Jenis Entrepreneurship dan Cara Mengasahnya
Menjadi entrepreneur atau pengusaha di zaman pandemi COVID-19 ini bukan hal yang mudah. Butuh skill dan jiwa entrepreneurship yang tinggi agar bisnis tetap bertahan. Meskipun sulit, nyatanya banyak entrepreneur di Indonesia yang justru berhasil mengembangkan usahanya di kala pandemi. Sebut saja pendiri dari Mangkokku yaitu Randy Kartadinata.
Randy Kartadinata bekerja sama dengan Chef Arnold Poernomo Kaesang Pangarep, dan Gibran Rakabuming, mendirikan Mangkokku dirintis tahun 2019. Dilansir dari SWA.id, saat ini Mangkokku telah memiliki lebih dari 50 outlet di Indonesia.
Selain bisnis makanan, apa saja jenis entrepreneurship yang bisa dirintis? Kelas.work kali ini akan membahas berbagai jenis-jenis entrepreneurship yang bisa kamu rintis.
Mengetahui Entrepreneurship
Entrepreneurship atau kewirausahaan menurut Investopedia adalah istilah umum yang terkait dengan kegiatan memulai bisnis. Orang yang menjalankan entrepreneurship disebut sebagai entrepreneur (wirausahawan).
Hal yang paling membedakan entrepreneurship dengan bisnis pada umumnya terletak dari definisinya. Entrepreneurship adalah usaha mengembangkan bisnis dari sebuah inovasi dan peluang baru, sedangkan bisnis biasanya dari peluang yang sudah ada.
Para wirausahawan atau entrepreneur ini adalah individu yang terlibat dalam entrepreneurship. Tugas utamanya adalah menciptakan ide, mengembangkan ide tersebut, dan menanggung sebagian besar risiko bisnis dari proses entrepreneurship tadi.
Jenis-jenis Entrepreneurship
source: iStock
Entrepreneurship merupakan sektor usaha yang sangat menjanjikan dan memiliki berbagai macam jenis. Berikut ini merupakan berbagai jenis entrepreneurship dan contoh usahanya:
Technopreneur
Istilah technopreneurship merupakan gabungan dari dua kata yaitu technology (teknologi) dan entrepreneurship (kewirausahaan). Kewirausahaan ini bergerak di bidang teknologi.
Entrepreneurship ini melibatkan beberapa individu yang paham teknologi, kreatif, dan inovatif. Ciri khas dari technopreneurship adalah melibatkan banyak orang, cenderung berbeda dengan kewirausahaan yang terkadang bisa dirintis satu orang.
Sektor usaha dari technopreneurship sangat besar. Terlebih dengan kemajuan teknologi saat ini yang hampir semua hal menggunakan layanan dan perangkat teknologi.
Technopreneurship memiliki beberapa sektor yang sedang berkembang saat ini. Sektor technopreneurship yaitu: Fintech (financial technology), Edutech (education technology), cybersecurity, online advertising, dan masih banyak lagi.
Contoh usaha technopreneurship yang mungkin kamu kenal dan gunakan sehari-hari misalnya dari sektor Fintech. Ada dompet online (e-wallet) seperti GoPay, OVO, Doku, dan Walletku. Atau pinjaman online seperti DANACITA dan Kredivo.
Sociopreneur
Bila biasanya entrepreneurship dilakukan karena tujuan utama mencari keuntungan, sociopreneur berbeda dibanding jenis entrepreneurship lainnya. Sociopreneurship mempunyai tujuan yang mulia selain keuntungan semata.
Diambil dari kata social (sosial) dan entrepreneurship, sociopreneurship adalah entrepreneur yang bergerak dengan tujuan sosial. Menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat adalah tujuan utamanya.
Selain profit, sociopreneur bertujuan untuk menggerakan masyarakat dan menjadikan dunia lebih baik. Masalah yang diangkat pun beragam mulai dari membantu orang yang membutuhkan, kebersihan, dan lainnya.
Beberapa contoh usaha sociopreneurship dari Indonesia ada Kitabisa.com yang bergerak pada penggalangan dana. Secara internasional ada organisasi FEED yang bertujuan menangani masalah gizi pangan anak-anak di seluruh dunia.
Baca juga:
Ecopreneur
Sekilas ecopreneur dan sociopreneur merupakan sektor entrepreneurship yang mirip. Padahal, ecopreneur lebih fokus pada eco yaitu lingkungan atau alam.
Mirip dengan sociopreneur, ecopreneur juga bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada di sekitar. Namun, ecopreneur lebih ke menyelesaikan masalah lingkungan seperti gerakan global warming, penebangan hutan, dan lainnya.
Ecopreneur juga bergerak dalam pembuatan produk atau jasa yang ramah lingkungan. Tujuannya agar menggantikan produk-produk yang berbahaya bagi lingkungan. Contoh usaha ecopreneurship di Indonesia misalnya Heystartic dan Jerawood. Kedua usaha ini bergerak dalam mengolah limbah sampah menjadi barang yang siap pakai dan estetik.
Dari segi internasional, contoh ecopreneur terkenal salah satunya Kromo. Kromo menawarkan pakaian yang terbuat dari ECONYL. ECONYL adalah kain yang terbuat dari jaring ikan tidak terpakai, serta bahan daur ulang lainnya seperti karpet.
Womenpreneur
Womenpreneur mengacu pada individual perempuan yang menjalankan usaha. Berbeda dengan jenis entrepreneurship yang sebelumnya telah dibahas, womenpreneur biasanya mengacu pada satu individu saja.
source: iStock
Usaha yang dijalankan para womenpreneur ini berbeda-beda. Ada yang ke bisnis kecantikan, makanan, mode, dan lainnya. Tujuan utama mereka adalah menginspirasi perempuan untuk juga berkembang dan memiliki usaha.
Contoh beberapa womenpreneur yang terkenal di Indonesia misalnya Titan Tyra (akun instagram: @titantyra). Titan diketahui memiliki banyak bisnis misalnya produk kecantikan Secondate, sate khas jepang Tori Yo, dan yang terbaru Mad Coco.
Ada juga Kezia Toemion dan Cindy Angelina. Kedua womenpreneur muda ini sukses membangun brand kosmetik ternama yaitu ESQA.
Foodpreneur
Sesuai namanya, foodpreneur merupakan entrepreneur yang bergerak di industri makanan atau kuliner. Bisa dibilang, usaha ini paling berkembang di Indonesia.
Meskipun sempat mengalami kesulitan dan banyak usaha yang tutup akibat pandemi, foodpreneurship masih menjadi sektor yang paling banyak peminatnya. Seorang foodpreneur akan mengembangkan inovasi menu yang lain, belum pernah ada, atau sistem pembeliannya berbeda. Oleh sebab itu, persaingan usaha makanan cenderung sengit.
Salah satu foodpreneur yang terkenal misalnya Abraham Viktor dan Shinta Nurfauzia. Abraham merupakan entrepreneur Hangry (Moon Chicken, San Gyu, dll) dan Shinta pendiri dari mie instan sehat Lemonilo.
Baca juga:
Mompreneur
Mirip dengan womenpreneur, mompreneur adalah sebutan untuk perempuan yang juga seorang entrepreneur. Bedanya, sebutan ini difokuskan untuk para ibu yang juga berwirausaha.
Beberapa mompreneur yang terkenal misalnya Tanya Larasati, pendiri dari Pop! Your Heart yaitu bisnis souvenir pernikahan. Ada juga Samira Shihab pendiri Tinkerlust, usaha yang menjual barang branded wanita secara second.
Creativepreneur
Creativepreneur adalah entrepreneur yang bergerak di bidang kreativitas (creativity). Usaha yang dijalankan pun bergerak pada penawaran produk barang atau jasa yang melibatkan kreasi. Cakupan sektor creativepreneurship cukup luas. Bisa event organizer, content creator, agensi kreatif, dan semua yang melibatkan industri kreatif.
Salah satu creativepreneur yang familiar terdengar misalnya event creator milik Putri Tanjung yaitu Creativepreneur. Tujuannya adalah untuk mendukung content creator berkembang di bidang industri kreatif.
source: iStock
Menemukan dan Mengasah Jiwa Entrepreneurship Bersama Kelas.work
Menjadi entrepreneur atau berkarir di bidang entrepreneurship bukan hanya soal bakat. Kamu harus bisa menumbuhkan dan mengasah jiwa entrepreneur kamu.
Tips untuk mengasah jiwa entrepreneur di antaranya:
-
Temukan tujuan kamu menjadi entrepreneur
-
Mencari hobi atau passion kamu
-
Berani eksplorasi tantangan, potensi baru agar bisa keluar dari zona nyaman
-
Melatih kreativitas dengan mencoba mengembangkan berbagai ide
Bagi kamu yang bermimpi menjadi entrepreneur, Kelas.work bersama mentor pilihan akan siap mengajarkanmu dalam kelas menjadi entrepereneur yang siap dalam menghadapi tantangan ekonomi. Kamu akan belajar membaca pasar, cara dapat bersaing secara global, mengeksekusi bisnis, dan masih banyak lagi.
Berkarir sebagai entrepreneur dan berkecimpung di dunia entrepreneurship sangat menjanjikan. Kamu bisa mulai dan menemukan jenis entrepreneurship mana yang ada dalam diri kamu. Yuk jadi entrepreneur sukses mulai dari sini sekarang!
Rekomendasi Kelas Terbaik
Bagikan Artikel ini: