banner-campaign-1
Bisnis dan Marketing  

Cara Mengembangkan Bisnis Makanan Setelah Momen Lebaran

Cara Mengembangkan Bisnis Makanan Pasca Momen Lebaran

Bagaimana pengalamanmu menjalankan bisnis makanan di bulan Ramadhan? Apakah kamu berhasil memperoleh keuntungan? Dan memiliki keinginan untuk terus berbisnis produk makanan tersebut setelah lebaran?

 

Jika iya, kamu nggak perlu bingung untuk melakukannya. Karena, artikel ini membahas cara mengembangkan bisnis makanan yang dijalankan di bulan Ramadhan agar tetap eksis setelah lebaran. Penasaran, bagaimana caranya? Simak artikel ini sampai akhir, ya!

 

Pentingnya Mengembangkan Bisnis Makanan Setelah Momen Lebaran

Mengapa perlu mengembangkan bisnis makanan setelah momen lebaran? Yup, tujuannya agar bisnis makanan tersebut tetap bisa bertahan, eksis, dan diminati oleh pelanggan. Dengan strategi bisnis yang tepat, makanan yang kamu jual di momen Ramadhan bisa memiliki potensi yang baik untuk mendatangkan keuntungan.

 

Karena, dengan pengalaman berbisnis di bulan Ramadhan, kamu sudah memiliki wawasan mengenai konsumen dan pasar untuk menjual produk makanan. 

 

Sehingga, setelah lebaran, kamu hanya perlu mengembangkan bisnis makanan tersebut dengan inovasi-inovasi baru dan menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. 

 

Jadi, pengembangan bisnis makanan setelah momen lebaran penting untuk dilakukan agar usaha yang sudah kamu jalankan tidak tutup atau berhenti begitu saja. Jika bisnis makanan tersebut kamu kembangkan dengan serius dengan strategi yang matang, kamu juga bisa terus memiliki pemasukan tambahan, bahkan sebagai income utama.

 

8 Cara Mengembangkan Bisnis Makanan Setelah Ramadhan

 

Cara Mengembangkan Bisnis Makanan Setelah Ramadhan

Sumber: iStock

 

 

Apa langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan bisnis makanan setelah momen Ramadhan? 

 

Nah, kamu dapat menjalankan delapan cara berikut untuk mengembangkan bisnis makanan yang pernah dijalankan saat Ramadhan agar tetap bertahan pasca Lebaran.

Simpan Modal Bisnis Dengan Baik

Sisihkan keuntungan dari penjualan produk makanan selama Ramadhan. Sebaiknya, kamu tidak terburu-buru menggunakan semua pendapatan tersebut. Alokasikan semua keuntungan tersebut dengan baik. Salah satunya yaitu untuk modal pengembangan bisnis makanan setelah momen lebaran. 

 

Dengan ketersediaan modal yang cukup, kamu tidak perlu khawatir terhadap dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis makanan yang dijalankan. Kamu juga mengurangi kemungkinan berhutang atau kredit untuk modal bisnis setelah lebaran. 

 

Ketersediaan modal yang kamu miliki juga dapat menjadi bahan pertimbangan terkait jenis pengembangan bisnis yang mungkin bisa kamu lakukan. Sehingga, kamu bisa menentukan prioritas agar pengembangan bisnis yang dilakukan berjalan lancar. 

Meninjau Ulang Target Pasar

Lakukan peninjauan terhadap target pasar yang sudah kamu tentukan saat menjual makanan pada momen Ramadhan. Kamu dapat melihat apakah pasar yang kamu targetkan sebelumnya masih bisa sama untuk menjalankan bisnis makanan setelah lebaran. 

 

Dalam mengevaluasi target pasar ini, kamu juga bisa mengumpulkan data mengenai kelebihan produk makanan yang dijual yang menjadi nilai plus bagi konsumen. 

 

Atau melihat review yang diberikan konsumen terhadap produk makanan yang kamu jual saat Ramadhan. Dari ulasan konsumen tersebut, kamu dapat mempertimbangkan aspek-aspek untuk peningkatan produk. Misalnya, request atau saran pengemasan dari konsumen, kekurangan dari segi porsi dan rasa makanan. 

Menjangkau Target Pasar yang Lebih Luas

 

Cara Meningkatkan Bisnis Makanan Setelah Ramadhan

Sumber: iStock

 

Nah, jika target pasar saat berjualan di bulan Ramadhan masih atau tidak lagi potensial, kamu tetap harus menjangkau target pasar yang lebih luas. Hal ini bertujuan untuk mendatangkan pelanggan baru yang akan membeli produk makanan yang kamu jual.

 

Target pasar yang lebih luas ini dapat kamu tentukan dari berbagai aspek. Misalnya, jika sebelumnya kamu berbisnis katering makanan untuk berbuka puasa dengan target pasar masyarakat yang berada di daerah sekitar, makan setelah lebaran jangkau konsumen dari kalangan perusahaan. 

 

Kamu bisa menjual ragam olahan menu makanan untuk katering dengan menargetkan perusahaan atau kantor yang ingin mengadakan kegiatan dan acara. Seperti, konsumsi makan siang untuk karyawan yang ikut rapat, acara perayaan tertentu di kantor, dan sebagainya.

Buat Strategi Bisnis Jangka Panjang

Biasanya, strategi bisnis makanan yang dijalankan di bulan Ramadhan bersifat jangka pendek. Yaitu, hanya berupa perencanaan kegiatan bisnis dari awal Ramadhan hingga menjelang lebaran. 

 

Nah, untuk mengembangkan bisnis pasca lebaran, kamu harus menyusun strategi jangka panjang. Baik dari segi produksi, penjualan, pelayanan konsumen, hingga marketing

 

Dengan memiliki strategi bisnis jangka panjang, yaitu yang dimulai dari rencana kegiatan setiap bulan, hingga tahunan, kamu bisa menentukan alokasi modal, rencana pengembangan produk, dan kegiatan marketing yang harus dilakukan. 

 

Baca juga:

 

Upgrade Produk Makanan yang Dijual

Tentunya, untuk mengembangkan bisnis, kamu harus bisa upgrade produk makanan yang dijual. Baik dari segi kualitas, rasa, bahan yang digunakan, atau memperbaharui keseluruhan produk makanan. 

 

Dengan melakukan upgrade produk kamu bisa menonjolkan kelebihan produk makanan yang kamu jula. Selain itu, kamu juga dapat menarik awareness target pasar mengenai keseriusan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. 

 

Selain itu, kamu juga harus berani memperbaharui keseluruhan produk makanan untuk menjangkau kemungkinan potensi penjualan dari target pasar yang baru. 

 

Misalnya, jika saat Ramadhan kamu menjual aneka kue kering untuk dijadikan hampers Idul Fitri, maka pasca lebaran kamu dapat memperbaharui produk yang masih relevan dan target pasar. Seperti menjual bucket snack dengan target pasar baru mahasiswa.  

 

Keterampilan dalam membuat hampers makanan di bulan Ramadhan dapat kembali kamu asah dan terapkan untuk menjual bucket snack kepada mahasiswa yang ingin memberikan hadiah wisuda kepada temannya.

Tetap Terhubung dengan Pelanggan

Jangan sampai kamu mengabaikan pelanggan yang pernah melakukan pembelian atau yang hanya sekadar bertanya terkait produk makanan yang dijual. 

 

Terus jalin komunikasi dengan pelanggan. Misalnya, dengan pesan promosi bahwa kamu akan meluncurkan produk baru setelah lebaran. 

 

Semakin baik interaksi yang kamu jalin, maka akan membuka peluang adanya loyalitas dari pelanggan untuk terus update produk yang dijual dan melakukan pembelian, atau bahkan ikut mempromosikan kepada teman atau kerabatnya. 

Analisa Kompetitor

 

Cara Analisis Kompetitor untuk mengembangkan bisnis makanan

Sumber: iStock

 

Analisa kompetitor dilakukan untuk menganalisis peluang bisnis makanan yang kamu kembangkan. Dengan mengetahui keberadaan kompetitor, kamu bisa menentukan unique selling product sehingga makanan yang kamu jual berbeda dan memiliki nilai lebih dibanding pesaing. 

 

Selain itu, analisa kompetitor juga berguna dalam menyusun strategi bisnis yang akan kamu jalankan. Misalnya, strategi marketing yang tepat agar bisa menarik konsumen untuk membeli produk makanan yang kamu jual setelah lebaran.

Terus Melakukan Kegiatan Marketing di Berbagai Channel

Sebaiknya, jangan berhenti melakukan kegiatan marketing saat Ramadhan berakhir dan memasuki momen lebaran. Jika kamu mempromosikan produk di media sosial, terus lakukan update di platform yang kamu gunakan.

 

Konten yang kamu posting tidak harus selalu mengenai produk. Melainkan bisa berupa ucapan selamat Idul Fitri atau yang lainnya, untuk tetap mendapatkan awareness dari pelanggan. 

 

Kamu bisa juga membangun interaksi di media sosial dengan mengajak pelanggan untuk membagikan pengalaman Ramadhan, Idul Fitri, dan mudik. Sehingga, brand bisnismu tetap dikenali oleh pelanggan meskipun Ramadhan sudah berakhir. 

 

#BelajarLebihMudah Mengembangkan Bisnis Bersama Kelas.com

Mengembangkan bisnis makanan setelah momen Ramadhan penting untuk dilakukan agar usaha yang dijalankan tetap eksis pasca lebaran. Bahkan dengan strategi yang tepat, bisnis makanan tersebut bisa menjadi sumber pemasukan utama setelah lebaran.

 

Nah, kamu dapat menjalankan delapan cara yang sudah disebutkan di atas untuk mengembangkan bisnis makanan setelah bulan Ramadhan. 

 

Gimana? Apakah kamu sudah siap mengembangkan bisnis makanan yang dimiliki? Atau masih ragu dalam menyusun strategi pengembangan bisnis yang tepat pasca lebaran?

 

Tenang aja! Kamu nggak perlu takut memulai! Kelas.com menyediakan kelas strategi pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Di kelas ini, kamu dapat mempelajari strategi mengembangkan bisnis yang berkelanjutan hingga cara untuk menjalankannya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, ikuti kelasnya sekarang!

Bagikan Artikel ini: