Administrasi  

Berbagai Istilah yang Harus Dipahami Calon Admin Gudang

Berbagai Istilah yang Harus Dipahami Calon Admin Gudang

Sektor industri merupakan penopang perekonomian di Indonesia. Oleh karena itu, untuk mendukung proses produksi, sektor ini membuka banyak peluang kerja, salah satunya Admin Gudang.

 

Dalam menjalankan tugasnya, banyak skill yang harus dimiliki oleh profesi ini, salah satunya yaitu pemahaman istilah-istilah di gudang (warehouse). Nah, oleh karena itu, kali ini, Kelas.com akan membahas beberapa istilah warehouse yang wajib diketahui oleh Admin Gudang. 

 

Apa saja istilah tersebut? Yuk, langsung aja simak pembahasan terkait istilah-istilah tersebut di bawah ini! 

 

Pentingnya Mengetahui Istilah Pergudangan

Bagi Pemilik Bisnis atau yang ingin berkarier di industri barang dan jasa, misalnya Admin Gudang, mengetahui istilah warehousing (pergudangan) merupakan hal penting. Admin Gudang adalah seseorang yang bertanggung jawab mengelola persediaan dan penyimpanan stok gudang. 

 

Oleh karena itu, sebagai Admin Gudang pengetahuan terhadap istilah pergudangan itu wajib. Hal ini dikarenakan setiap tugas yang dilakukan pastinya akan selalu bersinggungan dengan istilah tersebut.

 

Dengan berbekal pemahaman istilah ini, kamu bisa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja. Sehingga, performa kerja dan kontribusi yang diberikan untuk perusahaan juga bisa maksimal.

 

Oleh karena itu, selain hard skill serta pengalaman, pemahaman terhadap istilah pergudangan juga penting dikuasai oleh Admin Gudang. So, di bawah ini akan dibahas satu per satu istilah tersebut, jadi, kamu bisa mempelajarinya agar lebih familiar.

 

Istilah Terkait Pergudangan yang Harus Dikuasai Admin Gudang

 

Pentingnya Mengetahui Istilah Pergudangan

Sumber: Pexels

 

Setelah mengetahui pentingnya, sekarang saatnya membahas satu per satu istilah tersebut. Berikut beberapa istilah di bidang pergudangan yang harus dikuasai oleh Admin Gudang. 

BOL 

Dimulai dengan BOL yang merupakan kepanjangan dari bill of lading atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan konosemen. BOL adalah dokumen legal atau resmi antara Pengirim dan Pengangkut yang memuat detail informasi seperti tipe, kuantitas, dan tujuan barang yang dikirimkan. 

LTL

Next, ada LTL (Less than Truckload) yaitu salah satu istilah pengiriman dimana jumlah barang yang dimuat kurang dari batas minimal untuk dikenakan tarif kapasitas full truk pengangkut. Metode LTL ini cocok bagi usaha kecil menengah, sehingga bisa menghemat budget untuk pengiriman (shipping cost).

SKU

Stock Keeping Unit (SKU) adalah sebuah kode unik sebagai identifier (pengenal) barang-barang yang disimpan di gudang. Penyusunan kode SKU bisa berasal dari tipe, ukuran, kemasan, atau nama pabrik dari produk tersebut. SKU juga berfungsi untuk memudahkan Admin Gudang saat melakukan pencarian stok produk di gudang.

FIFO

First In First Out (FIFO) merupakan metode manajemen inventory berdasarkan waktu masuknya barang. Jadi, jika barang tersebut datang lebih awal, maka harus keluar lebih dahulu dibanding lainnya. FIFO cocok untuk barang dengan masa expired pendek, misal makanan atau minuman. 

WMS 

Warehouse Management System (WMS) adalah sebuah sistem informasi terpadu untuk mengelola seluruh operasional di gudang. WMS memudahkan Admin Gudang untuk mengerjakan tugasnya, seperti tracking stok, proses pick-up dan packing barang, serta manajemen space gudang. 

PO

Purchase Order (PO) adalah dokumen resmi yang dibuat oleh Pembeli dan ditujukan kepada Penjual sebagai bukti pesanan barang atau jasa. PO berbeda dengan invoice karena PO diterbitkan atau dibuat di awal pemesanan, serta pada umumnya berisi jumlah serta harga beli. 

Cross-Docking

Cross-docking adalah salah satu metode logistik dimana barang yang masuk akan langsung dibongkar dan dimuat ke kendaraan pengiriman. Jadi, setiap barang datang tidak akan disimpan di gudang dalam waktu yang lama. Sebutan lain dari cross-docking yakni gudang transit. 

JIT

Just In Time (JIT) merupakan strategi inventaris dimana penerimaan bahan baku produksi dijadwalkan di waktu yang sama dengan jadwal produksi. Dengan demikian, JIT memiliki banyak keuntungan, diantaranya menekan cost penyimpanan, menghindari kelebihan stok, dan menjaga cash flow tetap lancar. 

FTL

Jika sebelumnya ada LTL, kali ini ada FTL (Full Truck Load) yang merupakan layanan pengiriman barang dalam jumlah besar. Seperti namanya, kapasitas pengiriman FTL yakni full satu truk kargo dengan kisaran berat sekitar 6 ton. 

SCM 

Supply Chain Management (SCM) adalah serangkaian kegiatan pengelolaan arus produk dari bahan baku sampai ke tangan konsumen. SCM terdiri dari berbagai proses yang terhubung satu sama lain serta melibatkan banyak pihak demi kelancaran produksi.

ASN

ASN atau Advance Shipping Notice merupakan dokumen notifikasi terkait pengiriman barang pending atau yang akan datang. ASN dikirimkan oleh Supplier ke Pembeli, berisi detail informasi barang, seperti tipe, kemasan, jasa kirim, dan estimasi kapan barang sampai. 

MRO

Maintenance, Repair, and Operations (MRO) adalah istilah yang menggambarkan semua perlengkapan pendukung produksi. Produk MRO berguna untuk mendukung fungsi operasional perlengkapan produksi, contohnya pelumas, alat pembersih, dan safety equipment

KPI 

Key Performance Indicator (KPI) yaitu tolak ukur performa bisnis atau karyawan. KPI juga berfungsi sebagai alat pendukung mencapai tujuan bisnis. 

DRP

Distribution Resource Planning (DRP) adalah metode administrasi yang mengelola pembuatan pesanan dalam supply chain. DRP berfungsi untuk optimalisasi arus barang, sehingga produksi bisa berjalan lancar dan juga meminimalkan cost produksi. 

TMS 

Selanjutnya, ada TMS atau Transportation Management System yakni sebuah sistem informasi yang berfungsi untuk mengelola proses logistik atau pengiriman barang. Dengan TMS proses pemindahan barang menjadi lebih cepat, efektif, efisien, dan minim human-error

VMI 

Vendor Managed Inventory (VMI) adalah sistem manajemen persediaan (inventory) dimana Supplier bertanggung jawab secara langsung atas ketersediaan stok di gudang Distributor atau Retailer. Sehingga, setiap stok mulai menipis, Supplier akan segera mengirimkan barang untuk memenuhi stok gudang milik Distributor atau Retailer.  

B2C

Business-to-Customer (B2C) merupakan model bisnis dengan pelaku antara Pemilik Bisnis dengan Pelanggan akhir. Contoh B2C diantaranya supermarket dan e-commerce

B2B 

Business-to-Business (B2B) adalah model bisnis antar pelaku bisnis. B2B biasanya bercirikan transaksinya bersifat kemitraan dan kental dengan negosiasi maupun perjanjian bisnis, contoh B2B yaitu pabrik bahan baku motor, perusahaan lisensi software atau agensi periklanan.  

 

 

Baca juga:

 

5S

5S merupakan kepanjangan dari sort, set in order, shine, standardize, sustain yang merupakan adaptasi metode asal Jepang. Metode 5S sendiri yakni upaya pengorganisasian lingkungan kerja agar mencapai efisiensi dan keamanan di tempat kerja. 

OSHA

Occupational Safety Health Administration (OSHA) adalah badan regulasi dari Amerika Serikat yang mengatur terkait keamanan dan keselamatan Pekerja. Regulasi dari OSHA ini berfungsi agar proses produksi dikerjakan sesuai dengan aturan yang ada sehingga dapat menghindari atau meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. 

ERP

Selanjutnya ada istilah yang cukup familiar yaitu Enterprise Resource Planning (ERP). Pengertian dari ERP yaitu sebuah sistem informasi terpadu yang mengelola semua proses produksi bisnis dari awal hingga akhir. Pada umumnya, sistem ERP ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar. 

Lean Warehousing

Lean warehousing yaitu metode untuk mengoptimalkan proses operasional di gudang untuk meningkatkan hasil produksi. Dengan metode ini, segala macam bentuk pemborosan baik dari sisi operasional maupun cost akan ditekan semaksimal mungkin.

Dropshipping

Dropshipping adalah metode penjualan dimana Dropshipper (Penjual) tidak memiliki atau menyimpan stok di gudang. Jadi, setiap ada pesanan masuk akan diteruskan ke Supplier, kemudian Supplier akan langsung mengirim pesanan ke alamat Pembeli. 

RFQ 

Request For Quote (RFQ) adalah proses bisnis dimana Supplier akan menawarkan produk atau jasa melalui sistem bidding. Supplier akan mengajukan proposal berisi detail informasi produk termasuk harga jual. 

RFP

Request For Proposal (RFP) adalah dokumen yang digunakan untuk mengundang Supplier atau Vendor dalam rangka penawaran barang. Sama seperti RFQ, RFP merupakan dokumen penting dalam proses tender atau procurement

Cycle Counting

Cycle counting yakni proses perhitungan barang atau stok di gudang secara berkala dalam periode waktu tertentu. Pada proses cycle counting, Admin Gudang atau Petugas berwenang akan melakukan pencocokan jumlah stok di sistem dengan jumlah stok yang ada di gudang.  

Backorder

Backorder yakni istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi dimana Supplier tidak bisa memenuhi pesanan dari Pembeli karena stok tidak tersedia. Dalam situasi ini, Supplier tetap menerima pesanan dan berjanji akan mengirimkan pesanan sesuai dengan waktu estimasi.  

Batch Picking 

Batch picking adalah proses pengambilan barang yang dilakukan dengan mengelompokkan barang dalam batch atau kelompok kecil. Tujuan metode ini untuk efisiensi kerja sehingga mengurangi proses bolak-balik gudang untuk mengambil barang pesanan.

Zone Picking

 

Istilah Terkait Pergudangan yang Harus Dikuasai Admin Gudang

Sumber: Pexels

 

Mirip dengan sebelumnya, zone picking juga termasuk metode pengambilan barang dengan cara membagi gudang ke dalam beberapa zona. Setiap zona tersebut, akan ada satu atau beberapa Karyawan yang bertugas mengambil pesanan untuk kemudian dikirim ke Pelanggan.   

Dock-to-Stock Time

Dock-to-stock time adalah waktu yang digunakan untuk membongkar dan mengirimkan barang dari dermaga (dock) ke gudang penyimpanan. Demi menjaga kelancaran flow produksi, dock-to-stock time ini harus diperhitungkan secara cermat. 

Consignment Inventory System

Terakhir, ada consignment inventory system yakni metode jual beli dimana Supplier akan mengirimkan stok barang ke Retailer, tapi status kepemilikan barang masih menjadi hak Supplier. Status kepemilikan akan berganti jika barang berhasil terjual, sehingga Retailer tidak perlu khawatir terjadi penimbunan jika barang tidak laku.

 

#BelajarLebihMudah Mulai Menjadi Admin Gudang bersama Kelas.com

So, itu tadi beberapa istilah yang sering muncul dalam dunia warehousing. Sebetulnya, masih banyak lagi skill yang perlu dipelajari jika ingin sukses berkarier menjadi Admin Gudang. 

 

Nah, jika kamu tertarik mempelajarinya, Kelas.com menyediakan beberapa pilihan Kelas Sukses Menjadi Admin Gudang. Pilihan kelasnya beragam, bahkan juga tersedia bagi Pemula, lho. So, kamu ga perlu khawatir karena semua background pendidikan bisa belajar bersama Kelas.com!

 

Jadi, tunggu apalagi, yuk, daftarkan dirimu sekarang di website Kelas.com karena slot kelasnya terbatas, lho!

Bagikan Artikel ini: