Pengembangan Diri  

Kenali Pentingnya Feedback dalam Dunia Kerja Profesional

Feedback adalah

Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri saat berada di lingkungan profesional adalah salah satu cara untuk memaksimalkan potensi karier. Untuk mengidentifikasinya, dibutuhkan feedback atau umpan balik karena dapat memperoleh manfaat dari perbaikan. 

 

Hal ini sesuai dengan survey dari Zenger dan Folkman yang menyebutkan bahwa 69% karyawan mengatakan akan bekerja lebih keras jika merasa upayanya dihargai melalui feedback.

 

Dengan memahami pentingnya feedback dalam dunia profesional, akan membantu kamu yang ingin melakukan persiapan berkarier. Pentingnya feedback juga perlu dipahami oleh seseorang di tengah perjalanan kariernya, terutama yang sedang merasa stuck.

 

Di artikel ini, kamu akan mengetahui bagaimana menindaklanjuti feedback yang kamu terima, serta bagaimana memberikan feedback secara efektif. Simak baik-baik, ya!

 

Apa itu Feedback?

Dilansir dari Mirro.io, feedback atau dalam bahasa Indonesia yang berarti umpan balik dalam komunikasi adalah tanggapan, reaksi, atau informasi yang diberikan oleh penerima pesan kepada pengirim. Feedback termasuk proses memberi tahu seseorang hal apa yang perlu ditingkatkan maupun diperbaiki.

 

Umpan balik menciptakan komunikasi yang efektif karena membantu pengirim memastikan bahwa pesannya telah dipahami dan diterima, atau mengubah strategi komunikasinya sesuai kebutuhan.

 

Fungsi Feedback di Dunia Kerja

 

Jenis Feedback

Sumber: Freepik

 

 

Umpan balik sangat penting dalam komunikasi dua arah untuk memastikan kedua belah pihak mempunyai pemikiran yang sama dan dapat mencegah kesalahpahaman atau kebingungan. Hal ini juga memperkuat ikatan kepercayaan dan hubungan baik antara pengirim dan penerima.

 

Dalam dunia profesional, memberikan umpan balik yang konstruktif dalam komunikasi adalah sifat kepemimpinan yang penting. Feedback digunakan untuk mendukung setiap anggota tim dalam meningkatkan kapasitas. Pada akhirnya, anggota tim dapat berinteraksi dengan kolega, klien, pemangku kepentingan, serta pihak lainnya.

 

Umpan balik diberikan secara lisan atau nonverbal, secara tertulis, melalui ucapan tertulis, ekspresi wajah, atau bahasa tubuh. Meskipun feedback negatif dapat digunakan untuk menentukan area pertumbuhan, feedback positif sering kali digunakan untuk mendukung dan mendorong komunikasi yang efektif.  

 

 

Baca juga:

 

Jenis-Jenis Feedback

Dilansir dari Mirro, ada beberapa jenis feedback dalam komunikasi, masing-masing memiliki tujuan tertentu dalam proses komunikasi. Berikut adalah beberapa jenis umpan balik yang paling umum:

Formal Feedback 

Banyak perusahaan mengadopsi jenis feedback ini untuk mengevaluasi produktivitas dalam waktu tertentu. Strukturnya sederhana dan obyektif, memberikan kesempatan kepada manajer dan karyawan untuk membicarakan hal-hal yang dapat ditingkatkan dalam pekerjaan dan strategi komunikasi.

Evaluative Feedback

Cara untuk menggambarkan perilaku individu dan memberikan hasil yang bermanfaat hanya jika perilaku tersebut positif. Umpan balik seperti ini tidak selalu direkomendasikan karena sering kali dianggap terlalu pribadi.

Prescriptive Feedback

Suatu bentuk nasihat dimana penerima memberitahu pengirimnya bagaimana memperbaiki cara kerjanya. Meskipun jenis feedback ini dapat berguna pada tahap awal, seperti pelatihan atau orientasi, prescriptive feedback juga dapat menjadi cara untuk menghindari pemberian umpan balik yang membangun pada pekerjaan individu.

Descriptive Feedback

Sesuai dengan namanya, jenis umpan balik ini digunakan untuk menggambarkan dampak tindakan individu, yang mengarah pada penyajian opini yang relevan. Descriptive Feedback dianggap sebagai bentuk evaluasi terbaik di tempat kerja dan bidang lain, seperti pendidikan dan sains. 

 

Agar termotivasi, khususnya ketika bekerja untuk orang lain, anggota tim perlu merasa dihargai, bahkan ketika perbaikan perlu dilakukan. Gabungkan rekomendasi yang diperlukan dengan kualitas pekerjaan untuk menyimpulkan orang yang dievaluasi secara positif. Hal ini adalah cara terbaik dalam memberikan feedback. 

 

Contoh Feedback yang Umum 

 

Contoh Feedback

Sumber: Freepik

 

 

Umpan balik bisa positif atau negatif. Keduanya terkadang diperlukan untuk membantu dalam bekerja dengan kemampuan terbaik dan dapat membantu mengurangi dampak masalah apa pun pada tim. 

 

Memberikan feedback yang konstruktif, baik positif maupun negatif, dapat membantu meningkatkan efektivitasnya. Dilansir dari Indeed, berikut cara dan contoh umum feedback

1. Pilih Waktu yang Tepat

Pilihlah waktu yang tepat untuk mendengarkan masukan dan mencernanya. Memberikan feedback adalah bagian dari hubungan profesional dan mengalokasikan waktu yang cukup merupakan bentuk kesopanan profesional. Hal ini terutama berlaku jika feedback-nya tidak terduga. 

 

Lokasi juga penting. Hindari tempat yang ramai, terutama jika ingin memberikan umpan balik negatif. Pertimbangkan untuk memilih tempat yang tenang dan memiliki ruang untuk menulis catatan.

2. Arahkan ke Tujuan

Jika tim atau perusahaan memiliki tujuan spesifik, cobalah untuk mengaitkan masukan dengan tujuan tersebut. Hal ini dapat membantu memfokuskan feedback pada perusahaan dan bagaimana melakukan perbaikan dapat membantu mencapai tujuan perusahaan.

3. Bersikaplah Spesifik

Berikan contoh keahlian dan jelaskan mengapa hal ini berguna. Cantumkan detail sebanyak mungkin sehingga jelas bagi orang tersebut apa yang telah karyawan tersebut lakukan dengan baik. Gunakan bahasa yang meyakinkan dan tunjukkan kekuatan tertentu.

 

Contoh: 'Anda berhasil dengan strategi pemasaran baru! Anda mempresentasikannya kepada tim dengan jelas dan semua orang merespons dengan baik. Strategi Anda ambisius namun bukannya tidak mungkin tercapai dan Anda menyertakan keterampilan tim dengan baik.'

4. Menawarkan Solusi

Ubah umpan balik negatif menjadi kritik yang membangun dengan menawarkan solusi terhadap suatu masalah. Sulit untuk mendengar tanggapan negatif, namun tujuannya adalah untuk membantu menjadi lebih baik.

 

Contoh: 'Saya sangat menghargai Anda menerima presentasi itu. Saya tahu ini adalah yang pertama bagi Anda untuk perusahaan ini dan ini merupakan awal yang baik. Bisakah kita membahas beberapa cara untuk meningkatkannya di lain waktu? 

 

Cobalah untuk lebih sering melihat ke arah audiens dan mengarahkan jawaban kepada siapa pun yang menjawab pertanyaan tersebut. Hal tersebut dapat membantu Anda terlibat dengan audiens. Apakah Anda memiliki pertanyaan atau komentar?'

5. Tindak Lanjut

Menindaklanjuti setelah memberikan masukan dapat membantu karyawan menjernihkan kebingungan. Berikanlah dukungan tambahan bantu karyawan itu agar berkembang berdasarkan masukan yang diberikan. 

 

Misalnya, umpan balik mengenai bagaimana karyawan tersebut meningkatkan presentasinya. Manajer dapat menawarkan untuk berlatih bersama atau membacakan presentasi. 

 

Terdapat beberapa tips untuk membantu masukan menjadi lebih efektif dan membantu tim untuk berkembang:

 

  • Konsistenlah dengan tanggapan yang diberikan

  • Berikan contoh dengan pekerjaan dan perilaku 

  • Batasi feedback negatif pada komentar penting

  • Tetaplah obyektif

  • Berikan feedback kepada setiap anggota tim.

 

#BelajarLebihMudah Melalui Kelas Feedback di Kelas.com

Banyak orang yang merasa stuck di dalam perjalanan kariernya yang mengakibatkan terhambatnya meraih kesuksesan. Jika kembali ke belakang, perencanaan karier sebelum memulainya sangat penting. Perencanaan dapat digunakan menjadi acuan mengembangkan potensi karier. 

 

Kelas.com memfasilitasi kamu yang ingin merencanakan karier serta ingin tahu cara meng akselerasinya melalui Kelas Perencanaan dan Akselerasi Karier. Mentor akan membimbing kamu mulai dari hal yang paling mendasar, seperti cara mengenali potensi diri, hingga mengenali soft skills dan hard skills yang bisa kamu kembangkan untuk berkarier. 

 

Dengan mengikuti seluruh rangkaian kelas ini kamu akan mampu mengatasi masalah di lingkungan kerja dan memahami persoalan gaji dan passion. Ikuti kelas Feedback, eksklusif hanya di Kelas.com!

Bagikan Artikel ini: