Bisnis dan Marketing  

Pelajari Berbagai Jenis Marketplace dan Tips untuk Memulai Berjualan

Marketplace adalah

Kemajuan teknologi mendorong perubahan di segala lini kehidupan manusia, terutama di bidang jual-beli. Contoh simpelnya, di zaman sekarang siapa sih yang belum pernah belanja di marketplace

 

Bahkan mungkin orang lebih menyukai belanja lewat marketplace dibandingkan lewat website atau visit offline store-nya. Namun, apa sih sebetulnya marketplace itu, apa bedanya dengan e-commerce dan bagaimana prospek bisnisnya? 

 

Nah, untuk kamu yang penasaran terkait hal ini atau kamu yang ingin merintis usaha di sini, yuk, simak pembahasan berikut ini! 

 

Apa yang Dimaksud Marketplace?

Marketplace adalah sebuah platform atau wadah bertemunya antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli. Marketplace bisa terjadi secara offline maupun online, namun untuk pembahasan ini akan lebih fokus ke online, ya.

 

Marketplace ini digambarkan sebagai orang ketiga yang membantu memberikan tempat bagi para Seller untuk bisa menawarkan produknya kepada Buyer. Sehingga bisa jadi produk yang kamu tawarkan juga ditawarkan oleh Seller lainnya. 

 

Beberapa contoh dari marketplace besar di Indonesia yaitu Shopee, Tokopedia, BliBli, Lazada dan Bukalapak. Sedangkan contoh yang beroperasi di luar negeri ada Amazon, Alibaba, eBay, Rakuten serta Etsy.

 

Manfaat Marketplace Bagi Pebisnis

 

Manfaat Marketplace

Sumber: Tokopedia

 

Marketplace saat ini banyak dipilih oleh Seller untuk menawarkan produk usahanya, karena dinilai mudah untuk maintenance-nya. Bagi kamu yang punya rencana untuk membuka usaha lewat platform ini, berikut beberapa manfaatnya bagi Business Owner sepertimu. 

Lebih Banyak Orang yang Melihat Produkmu

Salah satu keuntungan memulai usaha melalui platform ini yaitu produk yang kamu tawarkan bisa dilihat oleh banyak orang. Bahkan kamu tidak perlu terlalu banyak promosi, karena secara umum platform ini memiliki banyak jumlah User aktif. 

Membangun Kepercayaan Customer

Pada umumnya, pandangan masyarakat terhadap marketplace itu tinggi, begitu pula dengan kepercayaan dari Customer. Jika kamu berbisnis di platform ini, maka Customer akan percaya bahwa produkmu itu legit, karena sudah lolos verifikasi dari pihak marketplace.  

Kemudahan Operasional

Membuka toko di platform ini bisa memberikan kemudahan terkait operasionalnya, kamu tidak perlu repot memikirkan update teknologi, lalu lintas sistem atau bahkan database-nya. Karena hal terkait teknologi ini sudah dikelola oleh pihak marketplace, kamu cukup menggunakan platform yang disediakan. 

Menawarkan Sistem Customer Service yang Mudah

Seperti manfaat sebelumnya, pihak penyedia platform akan menyediakan semua fasilitas operasional, tak terkecuali terkait customer service. Pada umumnya kebanyakan marketplace menyediakan layanan customer service 24 jam setiap harinya, jadi kamu tidak perlu handle satu-satu keluhan setiap Customer.

Kemudahan Terkait Logistik

Salah satu hal challenging saat mengelola usaha online yaitu pengiriman barang. Namun, jika kamu merintis usaha di marketplace, pihak platform yang akan mengelola pengiriman dan pengantaran barang hingga sampai ke Customer. 

 

Keterbatasan Marketplace Bagi Pebisnis 

Walaupun menawarkan banyak kemudahan bagi kamu Business Owner namun tentunya setiap platform ada kekurangannya masing-masing. Nah, menurut Linkedin berikut ini beberapa keterbatasan merintis usaha melalui marketplace yang perlu kamu pertimbangkan sebagai seorang Business Owner. 

Ketatnya Persaingan 

Seperti yang dijelaskan di atas, platform ini merupakan wadah bagi banyak Seller menawarkan produknya. Hal ini menyebabkan terkadang produkmu susah standout dibandingkan dengan Seller lainnya, jadi kamu harus memikirkan cara supaya produkmu punya adding value khusus.  

Keterlambatan Pembayaran 

Berbeda dengan menjalankan bisnis secara offline, dimana kamu akan langsung menerima pembayaran dari Customer atas produk yang dibelinya. Di platform ini biasanya ada SLA khusus untuk mengatur pencairan dana ke Seller, di beberapa platform seperti Amazon membutuhkan waktu 7-14 hari. 

Biaya Komisinya Tinggi

Karena saat berjualan di suatu platform kamu sebagai Business Owner diibaratkan menyewa tempat untuk berjualan, jadi pastinya ada biaya khusus yang harus dibayarkan. Besar komisi ini berbeda-beda tergantung dari kebijakan masing-masing platform

 

 

Baca juga:

 

Jenis-Jenis Marketplace

Sebelum memulai bisnis di marketplace, kamu harus paham terlebih dahulu perbedaan masing-masing jenisnya. Berikut ini jenis marketplace jika dilihat dari target audience-nya

Business-to-Business (B2B) 

Business-to-business (B2B) adalah tempat bertemunya Seller grosir ke Customer, skala transaksinya dalam jumlah besar (bulk), contoh B2B yaitu Alibaba dan Amazon. Karena memanfaatkan proses serba online serta proses otomatisasi, membuat jenis B2B ini sekarang sudah bisa menjangkau transaksi antar negara. 

Business-to-Customer (B2C) 

Berbeda dengan jenis B2B, jenis business-to-customer (B2C) ini Seller menjual produk langsung ke Customer. Biasanya model B2C ini menyediakan berbagai kategori produk, contohnya ada Shopee, Tokopedia, Blibli serta Traveloka. 

Peer-to-Peer (P2P) atau Customer-to-Customer (C2C)

Peer-to-Peer (P2P) ini merupakan wadah bagi orang-orang dengan kebutuhan atau selera yang sama untuk menawarkan produk atau jasanya. Uniknya dari jenis ini yaitu peran antar peer di dalamnya sangat fleksibel, jadi bisa sebagai Seller atau Customer, contoh P2P misalnya Etsy atau Airbnb. 

 

Tips Berjualan di Marketplace Bagi Pebisnis

 

Sumber: Pexels

 

Nah, setelah mengetahui seta menimbang kelebihan dan kelemahannya, selanjutnya yaitu tips bagi Pebisnis pemula saat akan membuka usaha di sini. Berikut beberapa tips berjualan di marketplace bagi Pebisnis.

Hitung Margin Produkmu Secara Seksama

Karena berjualan di platform ini akan dikenai biaya administrasi, maka perhitungan untuk margin juga harus dihitung secara teliti. Jangan sampai harga jualnya habis untuk membayar biaya administrasi ke pihak penyedia jasa platform, ya.

Buat Strategi Pasar Jangka Panjang

Sebagai Seller di marketplace kamu harus bisa mengukur strategi untuk jangka pendek, menengah sampai jangka panjang. Buat plan cadangan, in case timbul masalah sewaktu-waktu. 

Fokus pada Peningkatan Customer Experience 

Tahukah kamu bahwa hampir 74% Customer mempertimbangkan keputusan pembeliannya berdasarkan review atau testimoni dari sebuah toko. Oleh karena itu, pastikan setiap Customer yang membeli produkmu puas dengan produk serta pelayanannya, ya.

Perhatikan Stock Produk

Pastikan jumlah stock di gudang sesuai dengan jumlah pada toko online-mu. Jangan sampai, saat ada Customer yang order tapi ternyata stock di gudang sudah kosong. 

 

Karena hal ini bisa menyebabkan pembatalan pesanan. Dimana pembatalan pesanan bisa mengakibatkan penurunan performa tokomu.  

Siapkan Budget untuk Promosi

Walaupun berbisnis di marketplace terkenal seperti Shopee atau Tokopedia, promosi itu penting. Kamu bisa pasang iklan, sehingga di antara Seller lainnya produkmu bisa standout, dengan demikian bisa meningkatkan peluang kenaikan jumlah pembelian. 

 

#BelajarLebihMudah Melalui Bootcamp Digital Marketing Bersama Kelas.com

So, itu tadi pembahasan terkait definisi, kelebihan, kekurangan serta tips berjualan di marketplace. Gimana apakah sudah jelas atau masih ada pertanyaan seputar bisnis online atau digital marketing lainnya? 

 

Kalau iya, pas banget nih! Kelas.com punya paket spesial khusus belajar terkait digital marketing melalui Bootcamp Digital Marketing Bersama Kelas.com. Bootcamp ini menyediakan banyak materi berkualitas seputar digital marketing untuk kamu yang memiliki passion di bidang ini.

 

Mumpung masih ada promo potongan fantastis, yuk, daftar sekarang jangan sampai batas promonya habis, ya! Tunggu apa lagi, let's build your future with Kelas.com! 

Bagikan Artikel ini: