Siap Kerja  

Inilah Tips Personal Branding dengan Online Reputation Management

Online Reputation Management

Internet memungkinkan para penggunanya menemukan berbagai brand dalam satu klik. Ini merupakan peluang bagi brand untuk dapat dilihat oleh para pengguna internet. Namun, kemudahan tersebut membuat mereka mudah juga untuk melakukan penilaian secara cepat. Maka, brand membutuhkan branding positif agar dapat menciptakan kesan, penilaian, dan ulasan baik dari para pengguna internet.

 

Ulasan positif akan meningkatkan kepercayaan pengguna hingga dapat merangsang pembelian. Menurut data dari Status Lab, 94% konsumen melaporkan bahwa ulasan positif membuat mereka lebih cenderung menggunakan suatu bisnis. Sedangkan, menurut Reputation X, 60% konsumen mengatakan bahwa ulasan negatif membuat mereka tidak ingin menggunakan suatu bisnis.

 

Dari sinilah terlihat bahwa sebuah brand dituntut untuk membangun citra positif mereka di internet, sehingga para pengguna dapat meninggalkan ulasan yang baik. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen agar brand memiliki reputasi positif, yaitu dengan Online Reputation Management (ORM). Apa itu ORM, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa begitu penting? Artikel di bawah ini akan mengulas ORM dengan lengkap.

 

Apa yang Dimaksud dengan Online Reputation Management?

Online Reputation Management atau ORM adalah serangkaian praktik pengelolaan reputasi brand di internet sehingga memiliki persepsi yang positif di mata pengguna internet atau pelanggan. 

 

Online Reputation Management mengelola brand dengan mengatur struktur digitalnya, mengunggah informasi yang benar, menangkal data negatif dan menyesatkan, dan memberikan citra brand terbaik.

 

Setiap aktivitas yang dilakukan suatu brand harus dipantau dan dikelola untuk dapat membentuk opini pelanggan saat ini dan di masa depan. ORM membuat bisnis tampak bisa diandalkan dan dipercaya.

 

Kenapa Online Reputation Management Penting?

 

4 Channel ORM

Sumber: Igniyte.co.uk

 

 

Menjaga ORM sangat penting karena berdampak besar pada penjualan. Hal ini ditandai dengan penilaian atau ulasan positif dari para pengguna atau pelanggan. Seperti data pada pendahuluan di atas, banyak orang akan meninggalkan suatu brand jika brand tersebut memiliki ulasan negatif.

 

Artinya, ulasan negatif berdampak pada kredibilitas suatu brand. Berikut beberapa alasan lain mengapa ORM sangat penting bagi kemajuan suatu bisnis:

Berdampak pada keputusan pembelian

Di era digital, orang akan mencari informasi apapun melalui internet. Begitu juga jika mereka hendak membeli suatu barang. Yang pertama kali mereka lakukan adalah riset online. Menurut data Think With Google, 59% pembeli mengatakan mereka melakukan riset online sebelum melakukan pembelian. Penampilan brand yang menarik dapat mengundang pelanggan, hingga mereka memutuskan untuk melakukan pembelian.  

Mengatasi ulasan negatif

Ulasan negatif tidak bisa dihindari, namun harus diselesaikan. Dengan mengelola ORM, maka, ulasan negatif akan cepat diatasi. Dengan keaktifan dan kecepatan, pelanggan akan melihat bahwa brand tersebut mempunyai kepedulian untuk menyelesaikan masalah. Setelah masalah teratasi, peluang mereka akan melakukan pembelian berikutnya sangat besar.

Memperkuat reputasi brand di dunia digital

Semakin kuatnya reputasi brand positif, tentunya akan meraih hal yang positif pula seperti meningkatnya rating tentang kualitas produk berdasarkan pengalaman pelanggan, meningkatnya kepercayaan, penjualan dan lebih unggul dari kompetitor.  

 

4 Channel ORM

Ada banyak saluran digital yang terlibat dalam ORM. Menciptakan kesan positif pada brand memerlukan pengelolaan, khususnya saluran digital secara aktif. Terdapat empat saluran digital ORM:

1. Paid media

Paid media mencakup segala bentuk konten online yang memerlukan pembayaran untuk menampilkan brand. Ini termasuk Google Ads, iklan media sosial, postingan bersponsor, dan promosi oleh influencer.

 

Paid media sangat penting dalam ORM karena brand memiliki kendali penuh atas narasinya. Namun, biasanya biaya yang dikeluarkan cukup tinggi. Contoh dari paid media adalah sponsored social posts, lead generation, program afiliasi, dan native advertising.

2.   Earned media

Berbeda dengan paid media yang mengeluarkan biaya, pada earned media tidak perlu menyiapkan budget. Namun, brand harus bekerja lebih keras untuk bisa mendapatkan ulasan maupun liputan yang positif karena hal ini mengandalkan kepercayaan.

 

Dengan kata lain, earned media adalah media pihak ketiga yang akan mengulas atau meliput suatu brand tanpa biaya. Contohnya press coverage, media relations, ulasan dari blog atau situs web lain, forum, pelanggan setia, maupun influencer. 

3. Shared media

Shared media atau media bersama ini termasuk sosial media seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, Youtube, Pinterest, maupun TikTok. Di sosial media, penggunanya akan dengan bebas membuat konten apapun terkait brand.

 

ORM memungkingkan brand aktif memantau konten yang beredar agar berbagai keluhan negatif dapat dengan cepat ditangani.

4.  Owned media

Owned media adalah media yang paling bisa dikontrol dengan leluasa oleh brand seperti situs web pribadi atau blog.

 

Kontrol bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti membuat konten yang relevan dan bermanfaat bagi audiens, menargetkan kata kunci (keyword), mengoptimalkan SEO, mendapatkan backlink dari situs resmi di industri terkait, dan mengelola brand agar muncul dalam mesin pencari.

 

Penerapan Online Reputation Management

 

Penerapan ORM

Sumber: Semrush.com

 

 

Setelah mengetahui apa itu ORM dan juga channelnya, sekarang simak penerapannya ke dalam bisnis menurut Semrush.

Audit merek dan monitoring secara berkala

Mengaudit adalah langkah pertama yang penting dalam strategi ORM. Lakukan pencarian brand pada situs web, blog, media sosial, profil bisnis pihak ketiga, dan lainnya. 

 

Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana pelanggan melihat, membicarakan dan memberikan ulasan pada brand secara online. Hal ini akan memberi gambaran tentang hal positif dan negatif mengenai brand. Adapun pencarian bisa menggunakan Google maupun aplikasi Media Monitoring.

Respon hal negatif

Praktik ORM tidak akan menghindari ulasan negatif. Ulasan yang negatif adalah peluang bagi brand untuk memperlihatkan kepedulian brand terhadap calon pelanggan, berinteraksi dengan calon pelanggan, menunjukkan layanan pelanggan terbaik, menawarkan solusi nyata, dan membentuk hubungan baru dengan calon pelanggan.

 

Tanggapi semua ulasan, baik positif maupun negatif dengan ucapan terima kasih atas tanggapan mereka. Apabila terdeteksi adanya hal negatif, semakin cepat mengidentifikasinya dan tepat mengatasinya maka akan semakin meningkat kepercayaan pelanggan. 

Ciptakan kehadiran dengan tepat

Menciptakan kehadiran yang tepat berarti menampilkan hal-hal penting dan perlu dari brand saja kepada pelanggannya. Untuk menciptakan kehadiran yang tepat di internet, sebuah brand harus memantau semua konten, iklan, dan situs yang saling terkait dengan situs brandnya.

Mengoptimalkan SEO

SEO adalah bagian penting dari ORM, namun strateginya sedikit berbeda daripada SEO pada umumnya. SEO pada ORM berfokus pada brand. Hal ini dapat menekan hasil pencarian negatif dan menggantinya dengan konten positif yang sebelumnya sudah dibuat pada channel media yang dapat dikontrol.

Membuat konten yang konsisten 

Citra brand yang positif juga dinilai dari pesan konsisten yang disampaikan melalui beragam konten. Pastikan konten yang dibuat dapat membentuk persepsi positif pelanggan terhadap brand agar dapat diingat. 

 

Tidak hanya dari konten, hal positif lainnya dapat muncul saat pelanggan melakukan pencarian, bagaimana brand merespon ulasan pelanggan, dan cara brand berkomunikasi di sosial media.

 

Tips Menjalankan ORM untuk Personal Branding

 

Tips ORM untuk Personal Branding

Sumber: Top Interview

 

 

ORM tidak hanya berlaku untuk membangun kesan positif brand saja, melainkan bisa diterapkan untuk membangun citra positif individu. Dengan personal branding yang tepat, dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kredibilitasnya sebagai individu. Hal ini sangat penting ketika ingin membangun karir.

 

Di era digital, human resource (HR) telah mengadaptasi internet untuk mencari kandidat terbaru untuk suatu perusahaan. Maka, individu juga harus menerapkan ORM untuk membangun personal branding. Berikut tipsnya:

Kenali nilai jual diri

Mengenal diri sendiri adalah langkah pertama untuk membangun citra yang positif. Personal branding adalah seni menjual nilai terbaik dalam diri, jadi, pastikan memahami keunggulan apa yang dimiliki. Pilih keunggulan personal dan profesional yang baik dan layak untuk dibagikan kepada publik.

Gunakan media digital yang tepat

Seperti halnya dengan ORM pada brand, ORM pada personal branding juga memanfaatkan sosial media karena ini yang paling mudah dijangkau dan dibentuk. Manfaatkan keberadaannya untuk membangun personal branding. 

Pahami etikanya

Internet dipenuhi dengan kebebasan untuk berekspresi. Namun, perhatikan etika yang berlaku. Pemakaian dan pemilihan diksi untuk berkomunikasi sangat penting. Hindarilah penggunaan kata-kata yang bersifat SARA.

Menjalin relasi digital

Dunia digital memungkinkan para penggunanya mudah untuk mendapatkan teman maupun relasi yang lebih professional. Menjalin relasi akan banyak membuka peluang baru, khususnya dalam berkarir.

Buat konten yang bermanfaat

Konten yang dibuat pada platform digital mewakili pemikiran, kepribadian, dan wawasan pemiliknya. Jika, konten yang dibuat bermanfaat dan berkualitas, maka HR akan menilai pemilik konten adalah pribadi yang positif. Begitu juga sebaliknya. 

 

#BelajarLebihMudah Melalui Kelas Personal Branding di Kelas.com

Dalam berkarir, personal branding sangat penting untuk dikembangkan agar bisa membuka banyak peluang kerja. Maka, mulailah untuk mempelajari dan membangun personal branding dengan mengikuti kelas personal branding di Kelas.com.

 

Di kelas ini, mentor akan mengajarkan cara membangun online presence, koneksi, professional image, hingga cara membuat story telling yang tepat. Bangun personal branding mulai dari sekarang agar cepat berkembang dan dilirik oleh para HR!

Bagikan Artikel ini: