Catat Manfaat serta Metode DevSecOps dalam Software Development
Bagi kamu yang ingin mengembangkan karir sebagai Programmer, Developer, maupun IT Operator belum afdol rasanya jika belum mengetahui istilah DevSecOps. Sering kali dikaitkan dengan DevOps, namun DevSecOps merupakan kepanjangan dari praktik DevOps tersebut.
Secara umum, DevOps berfokus pada alur kerja antara tim operasional dan tim pengembang agar tidak terjadi bentrok dan saling berkolaborasi. Sementara, DevSecOps berfokus pada keamanan yang menjadi cadangan atau backup dari alur yang dikerjakan oleh DevOps.
Nah, untuk itu dalam artikel ini akan dibahas tuntas seputar DevSecOps untuk menambah wawasan kamu. Mulai dari metode, manfaat, tantangan, hingga mitos seputar DevSecOps. Yuk, simak selengkapnya sampai selesai ya!
Apa Itu DevSecOps?
DevSecOps merupakan kepanjangan dari development, security, and operations. Melansir AWS Amazon, setiap istilah itu memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda ketika membangun sebuah aplikasi maupun software.
Security atau keamanan dalam kolaborasi development dan operations melindungi keamanan dalam siklus pengembangan software. DevSecOps akan membuat keamanan menjadi tanggung jawab bersama antara seluruh anggota tim yang terlibat dalam proses pembuatan aplikasi software.
Pada intinya, DevSecOps didasarkan pada prinsip DevOps yang akan membantu kamu untuk menyelesaikan masalah dalam pembuatan aplikasi software. Oleh karena itu, seluruh anggota tim dapat berkolaborasi dengan menciptakan keamanan dalam proses pembuatan aplikasi software tersebut.
7 Manfaat DevSecOps
Tidak hanya soal keamanan, DevSecOps juga memiliki manfaat lainnya untuk aplikasi. Adapun beberapa manfaat DevSecOps yakni,
-
Meningkatkan penjualan produk
-
Meningkatkan keamanan secara keseluruhan
-
Mengidentifikasi kerentanan pada tahap paling awal
-
Menemukan kerentanan pada tahap awal
-
Menurunkan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaikinya
-
Meminimalkan frekuensi traffic keamanan
-
Mempercepat kecepatan pengiriman produk
4 Metode DevSecOps
Sumber: Pexels
Untuk menjalankan DevSecOps, terdapat delapan tahapan cara kerja ketika mengimplementasikannya. Namun seluruh metode ini bergantung pada ukuran dan kerumitan proyek, sehingga ada kalanya perlu menambahkan beberapa metode dan langkah lainnya dalam pelaksanaannya.
Berikut delapan tahapan metode yang dapat kamu gunakan diantaranya sebagai berikut.
Planning and Development
Metode pertama dimulai dengan perencanaan (planning), sehingga perencanaan yang dibuat perlu dirancang dengan strategis dan ringkas agar implementasinya sukses. Dalam tahap ini, kamu juga harus menetapkan kriteria uji penerimaan, desain pengguna, dan model ancaman (threat models).
Sementara, pengembangan atau development merupakan tahap lanjutan dari sebuah rencana. Tim harus memulai dengan mengevaluasi kematangan praktik yang ada dan mengumpulkan sumber daya dari berbagai sumber untuk memberikan panduan sistem yang baik.
Building and Testing
Metode selanjutnya disebut dengan membangun (building) aplikasi software yang akan dibuat. Pada tahap ini tim DevSecOps sudah mulai membangun rancangan aplikasi seperti perencanaan.
Selain itu, pada tahap ini akan banyak tools yang digunakan seperti tools otomatis yang menghadirkan berbagai fitur canggih seperti library of plugins hingga user interface (UI). Setelah itu dilakukan pengujian (testing) pada kerangka aplikasi yang telah dibuat sebelumnya.
Deployment and Operation
Metode DevSecOps selanjutnya adalah melakukan penempatan (deployment) dan pengoperasian aplikasi (operation). Pada tahap ini dilakukan melalui alat infrastructure as Code (IaC) agar dapat mengotomatiskan proses dan mempercepat laju pengiriman aplikasi tersebut.
Kemudian, pengoperasian adalah langkah penting lainnya yang dilakukan oleh tim dengan mengoperasikan jalannya aplikasi tersebut. Untuk mencegah human error, DevSecOps dapat menggunakan alat IaC untuk mengamankan infrastruktur organisasi dengan cepat dan efisien.
Monitoring and Scaling
Bagian penting lainnya dari proses metode DevSecOps adalah mengawasi (monitoring) aplikasi yang dibuat secara berkelanjutan. Tentunya, pada tahap ini perlu diawasi juga sistem keamanan berjalan dengan baik.
Selanjutnya, penskalaan (scaling) juga memainkan peran penting. Hal ini dibutuhkan ketika ada ancaman (threats), tim dapat dengan mudah menskalakan infrastruktur TI untuk mengelolanya.
Baca juga:
3 Mitos DevSecOps
Sumber: Pexels
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa DevSecOps justru merupakan kepanjangan proses dari DevOps. Namun, sebagian besar orang masih banyak yang merasa salah paham dengan DevSecOps ini. Oleh karena itu, ada beberapa mitos mengenai DevSecOps seperti berikut.
Membutuhkan Developer Hebat untuk DevSecOps
Pada kenyataannya, DevSecOps tidak selalu perlu seseorang yang sangat ahli dalam bidang TI karena setiap tim pengembang dapat dilatih dengan baik ketika menggunakan metode tersebut. Selain itu, DevSecOps mudah untuk dipahami jika benar-benar dipelajari jika ada keinginan yang kuat.
DevSecOps Dapat Dibeli
Mitos ini tidak tepat karena kamu hanya dapat membeli alat yang akan digunakan untuk proses DevSecOps bukan seluruh pengoperasiannya. Hal ini karena DevSecOps merupakan sebuah filosofi atau metodologi bukan sebuah barang.
Dapat Menggantikan Agile
DevSecOps bukan menggantikan sistem agile pada aplikasi, namun melengkapi kelincahan dari penerapan sistem agile tersebut. Keduanya perlu berdampingan agar mendapatkan keuntungan dari penggunaannya.
Tantangan DevSecOps
Dengan berbagai manfaat yang ada pada DevSecOps, tentunya ada tantangan yang perlu kamu hadapi ketika menggunakannya. Misalnya ada anggapan bahwa peningkatan keamanan memperlambat segalanya dan penghalang inovasi maupun yang lainnya.
Tantangan yang paling berat adalah tantangan cultural atau budaya. Banyak perusahaan dan tim yang selama ini menggunakan cara lama dan enggan beralih ke metode DevSecOps.
Hal itu dikarenakan membutuhkan banyak waktu untuk mempelajari kembali langkah, cara kerja, dan pemahaman yang cukup dalam bekerja. Selain itu, DevSecOps menyatukan Developer dengan tim profesional dalam bidang keamanan sistem.
Biasanya juga menimbulkan banyak gesekan tertentu di antara kedua tim tersebut sehingga sering kali timbul kesalahpahaman dalam bekerja. Untuk itu, perubahan pola pikir budaya ini diperlukan untuk mematangkan implementasinya ketika menggunakan DevSecOps.
Ikuti program:
#BelajarLebihMudah Tentang DevSecOps Bersama kelas.com
Sebagai tim pembuat aplikasi software, maka kamu perlu menerapkan metode DevSecOps sebagai solusi untuk menjangkau keamanan aplikasi tersebut. DevSecOps menjadi opsi untuk menggabungkan tanggung jawab pengembangan, keamanan, dan operasional menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam siklus pembuatan software.
Untuk itu sebagai calon Developer, Programmer, maupun IT Operator kamu bisa memulai langkah pertamamu dengan mempelajari lebih dalam seputar DevSecOps. Sekarang kamu gak perlu bingung lagi mau mulai dari mana, karena kamu bisa mulai belajar DevSecOps lebih mudah bersama kelas.com!
Ikuti kelas online mengenal DevSecOps untuk keamanan aplikasi bagi pemula di kelas.com. Di kelas, kamu akan mempelajari seputar pengenalan DevSecOps meliputi tools, proses bekerja, hingga pembahasan seputar lingkup kerja DevSecOps lainnya. Menarik bukan? Tunggu apalagi, ayo daftar dan tingkatkan skill kamu sekarang juga!
Rekomendasi Kelas Terbaik
Bagikan Artikel ini: