banner-campaign-1
Siap Kerja  

Tips dan Trik UX Research untuk Pemula Mengembangkan Produk

Tips dan Trik UX research untuk Pemula

Di era digital ini, semakin banyak orang yang sering mengeksplorasi berbagai hal melalui internet termasuk mencari sebuah produk dari berbagai brand. Untuk itu, brand perlu membuat cara bagi penggunanya agar lebih nyaman dengan mengikuti berbagai hal yang dicari dan dibutuhkan oleh pengguna.

 

Nah, itulah fungsinya seorang UX Researcher dalam membantu brand melakukan hal tersebut. Hal ini akan memberikan insight berharga terkait pengalaman pengguna, mengembangkan desain yang berfokus pada pengguna, dan bertindak atas segala kepentingan penggunanya.

 

Terlebih lagi, seiring kemajuan teknologi dari era digital ini membuat bahwa UX Research ini menjadi semakin hal yang penting. Tertarik untuk mengetahuinya lebih lanjut? Mari kita simak artikelnya sampai selesai, ya!

 

Pentingnya UX Research untuk Product Development

 

Pentingnya UX Research untuk pengembangan produk

Sumber: Unsplash

 

 

Dikutip dari Forrester, sebuah web dengan UX yang unggul memiliki rasio konversi kunjungan menjadi prospek lebih dari dari 400%. Selain itu, salesforce pernah menyebutkan ada sekitar  84% pelanggan mengatakan bahwa user experience sama pentingnya dengan produk dan layanan yang ditawarkan.

 

Oleh karena itu UX Research menjadi salah satu hal yang paling penting dalam sebuah website atau aplikasi. Ada beberapa manfaat dari UX Research yang dilihat dari beberapa aspek seperti berikut:

  • Product benefits, menginformasikan strategi desain dan keputusan tentang cara kerja dan tampilan produk

  • User benefits, memahami pengguna dalam memahami sebuah produk atau aplikasi

  • Business benefits, menginformasikan apa yang harus dibangun dan ROI yang dicapai dengan membangunnya.

 

Baca juga:

 

8 Tips UX Research untuk Pemula

 

Tips UX Research dalam Pengembangan Product

Sumber: Unsplash

 

 

Dengan banyaknya benefit yang didapatkan, maka ada beberapa hal untuk mengoptimalkan research pada sebuah website ataupun aplikasi yang bisa kamu coba. Berikut di antaranya.

Definisikan Objektif Riset

Langkah pertama untuk melakukan UX Research yang sukses adalah menetapkan tujuan yang jelas. Kamu bisa memulainya dengan menuliskan mengapa kamu melakukan penelitian dan apa yang ingin dicapai.

 

Menentukan tujuan yang jelas di awal akan membantu kamu dalam mengidentifikasi metode penelitian yang akan digunakan. Misalnya, apa yang akan diskusikan dengan pengguna, dan bagaimana hal itu akan membantu menemukan data yang berharga.

Pelajari Bagaimana Melakukan Interview yang Tepat

Interview jarak jauh atau remote tidak mudah untuk dilakukan. Ada banyak masalah mulai dari koneksi hingga masalah audio yang dapat mengganggu sesi interview, jadi kamu harus memeriksa dan mempersiapkan semuanya terlebih dahulu.

 

Untuk menjalankan wawancara remote user yang tepat kamu perlu menggunakan alat yang terhubung dengan pengguna seperti aplikasi video conference. Terakhir, saat memulai diskusi coba bicara dengan perlahan dan berikan waktu kepada kandidat untuk berpikir dan menjawab pertanyaan kamu.

Susun Survey User Research dengan Baik

 

Survey UX Research

Sumber: Pexels

 

 

Untuk membuat survey UX Research yang baik, pastikan kamu mengajukan pertanyaan yang tepat dan pertanyaan yang benar-benar kamu butuhkan jawabannya. Karena semakin lama survey tersebut, maka semakin tinggi tingkat pengabaian. 

Beri Pertanyaan Secara Benar dan Tidak Membingungkan

Kamu dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang mudah dipahami oleh banyak orang dan usahakan jumlahnya tidak terlalu banyak. Hal itu disebabkan karena semakin banyak pertanyaan, orang atau konsumen nantinya semakin enggan untuk menjawabnya hingga selesai.

 

Oleh karena itu, kamu perlu untuk fokus pada riset produk atau masalah yang dihadapi dalam penelitian yang kamu lakukan. Tentunya, pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan tujuan penelitian kamu saat ini. 

Bijak Memilih Metode Riset

UX Research secara luas terbagi dalam dua kategori, yakni kualitatif dan kuantitatif. Contoh penelitian kualitatif meliputi tes kegunaan, kelompok fokus, wawancara, studi buku harian, dan lokakarya desain partisipatif.

 

Sedangkan, contoh metode penelitian kuantitatif meliputi survei online, jajak pendapat, dan kuesioner. Perbedaan utama antara penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah penelitian kuantitatif menghasilkan data yang mewakili informasi numerik, seperti persentase pengunjung situs yang mengisi formulir.  

 

Sebelum memilih metode penelitian, coba pahami masalah yang ingin kamu pecahkan dan pertanyaan yang perlu dijawab.  Dengan cara ini, kamu dapat memilih metode yang paling sesuai untuk membantumu mencapai tujuan.

Tentukan Tools Riset yang Tepat

Lanskap UX Research sangat luas dengan bantuan tools yang menawarkan berbagai fitur.  Misalnya, beberapa mungkin memiliki interface yang sulit digunakan dan beberapa mungkin tidak memiliki fitur lengkap untuk memenuhi semua kebutuhan dengan lancar. 

 

Oleh karena itu, tidak semua tools UX Research bernilai investasi. Jadi, sangat penting untuk menentukan tools riset yang cocok untuk digunakan.

Perhatikan Secara Holistik Jawaban User

Kamu perlu memperhatikan secara holistik jawaban dari hasil UX Research terhadap setiap pertanyaan yang kamu ajukan. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan jawaban yang mendukung dari riset yang telah kamu lakukan. 

Pertimbangkan Kontribusi Open Source

Kamu perlu mempertimbangkan kontribusi open source atau sistem yang tidak dikoordinasikan oleh satu individu dan bekerja sama dengan banyak orang untuk memanfaatkan kode tertentu. Dengan begitu, UX Research akan lebih valid dan terbuka secara menyeluruh.

 

3 Trik UX Research untuk Pemula

 

Trik UX research bagi Pemula

Source: Unsplash

 

 

Berikut beberapa trik UX Research yang bisa kamu coba lakukan antara lain:

Pastikan Insight Riset Bersifat Actionable

Sebagai seorang UX Researcher, peran kamu bukan hanya tentang mengungkap insight yang tepat dan menyajikan insight dengan cara yang mudah dipahami dan diterapkan. Dengan begitu, insight yang diterima dapat digunakan oleh para pengguna dan bukan hanya sekadar informasi biasa.  

 

Kemudian, kamu perlu merangkum hasil riset yang telah kamu lakukan agar lebih mudah untuk dipahami. Jadi, kamu perlu memastikan apakah insight UX Research yang telah kamu lakukan bersifat actionable atau dapat digunakan oleh pengguna. 

Minimalisir Jarak dengan Customer saat Riset

Meskipun kamu dapat memahami pengguna dengan mendengarkan atau melakukan percakapan dengan mereka, kamu juga perlu mengamatinya. Dengan begitu, kamu dapat mengungkap kebutuhan, keinginan, dan motivasi pengguna yang sebenarnya untuk mendorong hasil yang lebih baik.

 

Oleh karena itu, minimalisir jarak dengan pengguna saat riset dibuat. Lakukan pendekatan dengan baik untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diinginkan dari seorang pengguna.

Beri Fokus pada Masalah atau Pertanyaan Inti

Dengan berbagai pertanyaan yang diajukan, kamu harus fokus dalam memberikan pertanyaan inti dari hal-hal yang ingin kamu dapatkan jawabannya dari customer. Melalui cara ini, pengguna akan dengan mudah menjawab segala pertanyaan yang ada.

 

#BelajarLebihMudah UX Research bagi Pemula di Kelas.work

Ternyata UX Research sangat penting untuk membantu kamu mengetahui berbagai hal terkait user ketika menggunakan suatu produk, khususnya aplikasi atau website. Namun, sebagai UX Researcher kamu perlu berbagai skill yang mendukung ketika melakukan riset tersebut.

 

Jika kamu tertarik untuk belajar seputar UX Research, yuk ikuti kelas online belajar UX Research dari dasar bagi pemula bersama Kelas.work. Di kelas tersebut, kamu tidak hanya belajar bagaimana cara untuk melakukan riset saja, namun kamu akan mempelajari pengaplikasian tiap metodenya.

 

Tidak hanya itu, kamu akan belajar langsung dari ahlinya serta dapat mengakses kelasnya kapanpun dan dimanapun, loh! Tunggu apa lagi? Ayo raih impianmu menjadi seorang UX Researcher bersama Kelas.work sekarang juga!

Bagikan Artikel ini: