Keterampilan Khusus  

Katahui Beragam Teknik Storytelling dan Tips Menggunakannya

Teknik storytelling adalah

Masih ingat gak dengan iklan Ramayana dengan jingle khas “kerja lembur bagai quda” yang selalu mengundang tawa? Kira-kira apa ya yang membuat iklan itu menarik untuk ditonton sampai selesai?

 

Ternyata commercial video ini mengemas marketing mereka dalam sajian storytelling menarik. Dilansir dari Forbes, storytelling dapat membuat brand kamu lebih stand out dibandingkan kompetitor. Secara tidak langsung, penggunaan teknik storytelling pun membantu dalam menyematkan top of mind pada Target Audiens yang ingin dituju. 

 

Kali ini, Kelas.com akan mengulik tuntas semua tentang teknik storytelling. Mulai dari pengertian, sampai berbagai macam teknik dan tips membuatnya. Simak ulasannya berikut ini!

 

Apa Itu Teknik Storytelling? 

Storytelling adalah cara terbaik menciptakan koneksi antara brand dengan target audiens. Hubspot menyebutkan bahwa teknik storytelling menggunakan kata-kata untuk menciptakan dunia dan imajinasi tertentu bagi mereka yang mendengar/menontonnya. Adapun, teknik ini bisa mempersuasi orang melakukan sesuatu (call-to-action) dengan menyentuh mereka secara emosional. 

 

Misalnya saja, brand kamu adalah brand sepatu wanita, dan target audiens kamu adalah para wanita karir atau anak kuliahan, tapi sering diburu waktu sehingga merepotkan jika menggunakan sneakers tali. Maka, kamu bisa menawarkan sepatu model slip-on dan membumbuinya dengan penceritaan yang sesuai dengan pain points mereka. 

 

See? Dengan begitu, audiens secara tidak langsung akan membangun koneksi dengan brand kamu. 

 

Teknik storytelling tidak hanya bermaksud menyampaikan fakta, tapi juga merangkai kata sedemikian rupa sehingga audiens yang mendengarkan kisahnya seolah-olah ikut terlibat dalam cerita. 

 

Selain itu, ada beberapa hal berikut yang membuat teknik storytelling terasa menarik untuk diikuti. “Cerita” yang baik mengandung komponen seperti:

 

  • Entertaining: Storytelling yang bagus harus bisa membuat audiens excited untuk mengetahui adegan yang terjadi selanjutnya. 

  • Believable: Teknik storytelling yang baik membuat audiens yakin dan percaya dengan persepsi mereka setelah mendengarkan kisah tersebut.

  • Educational: Teknik storytelling yang baik harus bisa memberikan pengetahuan. 

  • Relatable: Teknik storytelling yang baik harus bisa membuat audiens merasa dipahami tentang situasi atau masalah yang mereka alami. 

  • Memorable: Teknik storytelling yang baik harus bisa selalu diingat oleh audiens. 

  • Trendy: Teknik storytelling yang baik harus selalu up-to-date dan tidak ketinggalan zaman. 

 

12 Teknik Storytelling

 

12 Teknik Storytelling

Sumber: Freepik



Dengan pendekatan storytelling yang kuat, brand message akan tersampaikan dan membuat audiens tertarik untuk mencari tahu tentang produk kamu, bahkan berpotensi jadi konsumen yang loyal. Berikut adalah penjelasannya. 

Menciptakan Karakter

Sedari dulu, karakter telah dijelaskan sebagai unsur intrinsik terpenting yang menggerakan alur cerita. Karakter kamu harus likeable, tapi jangan buat dia sempurna karena ini bisa membuat storytelling jadi tidak natural. 

 

Meskipun pada akhirnya karakter akan berhasil mencapai tujuan, buat dia menghadapi serangkaian masalah. Dengan begitu, audiens akan melihat character development dari tokoh tersebut. 

Panjangnya Cerita 

Perlu kamu ingat bahwa panjang atau pendek cerita ini disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan sampai narasi yang kamu ceritakan bertele-tele karena terlalu panjang, ataupun terlalu menggantung karena terlalu pendek. 

Foreshadowing 

Sesuai dengan namanya, foreshadowing membuat audiens bertanya-tanya dengan apa yang akan terjadi pada karakter utama. 

 

Kamu bisa menyebar banyak clue dalam narasi, lalu menghentikan cerita ketika mencapai klimaks. Dengan begitu, audiens yang mendapatkan akhir “menggantung” tidak sabar menanti kelanjutannya. 

Penentuan Latar 

Latar adalah tempat dan waktu dimana suatu cerita terjadi. Satu cerita bisa memuat banyak latar, tapi satu latar tidak bisa menceritakan lebih dari satu cerita. Maka dari itu, kamu harus menentukan latar yang sesuai dengan identitas brand dan sasaran yang ingin dituju.

 

Misalnya, kamu ingin membuat produk headphone dengan fitur noise cancelling. Kamu bisa menempatkan latar storytelling tersebut ketika karaktermu sedang berada di bus atau tempat-tempat ramai. 

Konflik

Sebuah cerita tidak akan terasa hidup tanpa konflik di dalamnya. Buat karakter kamu menghadapi tantangan. Apakah karakter akan berhasil memecahkan masalahnya? Apakah dia gagal? Konflik akan membuat audiens lebih bersimpati pada karakter. Kekuatan narasi kamu akan terlihat dari bagaimana kamu mengeksekusi konflik tersebut. 

 

 

Baca juga:

 

Dialog yang Nyata

Meskipun kepribadian karakter kamu tidak dijelaskan secara gamblang, audiens bisa memahaminya berkat penggunaan dialog yang kuat. Dialog membuat karakter lebih bebas mengekspresikan diri mereka. Kamu juga bisa menjelaskan keunggulan produk atau brand kamu lewat dialog antar karakter. 

Tambahkan Sentuhan Personal 

Walau alur yang digunakan sama, tapi dengan teknik storytelling yang sesuai dengan brand voice menjadikan ceritamu dibanding milik kompetitor. Sentuhan personal ini akan membuat audiens semakin yakin dan percaya pada apa yang kamu tawarkan. 

Pertajam POV 

Ada beberapa sudut pandang yang digunakan dalam teknik storytelling. Ini akan mempengaruhi bagaimana audiens menyerap informasi dari cerita yang kamu sampaikan. Sudut pandang orang ketiga umum digunakan, namun tidak ada salahnya kamu mencoba dari sudut pandang orang pertama. Audiens akan berada lebih dekat dengan karakter, sehingga mudah memahami perasaannya. 

Mulai Dengan Kejutan

Kamu bisa memberikan teknik storytelling kejutan sebagai pembuka cerita agar audiens penasaran dengan adegan selanjutnya. 

 

Mulailah dengan dialog yang bikin penasaran, atau buat karakter kamu dihadapkan langsung pada konflik. Kamu bisa memberikan sedikit plot twist di akhir cerita yang tak disangka-sangka. 

Tahu Apa yang Ingin Disampaikan

Pastinya, sebelum membuat cerita, kamu harus tahu pesan apa yang ingin disampaikan. Apakah tujuanmu ingin menjual produk? Apakah kamu ingin meningkatkan engagement dengan cara menghibur target audiens? Teknik storytelling ini harus matang, kalau tidak cerita tidak akan bisa dipahami isinya. 

Relatable

Keterikatan audiens dengan plot, karakter, maupun pesan yang disampaikan akan menimbulkan rasa tertarik untuk mengenal brand kamu lebih jauh. Bahkan, teknik storytelling yang relate dengan kondisi audiens bisa membuat mereka tertawa hingga menangis. 

Cara Penyampaian yang Tepat

Pesan yang tidak diceritakan dengan tepat, maka tidak akan sampai di kepala audiens. Oleh karena itu, gunakan gaya bahasa yang sesuai dengan target audiens kamu. Jangan terlalu bertele-tele maupun terburu-buru. Selain itu, struktur yang urut mulai dari orientasi, konflik, dan resolusi juga membantu audiens memahami seluruh cerita. 

 

Tips Memilih atau Menggunakan Storytelling

 

Tips Storytelling

Sumber: Freepik

 

 

Setelah mengetahui berbagai teknik storytelling tadi, sekarang saatnya kamu membuat narasimu sendiri. Berikut adalah beberapa tips menggunakan teknik storytelling

Pilih Tujuan yang Jelas 

Semua cerita pasti memiliki pesan moral yang ingin disampaikan. Seperti yang disoroti oleh Slice, meskipun brand kamu menawarkan produk yang berbeda-beda setiap tahunnya, selama tujuan kamu konsisten, maka audiens tetap merasa terkoneksi. 

Mudah Diingat

Dengan membuat teknik storytelling yang menghibur, akan lebih menarik audiens untuk mengintip brand kamu lebih jauh. Selain itu, menyuguhkan kisah-kisah sedih atau penuh perjuangan juga bisa mendorong audiens berempati pada karakter. 

Terapkan Call-To-Action 

Teknik storytelling yang baik perlu memotivasi audiens melakukan sesuatu. Kamu perlu melibatkan emosi penonton ke dalam cerita, sehingga mereka terdorong untuk melakukan sesuatu sesuai keinginanmu. Tambahkan juga call-to-action di bagian akhir. 

Gunakan Pengalaman Pribadi 

Kamu bisa menggunakan teknik storytelling dengan menceritakan perkembangan brand, mulai dari pertama merintis hingga ada di titik sekarang. Temukan bagian mana yang paling menarik dan soroti itu dalam cerita, sehingga audiens merasa terkesima. Susun dengan struktur yang jelas, mulai dari awal, tengah, dan akhir. 

 

#BelajarLebihMudah Menjadi Storyteller Bersama Kelas.com

Teknik Storytelling bisa menjadi strategi marketing yang membuat promosi brand jadi tidak monoton dan lebih entertaining bagi audiens. Coba mulai perhatikan hal-hal di sekitar, temukan apa yang saat ini menjadi kekhawatiran atau dicari-cari audiens, kemudian ramu dengan gaya penceritaan menarik.

 

Jangan lupa untuk tetap menyesuaikan dengan identitas brand kamu. Kalau masih belum ada ide untuk membuat Storytelling yang baik, tak usah cemas. Kamu bisa mengikuti kelas untuk menerapkan Teknik Storytelling yang persuasif.

 

Dengan begitu, kamu lebih siap untuk bercerita dan membangun relasi akrab bersama audiens. Tunggu apa lagi? Ayo, daftarkan dirimu sekarang!

Bagikan Artikel ini: