Siap Kerja  

Ketahui Benefit Menggunakan Design System dan Cara Membuatnya

Design System adalah

Kamu pasti pernah, dong, membuka aplikasi tertentu, misalnya saja Shopee. Coba perhatikan, deh, ketika membuka aplikasi tersebut, seperti apa tampilan yang kamu dapatkan? Apakah layout-nya ditempatkan sama persis ketika kamu mengaksesnya lewat ponsel iOS maupun Android? Atau justru berbeda begitu dibuka lewat PC? 

 

Nah, itu yang namanya design system. Konsistensi merupakan hal penting dalam menciptakan user interface (UI) yang bisa memudahkan pengunjung saat bertamu ke website. Tidak cuma dari segi visual saja, kamu perlu memastikan pengguna website menerima kemudahan yang sama meski dari device berbeda.

 

Oleh karena itu, buat kamu yang lagi mendalami produk digital atau switch career ke dunia design product, Kelas.com akan membahas lengkap tentang design system. Penasaran? Yuk, baca artikel ini sampai habis. 

 

Apa Itu Design System ? 

Dilansir dari Designcode, secara sederhana sistem desain atau design system adalah sekumpulan elemen pada desain yang bisa “didaur ulang”. 

 

Maksudnya, kamu bisa menggunakan komponen tersebut ketika akan melakukan pengembangan produk. Dengan begitu, workflow desain jadi lebih gampang, hemat waktu, dan konsisten. Ibaratnya, design system adalah sebuah lego, bisa kamu buat jadi apa saja dengan mengandalkan komponen yang sama. 

 

Dalam perusahaan sendiri, design system  adalah “peta” yang menuntun jalan tim desainer, produk, hingga developer. Sebagai single source of truth, diklaim jadi satu-satunya sumber terpercaya dalam meningkatkan pengalaman user.

 

Dengan menggunakan design system ini, kamu tidak perlu susah-susah membuat desain dari awal. Cukup mengikuti pola yang sudah tersedia, semua komponen bisa dipergunakan oleh seluruh pelaku produk digital, tanpa takut rancangannya kurang konsisten atau bahkan tidak sesuai dengan branding perusahaan. 

 

Contoh, kamu ingin mengubah font dari suatu button tertentu, dari Arial ke Calibri. Nah, keberadaan design system  ini, seluruh font yang ingin diganti menjadi Calibri pun berubah secara otomatis. 

 

Gak terbayang, kan, kalau kamu harus menggantinya satu per satu? Apalagi jika jumlah button mencapai ratusan. Wah, bisa memakan waktu seharian kalau begitu. 

 

Lalu apa saja yang termasuk ke dalam komponen design system? Berikut penjelasannya.

 

  • Component Library: Pustaka Komponen atau UI kit menyimpan beberapa elemen interaktif dan visual yang terdapat dalam aplikasi. Button, checkbox, tabs, icon, serta logo adalah beberapa komponen yang termasuk dalam UI kit

  • Pattern Library: Lebih berfokus pada experience dan solusi kepada pengguna. Misalnya, alur yang harus dilalui user saat melakukan pembelian barang. 

  • Brand Style Guide: Merupakan tampilan atau nuansa yang menjadi ciri khas suatu brand. Disini kamu bisa menentukan warna, font, ukuran font, variasi logo, sampai ilustrasi apa yang akan digunakan. 

  • Brand Values: Identitas brand yang kuat dan terarah akan mempermudah tim desain untuk membuat produk sesuai dengan tujuan perusahan. 

  • Design Principles: Jika brand values fokus pada tujuan brand secara keseluruhan, maka prinsip desain mengedepankan produk dan visualnya. Prinsip desain yang tepat juga dapat memperkuat citra dari suatu brand

  • Icon Library: Berisi simbol visual dari design system  yang mewakili objek atau tindakan yang memandu user dalam mengunjungi informasi penting dalam halaman website atau aplikasi. 

  • Design Tokens: Kode atau nama yang merepresentasikan warna, tipografi, atau bagian lain dari sistem desain. 

 

Siapa Saja Yang Menggunakan Design System?

 

Benefit Design System adalah

Sumber: Freepik



Design system adalah komponen yang bisa digunakan oleh siapapun yang terlibat langsung dalam pembuatan produk di perusahaan. Namun, secara umum Sistem Digital lebih sering digunakan oleh Product Designer, UI/UX Designer, Web Developer, dan tak jarang juga Illustrator.

 

Adanya design system juga bisa meningkatkan kerjasama antara Tim Developer dan Desain dalam menciptakan produk yang sesuai dengan visi misi perusahaan.

 

8 Benefit Menggunakan Design System  

Selain hal yang telah disebutkan di atas, manfaat dari mengimplementasikan design system adalah beberapa hal berikut ini.

Lebih Efisien dan Hemat Waktu 

Berkat adanya komponen desain dan iterasi desain yang reusable alias dapat digunakan berulang-ulang, memungkinkan tim bekerja secara efisien. Kamu tak usah merancang dari awal. Langsung copy and paste saja dari elemen yang sudah ada.

Lebih Mudah Dalam Pengujian

Selain prosesnya yang jadi lebih cepat, pengujian akan keberhasilan suatu produk juga praktis dilakukan. Daripada harus mengutak-atik suatu aliran atau pola, lebih baik kamu test saja komponen pada desain A/B.

Future-Friendly 

Stephanie Poce, Design Lead di Designlab, mengungkapkan bahwa design system sebaiknya bersifat kohesif. Maksudnya, design system adalah ruang untuk mengembangkan suatu komponen sesuai dengan apa yang kamu butuhkan. Fokus pada konsistensi tentu sangat penting, namun fokus pada experience user harus masuk ke dalam tujuan utama.

Menciptakan “Bahasa” yang Dipahami Bersama

Keuntungan design system adalah membuat tim desain dan developer lebih terjaga keharmonisannya. Nah, dengan menciptakan komponen maupun bahasa visual yang dipahami satu sama lain, maka kualitas desain yang dihasilkan pun menjadi sangat memuaskan.

Konsistensi Terhadap Produk 

Design system adalah pekerjaan yang tidak bisa dibuat oleh satu orang saja. Banyak orang yang berkontribusi untuk merangkai elemen-elemen yang ada menjadi satu aplikasi utuh.

 

Jika tidak ada design system, bukan tidak mungkin terjadi ketidaksinambungan pada tampilan UI yang mempengaruhi user experience. Design system bisa menjadi guide bagaimana harus membuat suatu rancangan produk di perusahaan kamu.

Skalabilitas 

Terjadinya pembaharuan komponen bisa mempengaruhi keseluruhan produk. Menyelaraskannya membutuhkan waktu dan tenaga, bahkan tidak jarang kamu perlu anggota tambahan dalam tim. Design system adalah komponen yang sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga mudah diadaptasikan pada berbagai proyek.

Meminimalisir Perubahan yang Tidak Perlu 

Design system adalah sebuah dokumentasi. Di dalam penyimpanan ini, sudah tersedia pola dan komponen seperti warna, tipografi, ikon, font, layout, dan lain-lain.

 

Standar yang sudah ditetapkan dapat meminimalisir terjadinya perubahan terus-menerus yang bisa memakan waktu karena penyesuaian secara manual. Proses pengerjaan pun menjadi lebih sederhana.

Lebih Banyak Kesempatan Untuk Berinovasi 

Design system adalah konsep yang terencana, dengan begitu produk punya banyak potensi untuk dikembangkan semakin lebih baik. Kamu tidak harus menyusun semua komponen dari nol, justru bisa bereksperimen dengan komponen yang ada untuk menciptakan sesuatu yang baru.

 

Cara Membuat Design System  

 

Cara Membuat Design System

Sumber: Freepik



Kamu sudah memiliki pengetahuan tentang design system. Nah, sekarang waktunya mengetahui bagaimana cara membuat design system. Ada beberapa tahapan yang perlu kamu perhatikan di bawah ini. 

Pahami Konteksnya Terlebih Dahulu

Langkah pertama membuat design system adalah, kamu harus mengerti atas konteks apa kamu membuatnya. Jika kamu ingin mengembangkan produk pemasaran, coba renungi apa yang ingin kamu tawarkan pada pengguna. 

 

Apakah penambahan fitur bisa memudahkan pengguna dalam membuat pembelian atau malah sebaiknya? Apakah layout yang ditampilkan sudah user-friendly? Susun pertanyaan-pertanyaan tersebut. Bila kamu mampu menjawab semua pertanyaan, maka kamu siap membangun experience sesuai dengan value dari brand kamu. 

Dokumentasikan Elemen Desain 

Kumpulkan semua bahan, mulai dari pola desain, alur pengerjaan, dan alat yang dibutuhkan. Pembuatan design system harus sesuai dengan konteks yang sudah kamu jawab di tahap sebelumnya. 

 

Kamu juga bisa mengeksplor kembali produk yang sudah ada untuk menemukan komponen UI dan elemen visual untuk diimplementasikan pada pengembangan produk baru, mencakup palet warna, tipografi, tata letak, dan ilustrasi. Cari komponen mana yang bisa dipakai, mana yang tidak. 

Rancang Prototipe dan Lakukan Uji Coba

Setelah semua elemen desain terorganisir dalam satu folder, maka perancangan produk sudah bisa dilakukan. Cara terbaik dalam menguji keberhasilan suatu produk dengan design system adalah pembuatan prototype.

 

Dengan begitu, kamu bisa mengetahui apakah terjadi masalah atau kekurangan saat produk digital tersebut diuji coba. Apabila dirasa masih banyak yang perbaiki, kamu bisa berdiskusi bersama tim demi menemukan solusinya. 



#BelajarLebihMudah Membuat Design System Bersama Kelas.com

Pada intinya, design system adalah hal penting untuk menciptakan experience yang memuaskan bagi pengguna. Komponen ini membuat pengembangan suatu produk menjadi efisien, hemat waktu, dan fleksibel untuk diimplementasikan ke dalam berbagai versi.

 

Masih bingung? Tidak perlu khawatir. Supaya kamu lebih untuk terjun ke dalam bidang ini, kamu bisa mengikuti kelas design system untuk membuat tampilan UI yang konsisten. Kamu juga bisa sekalian belajar bagaimana cara menjadi UI/UX desainer bagi pemula! 

 

Jadi, tunggu apalagi? Upgrade dirimu dengan pilih kelasnya sekarang!

Bagikan Artikel ini: