Laporan dan Beberapa Matriks Business Development di Perusahaan
Pekerjaan sebagai Business Developer tidak lepas dari kegiatan pemasaran atau marketing. Profesi ini banyak dianggap sebagai salah satu pekerjaan seorang sales, namun nyatanya ada beberapa perbedaan. Business Developer tergabung dalam kegiatan pekerjaan Business Development.
Melansir Forbes, Business Development (BD) merupakan proses menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan meliputi beberapa hal. Misalnya seperti pelanggan atau konsumen, market, serta klien bisnis dari perusahaan tersebut.
Dalam bekerja, BD memiliki tanggung jawab seperti menciptakan nilai atau value tertentu bagi perusahaan. Selain itu, BD perlu membuat laporan yang berisikan beberapa matriks. Nah, kali ini Kelas.com akan membantu kamu memahami apa saja matriks Business Development.
Report yang Biasa dibuat Business Development
Source: Freepik
Dalam bekerja, BD perlu membuat report atau laporan yang harus dilaporkan kepada perusahaan. Laporan tersebut biasanya terkait seputar rencana pengembangan bisnis hingga aktivitas pemasaran yang telah dilakukan.
Dalam hal ini, seorang Business Developer perlu memiliki skill yang baik dalam membuat laporan. Biasanya laporan Business Development dimuat dalam bentuk digital menggunakan Excel maupun Google Sheet.
Tidak hanya itu, Business Development perlu memperhatikan beberapa komponen laporan yang harus dituliskan. Hal itu meliputi nilai pelanggan, biaya, nilai penjualan, perkembangan aktivitas pemasaran, dan lainnya untuk bisa membuat laporan yang baik dan terorganisir.
10 Matriks yang Dikumpulkan Business Development
Source: Freepik
Dalam menjalankan pekerjaannya, BD perlu memahami beberapa matriks yang menjadi komponen penting dalam bekerja. Matriks yang dikumpulkan biasanya berupa angka.
Oleh karena itu matriks ini sangat penting bagi seorang Business Developer untuk bekerja. Hal itu disebabkan karena tanpa adanya angka-angka ini, BD akan kesulitan untuk mencapai goals dalam bekerja serta dalam memberikan impact yang maksimal kepada perusahaan.
Customer Lifetime Value
Customer Lifetime Value atau (LTV) merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan sekaligus menjadi sebuah matriks yang ada pada Business Development. Hal ini merupakan matriks untuk mengukur seberapa berharganya pelanggan di perusahaan.
Dengan customer lifetime value, maka BD akan melihat total dari jumlah uang yang diterima dari pelanggan terhadap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Nantinya, BD dapat melihat angka ini pada beberapa pelanggan tertentu selama mereka menjalin hubungan dengan perusahaan.
Customer Acquisition Cost
Source: Freepik)
Customer acquisition cost merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan setiap pelanggan. Matriks ini menjadi penting karena berkaitan dengan pelanggan dan perusahaan yang dihubungkan melalui seorang BD dalam pekerjaannya.
Untuk mendapatkan angka dari customer acquisition cost bisa didapatkan dari perhitungan rata-rata nilai pelanggan dan juga anggaran pemasaran bulanan. Cara lain yang bisa digunakan juga seperti membagi anggaran pemasaran bulanan dengan jumlah pelanggan bulanan yang diperoleh.
Retention Rate
Retention rate merupakan tingkat retensi pelanggan terhadap perusahaan. Dalam matriks ini, nantinya BD perlu melihat bagaimana seberapa besar kemungkinan pelanggan perusahaan untuk selalu menggunakan produk maupun layanan dari sebuah perusahaan.
Biasanya, untuk memperoleh matriks ini perlu adanya data berbasis teknologi atau software tertentu yang secara otomatis akan mengirimkan laporan pelanggan mingguan. Dalam hal ini, BD perlu memperhatikan angka dari seberapa besar retention rate yang diterima oleh perusahaan.
Client Loyalty
Client loyalty atau loyalitas pelanggan menjadi satu hal yang penting untuk melihat seberapa loyal pelanggan menggunakan produk atau layanan perusahaan. Dengan matriks ini, nantinya seorang BD perlu melihat apakah pelanggan menimbulkan loyalitas yang baik terhadap perusahaan atau justru sebaliknya.
Dalam mengukur matriks ini, diperlukan beberapa metode tertentu seperti skor promotor bersih dari pelanggan, tingkat pembaruan pelanggan, tingkat retensi, hingga tingkat konversi prospek yang didapatkan.
Qualified Leads
Source: Freepik
Sebagai seorang Business Developer, maka kamu akan berhubungan langsung dengan pelanggan maupun klien terkait bisnis perusahaan. Tidak hanya untuk masa sekarang, namun juga untuk masa yang akan datang.
Jadi, kamu perlu memilih pelanggan dengan prospek yang berkualitas (qualified leads) yang berguna bagi keberlangsungan perusahaan. Sekaligus, tujuan dari mendapatkan angka qualified leads yang baik adalah untuk memaksimalkan investasi pemasaran di suatu perusahaan.
Customer Net Promoter Score (NPS)
Customer net promoter score akan menunjukkan loyalitas pelanggan dengan menggunakan survei satu pertanyaan. Dengan NPS, maka nantinya akan melihat feedback dari pelanggan mengenai perusahaan.
Dalam matriks ini terdapat skala perhitungan antara -100 hingga 100. Berdasarkan nilai ini, BD dapat melihat seberapa banyak pelanggan yang merekomendasikan terkait produk/layanan yang diberikan kepada orang lain untuk keberlangsungan bisnis perusahaan.
Ikuti Program:
Gross & Nett Profit Margin
Source: Freepik
Dalam matriks ini akan terlihat angka dari keuntungan secara kotor maupun bersih. Gross margin akan menunjukkan jumlah uang yang masuk ke dalam bisnis setiap bulan. Sementara, laba bersih merupakan angka dari berapa banyak uang yang tersisa setelah seluruhnya dibayarkan.
Business Development harus memperhitungkan matriks ini karena berkaitan dengan keberlangsungan bisnis perusahaan. Jika margin kotor lebih tinggi dari nol, maka akan ada jalur kas untuk pertumbuhan dan ekspansi perusahaan. Sementara, jika margin laba bersih negatif maka bisnis akan merugi.
Sales Revenue
Sales revenue merupakan salah satu angka yang paling penting dalam sebuah bisnis. Semakin banyak pendapatan penjualan yang dihasilkan, maka akan semakin banyak pula uang yang dibelanjakan untuk pemasaran.
Selain itu, nantinya sebuah bisnis akan mampu berinvestasi dalam mengembangkan produk. Sehingga, BD perlu memperhatikan matriks ini dengan strategi tertentu seperti menargetkan segmen baru maupun mengakuisisi pelanggan baru demi menciptakan sales revenue yang baik.
Sales Growth
Sales growth dapat menjadi acuan kesuksesan BD dalam merancang strategi bisnis bagi perusahaan. Matriks ini akan mengidentifikasi tingkat penjualan perusahaan bisa bertumbuh dengan baik atau justru sebaliknya.
Jika matriks ini mendapatkan hasil yang positif, maka nantinya bisnis akan berjalan dengan lancar. Namun, jika hasilnya berbanding terbalik maka BD perlu mengidentifikasi masalah apa yang menyebabkan hal itu terjadi.
Attrition Rate
Dalam dunia marketing, attrition rate atau rasio gesekan merupakan sebuah pengelolaan pelanggan yang tidak lagi ingin melakukan kerjasama dengan suatu perusahaan. Salah satu cara untuk mengukur kehilangan pelanggan perusahaan adalah dengan menggunakan suatu metode tertentu.
Seorang BD perlu mengidentifikasikan seberapa besar attrition rate yang muncul pada bisnis perusahaan. Jika hasilnya tinggi, maka BD perlu menyelidiki alasan pelanggan untuk pergi dan mencari produk atau layanan dari perusahaan lain. Serta, apa saja produk atau layanan yang membuat pelanggan bisa bertahan.
#SiapKerja jadi Business Developer Bersama Kelas.work
Jadi, pekerjaan Business Development meliputi kegiatan pemasaran serta perencanaan bisnis suatu perusahaan dalam jangka panjang. Business Development perlu memperhatikan beberapa matriks penting untuk membuat sebuah laporan dan melakukan pekerjaannya.
Jika kamu ingin tahu lebih lain seputar bidang pekerjaan ini, kamu bisa ikuti kelas online sukses menjadi Business Developer andal. Kamu akan mengulik lebih jauh soal Business Development hingga mendapatkan tips peluang karir menjadi seorang Business Developer hanya di Kelas.work.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk daftarkan dirimu sekarang juga untuk meraih karir impianmu menjadi seorang Business Developer andal!
Rekomendasi Kelas Terbaik
Bagikan Artikel ini: