Keterampilan Khusus  

Pelajari Pentingnya Hierarki Visual dan Seluruh Prinsipnya

Hierarki Visual adalah

Pernahkah kamu mengunjungi suatu website namun design-nya alih-alih informatif malah membuatmu semakin bingung? Jika iya, mungkin UI/UX Designer website ini lupa menerapkan hierarki visual. 

 

Mungkin bagi orang awam istilah ini masih terdengar asing. Namun, tahukah kamu jika prinsip ini merupakan salah satu hal penting di bidang desain kreatif. 

 

Nah, untuk lebih jelasnya, kali ini Kelas.com sudah merangkum serba-serbi hierarki visual menjadi artikel berikut. Jadi, untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut, ya

 

Apa itu Hierarki Visual?

Jika dilansir dari Interaction Design Foundation, Visual Hierarchy atau hierarki visual merupakan prinsip mengatur tata letak atau urutan elemen berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing elemen. Prinsip ini menjadi guide saat merancang sebuah desain. 

 

Misalnya seperti item mana yang harus dibuat lebih besar secara size, atau tulisan mana yang harus di-highlight. Tujuannya agar audiens paham dan informasinya bisa tersampaikan dengan baik. 

 

10 Prinsip Hierarki Visual 

 

Prinsip Hierarki Visual

Sumber: Unsplash

 

Di dalam dunia design grafis, berikut ini berbagai prinsip hierarki visual yang perlu kamu ketahui. 

Ukuran dan Skala

Ukuran dan skala pada desain seperti satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Skala merujuk ini pada ukuran satu elemen jika dibandingkan dengan elemen lainnya.  

Warna dan Kontras

Warna sangat erat hubungannya dengan psikologi seseorang. Oleh karena itu, permainan pada warna dan kontras dibutuhkan untuk menonjolkan item penting sehingga perhatian audiens akan tertuju ke item tersebut.

Typographic Hierarchy 

Typographic hierarchy mengatur teks mana yang harus dicetak highlight dan mana yang hanya informasi penjelas sehingga dicetak dengan size lebih kecil. Tujuannya membuat kontras dalam tipografi sehingga dapat menjadi guide untuk fokus audiens.

Spacing

Spacing atau spasi mengatur jarak spasi antar elemen dalam design. Semakin rapi dan teratur spasi antar elemen maka memudahkan audiens untuk mengidentifikasi semua objeknya. 

Proximity

Proximity mengatur jarak antar objek yang berhubungan dalam suatu desain. Semakin tinggi relationship suatu objek dengan objek lainnya maka harus diletakkan berdekatan. 

Alignment

Alignment ini mengacu pada peletakkan antar elemen objek serta teks sehingga bisa selaras dan padu. Dengan selarasnya komposisi antar elemen dalam sebuah desain maka audiens lebih mudah memahami maksud serta informasi yang terkandung. 

Repetition

Repetition mengacu pada pengulangan elemen berbeda pada suatu desain. Pengulangan ini untuk menciptakan konsistensi dan penguatan terhadap objek tertentu sehingga pesannya bisa tersampaikan. 

Leading Lines

Garis merupakan penghubung antar dua poin berbeda. Leading lines dalam design mengarahkan fokus pandangan audiens saat mengamati suatu design

Rule of Thirds

Rule of thirds ini merupakan teknik untuk membagi desain menjadi tiga baris serta tiga kolom. Titik pertemuan antara garis horizontal dan vertikal inilah merupakan titik fokusnya. 

 

Jadi, nanti saat merancang Creative Designer bisa lebih fokus meletakkan objek penting di area tersebut. Sehingga dengan melihat sekilas konten tersebut, audiens langsung bisa mendapatkan informasi pentingnya. 

Perspective

Perspective merupakan efek 3D yang diberikan pada desain 2D, ilusi ini diciptakan agar objek utama menjadi lebih menonjol. Ilusi ini bisa menarik perhatian audiens untuk lebih memfokuskan pandangannya ke objek utama.

 

 

Baca juga:

  

Kenapa Hierarki Visual Penting?

Bagi seorang Creative Designer baik untuk website, poster atau desain lain, penerapan prinsip ini penting untuk memandu penyajian elemen pada ke dalam sebuah desain. Setelah mengetahui prinsip ini, Creative Designer juga bisa dengan mudah mengumpulkan elemen-elemen ke dalam kategori tertentu. 

 

Selain itu, dengan memahami prinsip ini, desain yang dibuat juga bisa lebih komunikatif. Sehingga seolah-olah Creative Designer bisa langsung menyampaikan informasi atau pesannya kepada audiens secara langsung. 

 

Siapa Saja yang Wajib Memahami Hierarki Visual? 

Pada umumnya semua orang yang berkecimpung di bidang creative design perlu memahami terkait prinsip ini. Misalnya Creative Graphic Designer memanfaatkan ilmu ini untuk mendesain konten baik yang digital atau cetak. 

 

Kemudian seorang Typography Master akan memanfaatkan prinsip ini untuk penekanan pemilihan size, spasi atau warna font desainnya. Kemudian ada Designer untuk infographics mengimplementasikan ilmu ini untuk memadukan elemen objek dan teks sehingga konten yang dihasilkan bisa selaras.

 

Terakhir ada UI/UX Designer, baik untuk website atau mobile apps. UI/UX Designer memanfaatkan prinsip ini untuk merancang web atau aplikasi sehingga user bisa paham langkah-langkah menggunakan website maupun aplikasinya.

 

Tips Menggunakan Hierarki Visual Saat Mendesain

 

Implementasi Hierarki Visual

Sumber: Unsplash

 

Setelah membahas pengertian, prinsip dan pentingnya prinsip ini. Sekarang saatnya berbagi tips untuk kamu yang baru mengenal dunia desain, berikut ini ada tips umum menggunakan hierarki visual saat mendesain.

Know Your End User

Ketahui siapa user akhirmu, karena tujuan dari sebuah desain untuk memberikan informasi serta mempermudah user menggunakan sesuatu. Jadi, kamu harus paham betul karakteristik user atau audiens-mu sehingga desainnya bisa sesuai dengan kebutuhan mereka. 

The Medium Matters

Media itu penting, yup, ketika ingin merancang suatu konten, maka pastikan kamu tahu betul spesifikasi medianya. Hal yang akan sangat berpengaruh terutama saat mengatur skala, contohnya skala desain untuk billboard pasti akan jauh berbeda dengan mobile apps

Question, Experiment, Test and Iterate

Atau maksudnya yaitu saat kamu membuat sebuah desain jangan takut untuk membuat sebuah gebrakan baru. Setiap desain baru yang kamu buat maka lakukan testing agar kamu bisa dapat feedback untuk perbaikan. 

A Little Goes A Long Way

Dengan kata lain, di dunia desain tidak ada batasan khusus terkait seberapa banyak elemen harus disertakan. Namun, perlu diingat, jangan terlalu banyak meletakkan elemen pada desainmu, cukup buat seminimal mungkin yang penting pesannya bisa tersampaikan. 

Consider Progressive Disclosure

Maksud dari tips ini yaitu membagi-bagi informasi atau langkah-langkah pengerjaan ke dalam porsi kecil sehingga lebih mudah dalam proses pengerjaannya. Hack ini diadaptasi dari teknik para UX Designer saat sedang mengerjakan sebuah project besar.

 

#BelajarLebihMudah Bekerja jadi Creative Designer Bersama Kelas.com

Sebagai seseorang yang terjun di bidang desain kreatif, tujuan utamanya yaitu membuat sebuah design yang sesuai dengan kebutuhan audiens. Oleh karena itu, prinsip visual hierarchy ini penting dipahami oleh Creative Designer. 

 

Gimana? Apakah kamu masih penasaran seputar materi ini atau kamu mau memperdalam ilmu terkait desain kreatif lainnya? 

 

Kalau iya, kamu wajib kunjungi website Kelas.com. Karena Kelas.com punya banyak sekali pilihan Kelas Creative Design yang bisa kamu pilih untuk mengasah kemampuan kamu di bidang ini. 

 

Bukan hanya mendapatkan ilmu berharga dari Mentor pilihan tapi kamu juga bisa memperkaya portofolio, lho

 

Jadi, tunggu apa lagi, sebelum keduluan sama Designer lainnya, yuk, daftarkan dirimu sekarang! Raih mimpimu menjadi Creative Designer handal bersama Kelas.com! 

Bagikan Artikel ini: