Development. Mulai dari pengertian, cara kerja, karakteristik, hingga jenis dan contoh dari B2B tersebut. Penasaran? Simak artikelnya berikut ini, ya!

 

Apa itu B2B?

Business to business (B2B) adalah suatu bentuk transaksi antara bisnis, seperti transaksi yang melibatkan produsen dan pedagang grosir, atau pedagang grosir dan reseller. B2B akan mengacu pada bisnis yang dilakukan antar perusahaan, bukan antara perusahaan dan konsumen individu.  

 

Oleh karena itu, transaksi B2B akan berbeda dengan transaksi B2C dan business to government (B2G). Transaksi B2B cenderung terjadi pada supply chain, satu perusahaan akan membeli bahan mentah dari perusahaan lain untuk digunakan dalam proses produksi.

 

Transaksi B2B juga merupakan hal yang lumrah bagi perusahaan industri otomotif, serta perusahaan manajemen properti, rumah tangga, dan cleanup company. Dalam konteks komunikasi, B2B mengacu pada metode yang digunakan karyawan dari berbagai perusahaan untuk terhubung satu sama lain, misalnya melalui media sosial.

 

Cara Kerja B2B

 

Cara Kerja B2B

Sumber: Pexels

 

 

Melansir Tech Target, dalam B2B satu bisnis menjual serangkaian produk atau layanan ke bisnis lain. Biasanya, ada kelompok atau departemen yang menggunakan produk dan layanan vendor. 

 

Terkadang, satu pengguna di sisi pembeli melakukan transaksi untuk mendukung tujuan bisnis perusahaan. Beberapa transaksi B2B melibatkan penggunaan produk oleh seluruh perusahaan seperti perabot kantor, komputer, hingga software penunjang produktivitas.

 

Untuk itu, cara kerja B2B dalam melakukan pembelian produk yang lebih besar atau kompleks ada pada proses pemilihan produk B2B ditangani oleh buying committee, antara lain:

 

  • Seorang pengambil keputusan bisnis, seperti orang yang bertanggung jawab atas anggaran

  • Pengambil keputusan teknis, atau seseorang yang mengevaluasi kemampuan calon produk

  • Influencer, seperti individu yang memberikan masukan terhadap keputusan.

 

Selain itu, business to business ketika melakukan pembelian dalam jumlah besar mungkin diperlukan permintaan proposal. Proposal bisnis tersebut menjelaskan pembeli mengundang calon vendor untuk mengirimkan proposal yang merinci produk, persyaratan, dan harga yang dimilikinya.

 

 

Baca juga:

 

Karakteristik B2B

Selain cara kerja B2B juga memiliki karakteristik yang ideal, ini di antaranya.

 

  • Sedikit pembeli dibandingkan dengan jumlah total konsumen

  • Pesanan skala besar

  • Hubungan antara pembeli dan penjual dapat terjalin

  • Pelanggan potensial mudah untuk dipilih/segmentasi

  • Lebih banyak orang yang terlibat dalam pembelian

  • Metode pembelian profesional berdasarkan informasi dan rasionalitas

  • Fokus pada harga dan penghematan biaya.

 

Jenis-Jenis B2B

'Jenis-Jenis B2B

Sumber: Pexels



Untuk membedakan apa saja yang termasuk dalam B2B, kamu bisa melihat dari berbagai jenis atau tipe perusahaan B2B yang ada sebagai berikut.

Produsen-Distributor

Model Produsen-Distributor adalah model bisnis B2B standar di mana produsen menciptakan produk dan mengandalkan distributor untuk menjual produk ke pengguna akhir. Distributor mengambil tanggung jawab memasarkan, menjual, dan mengirimkan produk ke pengguna akhir. Model ini sering digunakan dalam industri seperti elektronik, otomotif, dan farmasi.

 

Produsen mendapatkan keuntungan dari model ini karena dapat fokus pada pengembangan dan produksi produk, sementara distributor mengurus penjualan dan distribusi. Distributor mendapatkan keuntungan dari model ini karena dapat menawarkan berbagai macam produk dari produsen yang berbeda kepada pelanggan.

Produsen-Grosir

Model Produsen-Grosir mirip dengan model Produsen-Distributor. Namun yang paling membedakannya adalah produsen menjual produknya langsung ke pedagang grosir dan nantinya dijual ke pengecer atau bisnis lain yang biasa digunakan pada industri makanan, minuman, dan pertanian. 

 

Produsen mendapatkan keuntungan dari model ini karena dapat menjual produknya dalam jumlah besar ke pedagang grosir dengan harga lebih rendah, sehingga meningkatkan margin keuntungan, sementara pedagang grosir mendapatkan keuntungan dari model ini karena dari menawarkan berbagai macam produk kepada pelanggannya dengan harga yang kompetitif.

Produsen-Retailer

Model Produsen-Retailer serupa dengan model Produsen-Distributor, yang membedakannya adalah produsen menjual produknya langsung ke Retailer atau pengecer yang kemudian menjual produknya ke pengguna akhir. Model ini biasa digunakan dalam industri fashion, kecantikan, dan barang konsumsi.

 

Produsen mendapatkan keuntungan dari model ini karena memiliki kontrol lebih besar terhadap merek dan harga produk. Retailer mendapatkan keuntungan dari model ini karena dapat menawarkan produk eksklusif kepada pelanggannya.

Penyedia Layanan

Model Penyedia Layanan-Klien adalah model bisnis B2B di mana penyedia layanan menawarkan layanan kepada klien yang membutuhkannya. Model ini biasa digunakan dalam industri seperti konsultasi, jasa hukum, dan pemasaran.

 

Penyedia layanan mendapatkan keuntungan dari model ini karena dapat menawarkan keahliannya kepada klien yang membutuhkannya. Sebaliknya, klien mendapat manfaat dari model ini karena dapat mengakses layanan khusus yang mungkin tidak dapat disediakan sendiri.

 

Contoh B2B

Setelah mengetahui cara kerja dan jenis-jenis transaksi B2B, berikut beberapa contoh B2B yang dapat kamu ketahui di antaranya.

 

  • Perusahaan yang memproduksi casing ban menjualnya ke produsen mobil.

  • Supermarket memesan barang dengan harga grosir untuk dijual dengan harga lebih tinggi kepada individu.

  • Firma pengacara menangani kasus-kasus korporasi.

  • Studio pemasaran menyiapkan strategi dan menyediakan konten untuk merek.

  • Segala jenis penyedia layanan outsourcing yang bekerja dengan perusahaan.

 

#BelajarLebihMudah Melalui Kelas Business Development di Kelas.com

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui berbagai hal seputar business to business atau B2B setelah membaca pengertian di atas, kan? Meskipun terkesan mudah namun untuk menjalankan B2B nyatanya diperlukan keahlian, skill, serta pengalaman yang cukup matang dalam bidang sales atau Business Development.

 

Lantas, apakah kamu tertarik untuk belajar lebih dalam seputar business development? Yuk, ikuti kelas online mengulas tuntas sukses berkarir di bidang bisnis bersama ahlinya di kelas.com. Kelas ini akan membantu kamu memahami business development dari nol dan meningkatkan skill kamu juga, loh! Ayo, daftarkan dirimu sekarang juga!

Bagikan Artikel ini: